9.

608 41 0
                                    

Devano hari ini sedang melakukan tes jurusan kedokteran.

Ia sedang dilanda keringet dingin, ia sangat gugup tetapi harus cool.

Tes dilakukan 2 jam yang memiliki 50 soal.

Devano sangat rutin belajar setiap hari di kosnya itu pun ia main dengan anak kos jika ada waktu kosong.

Anak kos yang lain pun tau jika devano sedang meraih mimpinya jadi tidak di ganggu sama mereka.

Devano kali ini sedang di meja kuliahnya di ruangan yg amat tegang.

Devano tidak boleh mengsia siakan waktu belajarnya untuk tes ini ia berharap nilainya sempurna.

Dosen masuk ke kelas dan memulaikan tes nya.

Dosen mengelilingi meja para murid dan memberi kertas tes itu.

Devano membuka kertasnya dan membaca soal satu persatu.

"Alhamdulillah ni soal yg gue pelajari keluar" batin devano.

Devano langsung mengerjakan soalnya sangat teliti.

----

2 jam sudah berlalu, devano berhasil menyelesaikan soalnya itu.

Ia keluar paling awal karena merasa tengorokannya kering.

Ia membeli minum di kantin.

"Devano" panggil shila.

Devano segera melirik ke sumber suara.

"Udah?" tanya devano.

Shila mengangguk.

Mereka satu univ tapi jurusannya beda kalo devano kedokteran, shila psikologi karena memiliki jadwal tes yang sama jadi mereka bareng.

"Duduk dulu sini, istirahat" ajak devano ke shila menunjuk salah satu meja kantin kosong.

Mereka berdua akhirnya duduk berdua saling berhadapan.

"Kenapa? Susah ya?" tanya devano melihat shila tidak bersemangat.

"Engga, tapi gue sakit perut aja" ucap shila.

"Ya, ke kamar mandi dong" ucap devano.

"Bukan itu, tapi laper" ucap shila memegang perutnya.

Devano tertawa "Yaallah, bilang langsung laper gitu segala pake sakit perut, yauda mau makan apa?" tanya devano.

"Nasi goreng aja enak gak si?" tanya shila.

"Enak kayaknya, mau?".

"Mau".

"Oke, gue pesen lo tunggu disini" ucap devano.

"Eh tunggu, ini uangnya" shila menyodorkan uangnya seharga 15k.

Devano menolak "gue traktir karena lo berhasil nyelesain tes psikologi lo" devano langsung pergi dari meja itu.

Shila yang mendengarkannya hanya bingung tapi ia terima" aja mumpung makanan gratis.

----

Beberapa menit kemudian devano muncul membawa dua piring.

"Lama ya?" tanya devano.

"Lama banget" ucap shila.

"Maaf, si ibu penjualnya ngegodain gue mulu" ucap devano.

"Bodoamat, gue mau makan" ucap shila mengambil sendok.

"Yeu, pelan" makannya nnti keselek" ucap devano.

"Iya gue tau".

"Makasih makanannya" ucap shila.

"No no no, ucapan doang gak cukup buat makasih" ucap devano menatap shila.

"Apa mau lo?" tanya shila tak kalah menatap dirinya.

"Temenin gue ngemall, oke?" ucap devano sambil nyengir.

"Ya oke".

----

Mereka berdua lagi di toko sepatu bermerek.

Shila menatap devano yang sibuk memilih sepatu" jordan itu.

"Udah belum milihnya?" tanya shila.

"Belom sabar" ucap devano.

"Lama banget sih" sewot shila.

"Soalnya pada bagus makanya gue bingung" ucap devano.

"Shil, kata lo bagusan kiri atau kanan?" tanya devano menghampiri shila yang sedang duduk.

"Kanan tuh bagus" ucap shila.

"Oke kiri" ucap devano.

"Anak setan".

Devano tertawa ia berhasil menjahili shila, devano membeli sepatu yang dipilih oleh shila yang kanan.

Mereka sedang menulusuri supermarket yang super lengkap di mall.

"Dev bentar, gue mau beli ini buat larissa" ucap shila menghampiri cemilan kesukaan adiknya.

"Apa tuh?" tanya devano.

"Cemilan larissa stoknya abis" ucap shila.

"Pantes tu anak mbul bgt" ucap devano.

"Kenapa? Lucu kan adik gue kayak gue" ucap shila pede.

Devano mengangguk setuju.

"Sekarang lo bebas ambil apa aja disini dev" ucap shila.

"Alasannya?" tanya devano.

"Karena lo berhasil nyelesain tes nya" ucap shila.

Devano tersenyum "oke makasih ya".

Shila mengacungkan jempolnya lalu mereka bersenang" di mall.

























Jangan lupa vote di SMA ive, treasure sama vote ini juga..

KOSAN 18 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang