No.7

16 4 3
                                    

Jejak nya all jangan lupa
[Selamat membaca]
{Maaf banyak typo}
.
.
.

Taehyung

Aku membuka loker ku kemudian mengambil sebuah buku tebal bersampul coklat.

Aku menarik nafas panjang menghirup udara segar pagi hari yang selalu sukses membuat pikiran ku tenang.

Aku sangat ingat siapa yang dulu mengajari ku untuk selalu menghirup udara pagi sebelum beraktifitas,agar pikiran tenang,jernih dan dingin.

Dan ya....
Cara itu selalu berhasil.

"Hai..."suara sapaan seorang gadis yang akhir akhir ini memenuhi hari ku di kampus.

Aku menoleh dengan satu alis yang terangkat seolah bertanya 'ada apa lagi?'

"Sedang apa?"tanya hana sambil menatap ku dengan tatapan yang agak membuat ku Mm...risih.

Bagai mana cara nya mengatakan jika sebenar nya aku cukup terganggu dengan sikap gadis ini.
Tanpa menyakiti hati nya.

"ngambil buku catatan"jawab ku singkat kemudian menutup loker ku kemudian berjalan menuju kelas.

"Nanti siang ada waktu?"tanya hana

Oh Tuhan,mengapa gadis ini suka sekali mengikuti ku kemana pun.

"Maaf tapi hari ini aku tidak ada waktu"aku terus barjalan mempercepat langkah ku berdoa semoga dia kelelahan mengikuti ku dan memilih membiarkan ku pergi.

"Lagi?iss...apa kau ingin makan siang dengan gadis itu lagi?oh,ayolah taehyung"

Aku cukup terkejud mendengar perkataan kadis di sampingku ini.
Memang nya dia pikir dia siapa?
Mengapa gaya bicara nya seolah aku memilih makan siang dengan tzuyu dari pada kekasih ku?

Seolah sadar dengan tatapan ku hana segara mengganti mimik wajah nya menjadi seperti semula kemudian berhenti di tempat nya.

"Ah..maksud ku bukan begitu,hanya saja setiap aku mengajak mu makan kau selalu menolak nya jadi aku-"

"Cukup,aku mengerti dan tolong ubah gaya bicara dan sikap mu itu,orang akan mengira jika kau itu wanita yang suka mengejar ngejar peria" aku segera melangkah meninggalkan nya.

Dia tidak mengikuti ku lagi tapi samar samar ku dengar dia memanggil nama ku dari kejauhan.

Aku memasuki ruangan kelas ku kemudian duduk di bangku paling sudut dekat jendela.

Membuka halaman demi halaman buku catatan ku.

Apa aku tidak terlalu kasar pada nya?

Aku menggeleng cepat

Tidak,aku tidak membentak nya aku hanya memberi kan nya usulan agar mengubah sifat nya yang sedikit...aneh di mata ku.

Aku bahkan tidak mengungkapkan isi hati ku dan mengakui kalau aku terganggu dengan sikap nya.

Ya,tapi seperti nya aku tetap harus memperjelas maksud perkataan ku tadi pada nya.
Mungkin kapan kapan aku harus meminta maaf.

Terjebak Di Antara Ke Dua Peria TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang