Lisa menuruni tangganya ketika pembantu rumahnya berkata padanya bahwa ada tamu dibawah sana.
Dia membukakan pintu rumahnya dan mendapati seorang pria tinggi dengan masker juga topi hitam. Yeah, meskipun penyamaran tidak bisa dikenali, tapi Lisa kenal.
"Hei, apa kabar?". Sapa orang itu mendorong Lisa masuk karena Lisa hanya diam saja.
"Lo ngapain kesini? Ada perlu apa?". Tanya Lisa begitu dingin.
"Calm down baby girl". Ucapan itu membuat Lisa berdecak malas, pria itu membuka maskernya. Menatap Lisa dengan senyuman manisnya, gadis diluar sana pasti akan terpesona tapi bagi Lisa senyuman itu tampak palsu dan membuatnya muak.
"I miss you, you don't miss me?". Ucapnya memegang bahu Lisa lembut, belum sampai 5 detik tangannya sudah terhempas ditepis Lisa kasar. Tatapannya begitu dingin.
"Seenggaknya kita duduk dulu, ada yang pengen kakak bicarain sama kamu". Sok manis, pikir Lisa. Tapi Lisa mengalah berjalan duluan menuju sofa ruang tamu yang diekori oleh pria itu.
"Sebaiknya kita berkenalan dulu, Lisa". Tawar pria itu mengulurkan tangannya, yang disambut oleh angin.
"Berkenalan sebagai orang baru, dan lupakan yang lama". Senyumnya begitu manis membuat Lisa merindukannya.
"Buat apa? Baru atau lama, kakak sama-sama penghianat". Pria itu tersenyum ketika dirinya masih dipanggil sebagai 'kakak'.
Dia adalah Bara Ranendra, Sahabat Lisa yang beda 5th. Ada sebuah kejadian yang membuat Lisa membenci Bara, tak ada dendam hanya saja dia begitu membenci cowok itu.Lisa begitu mempercayai Bara, seluruh kepercayaannya ia taruh pada Bara. Tapi suatu hari Bara ketahuan berkhianat. Membuat Lisa murka dan bersumpah akan membenci Bara selama-lamanya.
Dari penghianatan itu ia kehilangan seseorang yang sama-sama begitu berharga dkhidupnya.
"Kak Bara minta maaf, atas semuanya Lisa". Mohon Bara menatap manik lisa yang begitu dingin menatapnya.
"Penghianat dimata Lisa bakal selamanya penghianat"
"Kata maaf aja nggak cukup, Maaf juga nggak akan balikin mereka"
"Lisa tau, kak Bara lakuin itu karena pengen liat Lisa sendiri kesepian dan tersiksa iya kan?". Bara menggeleng pelan menatap Lisa begitu sendu.
"Itu semua nggak bener, a- "
"Apa?"
"Kak Bara udah cukup hancurin kepercayaan Lisa! Hancurin seluruh hidup Lisa! Terus sekarang apa? Kakak mau tambah penderitaan Lisa lagi?". Nafasnya memburu disetiap kalimatnya. Maniknya berkaca, tangannya terkepal erat.
Sementara Bara menggeleng kuat, menatap Lisa dengan sendu. Penyesalan selalu saja menghantuinya, ini semua karena keegoisannya.
"Sekali lagi, kakak minta maaf Lisa". Air matanya luruh, Bara mengusap wajahnya kasar. Melihat bagaimana Lisa sekarang membuatnya perih dan sakit. Bara akui dia brengsek.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOSE THEM
FanfictionLisa Jacqueline dengan kehidupannya yang pahit. Kehilangan adalah mimpi buruk baginya namun lambat laun kehilangan menjadi candunya. Ia benci dirinya sendiri.