BAB 11: Can't Sleep Without You

1.5K 101 5
                                    

Leona tercenung mendengar cerita cinta West yang ternyata di luar dugaan. Dia berpikir pria itu tidak menyukai wanita, tapi pikirannya ternyata salah besar. Lelaki yang ia kenal satu bulan lebih tersebut mencintai seseorang secara sepihak.

Di saat dirinya berpikir, lelaki di dunia ini brengsek dan tukang selingkuh, West berhasil membuktikan kesetiaan. West masih mencintai wanita itu meski tidak bisa memilikinya.

"Apakah wanita itu sudah menikah sekarang?" Pertanyaan lain diajukan lagi oleh Leona.

Dia menoleh kepada Cassie yang nyaris menumpahkan minuman karena tersedak. Leona segera meraih tisu dan menyerahkannya kepada wanita berambut pirang tersebut.

Bahu yang berukuran ideal milik Cassie terangkat sebentar ke atas. "Entahlah. Shaun tidak menceritakannya kepadaku. Yang jelas wanita itu sudah melakukan kesalahan besar, karena telah menolak pria sebaik Bos."

Leona mengangguk membenarkan perkataan rekan kerja West ini. Satu bulan mengenalnya, ia tahu pria itu baik dan penyayang. Jelas terasa dari bagaimana West memperlakukannya dengan sangat baik, tanpa menilai penampilan luar dirinya.

"Itu mereka datang," seru Cassie melihat suami dan bosnya berjalan beriringan menuju rumah.

Kedua wanita tersebut segera berdiri menyambut kedatangan West dan Shaun.

Cassie memberi kecupan singkat di bibir Shaun, kemudian mengambil senapan yang ditenteng suaminya. Sementara Leona hanya berdiri canggung tak jauh dari tempat rekannya berada.

"Sorry. Tidak ada yang berhasil ditangkap." West membuka kedua lengan yang kosong, sebelum menurunkan senapan angin yang menggantung di bahu kiri.

"Tidak masalah, Bos. Stok makanan kalian sudah terisi penuh," sahut Cassie disambut anggukan kepala dari Leona.

"Kita masih punya daging di kulkas. Aku bisa membuatkan makan malam yang lezat untuk kalian," imbuh Leona.

"Ini yang paling aku suka. Menantikan masakanmu yang sangat lezat." Shaun pantang kalah.

Leona berdecak sambil geleng-geleng kepala. Dia melangkah terlebih dahulu ke dalam rumah, meninggalkan West dan kedua rekannya di belakang.

"Apa kau akan mengatakan yang sebenarnya, Bos?" Langkah Shaun berhenti tepat satu langkah sebelum pintu masuk.

"Dia harus tahu yang sebenarnya, Shaun."

"Bagaimana jika dia semakin frustasi?" Shaun tampak khawatir.

"Justru itu semakin bagus. Dia memiliki motivasi yang lebih kuat," tanggap West melirik ke dalam rumah.

"Apa kalian membahas tentang pria brengsek itu?" sela Cassie penasaran.

Shaun menoleh kepada istrinya, kemudian mengusap pinggir pipi tirus Cassie. "Siapa lagi, Honey."

Sorot mata biru wanita itu tampak menajam. Dia mendengkus sebelum memberi komentar. "Aku tidak habis pikir kenapa dia tidak tahu tabiat suaminya? Dia wanita yang pintar dan terpelajar, tapi masih saja bisa tertipu."

"Sssttt. Pelankan suaramu," tegur Shaun.

Cassie menarik napas singkat, lantas memasuki rumah dengan kesal. Dia sudah tidak sabar lagi menantikan Leona membalas semua perbuatan Mark. Wanita itu kemudian memilih untuk membantu Leona di dapur.

"Apa tidak sebaiknya kalian menginap dulu di sini?" tawar Leona begitu Cassie datang.

"Sebaiknya langsung ke kota saja. Besok ada pekerjaan yang harus dilakukan," sahut perempuan berambut pirang tersebut.

"Shaun pasti lelah setelah berburu."

"Aku bisa menggantikannya mengemudi jika itu yang membuatmu khawatir, Leona," tanggap Cassie tersenyum lembut.

Membalas Perselingkuhan Suamiku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang