Suara desahan yang seharusnya terdengar merdu menjadi begitu menyakitkan di telinga wanita yang kini bersembunyi di dalam lemari kayu berukuran besar. Bulir bening membasahi pipi chubby yang dihiasi oleh bintik-bintik cokelat hingga batang hidung. Kedua tangan membekap erat bibir yang sejak tadi bergetar menahan suara tangis yang ingin keluar.
Pujian dan rayuan yang dilontarkan oleh sepasang pezina itu semakin menyesakkan dadanya. Ia marah, sehingga mata abu-abu gelap itu dikelilingi sklera yang memerah. Kali ini ia membuktikan sendiri gunjingan tetangga tentang pria yang telah dinikahinya sepuluh tahun lalu.
Pada awalnya wanita bertubuh gempal itu tidak percaya dengan bisik-bisik tetangga yang mengatakan sang Suami berselingkuh. Ia beranggapan mereka hanya iri dengan rumah tangga yang dibina selalu tenang tanpa masalah berarti. Meski selama sepuluh tahun, belum dikaruniai buah hati.
"Kau jauh lebih menggairahkan dibandingkan istri gendutku, Sherly," puji pria yang masih tenggelam dalam kesenangan sesaat.
"Tentu saja, Mark. Mana bisa istrimu bercinta dengan beragam pose sepertiku," balas perempuan berambut pirang.
Leona, wanita yang masih berada di dalam lemari, menutup rapat telinga ketika mendengar percakapan kedua insan tersebut. Kakinya semakin ditekuk sehingga menambah sesak di dada. Keringat mulai mengalir deras seiringan dengan air mata. Hati yang terasa panas, menambah panas suhu tubuhnya yang berada di tempat pengap itu.
"Kalau tidak percaya, kau buktikan saja sendiri. Suamimu itu sering membawa perempuan berambut pirang ke rumah ketika kau pergi." Kalimat yang dilontarkan tetangga kembali terngiang di telinga Leona.
Setelah berpikir keras, ia menyusun rencana agar bisa membuktikan perkataan mereka. Leona berbohong kepada Mark dengan mengatakan akan pergi ke Netherville untuk menemui sahabatnya. Perangkap yang dirancang berhasil, pria itu membawa perempuan selingkuhannya ke rumah.
Leona kembali meratapi apa yang telah dilihat saat ini. Pengorbanannya selama sepuluh tahun menjadi sia-sia. Masih segar dalam ingatan bagaimana ia meninggalkan keluarga, karena memutuskan untuk menikah dengan pria biasa yang bukan berasal dari kalangan bangsawan. Ya, wanita itu keturunan bangsawan terpandang di daerah Outville.
Dulu Mark memuji kecantikan Leona yang katanya seperti Lady Diana, namun sekarang ia justru mengolok sang Istri di hadapan selingkuhan. Kenyataan ini benar-benar menyakitkan, menghadirkan perih yang teramat sangat di hati perempuan berhati lembut tersebut.
"Mau ke mana?" Mark kembali bersuara.
Leona kembali mendekatkan telinga ke pintu lemari, agar bisa mendengar lebih jelas.
"Pulang, Honey. Aku tidak mau istrimu tiba dan melihat keberadaanku di sini," sahut perempuan yang bersama dengan Mark.
Mark berdecak pelan menarik lagi wanita bertubuh ramping itu, sehingga terduduk di atas pangkuan.
"Dia akan kembali nanti sore. Masih empat jam lagi." Mark menyeringai sambil membelai rambut pirang wanita selingkuhannya.
"Bagaimana jika dia kembali sekarang?"
"Biarkan saja. Aku akan menceraikannya, agar bisa menikah denganmu."
Wanita yang masih bersembunyi di dalam lemari itu semakin mengeratkan genggaman tangan. Napasnya menjadi sesak ketika bayangan perceraian hinggap di pikiran.
"Benarkah?"
"Tentu! Aku akan membuktikannya padamu."
Tubuh Leona semakin terbakar mendengar perkataan suaminya. Ia sudah tidak tahan lagi. Setelah menarik napas dalam-dalam, tangannya bergerak mendorong pintu lemari sehingga membuat kedua insan itu terperanjat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Membalas Perselingkuhan Suamiku [TAMAT]
RomanceFollow dulu akun penulis sebelum membaca yuk! ^^ *** Leona harus menelan pil pahit setelah melihat perselingkuhan suaminya, Mark, dengan perempuan muda. Perubahan bentuk tubuh dan tidak kunjung mendapatkan anak menjadi penyebab lelaki itu berpaling...