tadi siang aku tidak pulang bersama jaehyun sebab dia langsung pergi ke tempat latihan basket, jadi aku pulang berdua dengan sungchan menggunakan bus.
aku sudah sampai dirumah sekitar 20 menit yang lalu dan sore nanti pukul 4 aku akan pergi ke tempat latihan basket, aku sudah berjanji pada nya bahwa aku akan menyemangati kekasihku itu.
dikamar aku hanya istirahat, ingin mandi tapi juga sangat malas padahal badanku ini sedikit lengket tapi apalah daya seorang jungwoo pemalas.
mandinya nanti saja saat aku akan pergi.
melihat ponselku dan sekarang aku ragu lagi untuk menyimpan nomor taeyong atau tidak.
sebab tadi saat masih dikantin dia bilang padaku, "aku sudah menyimpan kontakmu, kau juga kan?"
dugaan ku benar nomor itu adalah taeyong, jaehyun sendiri hanya mengerutkan dahinya mungkin dia bingung bagaimana bisa taeyong dan aku memiliki kontak satu sama lain.
"kalian sedekat itu kah?" tanya jaehyun sambil menatap ku.
ingin jawab apa pun aku tidak tau.
"ya, kemarin kita bertukar kontak. memangnya salah jika aku ingin menambah teman? apalagi dia adalah kekasih temanku."
"tidak, hanya saja..cukup aneh"
setelah itu tidak ada percakapan penting lagi,
"jungwoo! bantu aku, keluar lah kau!"
kakak ku memanggil dari bawah, tumben sekali dia sudah pulang atau dia tidak ada jadwal hari ini?
dengan malas aku bangun dari kasur dan berjalan kebawah menyusuri suara yang memanggil ku.
"kenapa"
"lemas sekali kau, bantu aku tolong buang ini kebelakang dan jangan lupa kau sapu sampah yang berserakan di sana"
fyuhh
giliran hal yang menyangkut sampah saja aku yang disuruh.
tanpa basa basi lagi aku langsung pergi kebelakang dengan beberapa kantong plastik yang berisikan sampah.
sudah pukul 15.40 saatnya aku pergi ke tempat latihan basket, sebenarnya jaraknya lumayan jauh tapi itu bukan masalah.
aku berangkat bersama kakak ku, sebenarnya dia ingin pergi ke rumah kekasihnya tapi aku minta tumpangan sekalian.
didalam mobil ini kakak ku terus berbicara hal omong kosong yang bahkan tidak perlu dia katakan.
apalagi saat dia bercerita bagaimana bisa dia berkencan dengan kekasih nya saat ini. sungguh.. bukan cerita yang ingin kudengar.
"ngomong ngomong yang tadi menjemput mu sekolah dia lumayan tampan"
"tentu saja tampan, semua temanku tidak ada yang gagal. kecuali akhlak nya"
"tampan, putih, tinggi, kaya..."
mendengar itu aku langsung mencubit pinggang kakakku yang sedang menyetir mobil.
apa apaan tadi? tidak akan ku biarkan si tua ini memeras kekasihku.
"jangan bicara dan mengkhayal yang tidak tidak, mulut mu tidak lelah terus bergerak?"
"santai, aku tidak menyukainya. aku tidak suka yang muda, mereka belum berpengalaman"
"kak.. berhenti cepat aku ingin segera turun dari sini"
"maaf maaf, hanya bercanda. hidup mu semenjak SMA sangat tidak menyenangkan, sudah bagus aku hibur"
terserah dia ingin bilang apa, yang jelas aku ingin cepat sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAME SUN (JAEWOO)
Teen Fictionkita berada dibawah matahari yang sama tapi nampaknya aku yang terus terkena panas dari sinarnya. cemburu sedih dan senang nya aku ini beralasan, semua yang ku lakukan selalu menyimpan alasan tersendiri. memilih untuk menjalin hubungan dengannya pu...