1

202 10 1
                                    

Matanya tampak lelah melihat sekitarnya penuh dengan orang-orang deras air mata. Orangtua nya yang pergi meninggalkannya secara mendadak, akibat tertabrak oleh truk pengangkut bahan bakar dan terjerumus ke sungai kota yang dalam saat mengendarai mobil. Padahal 5 jam lalu orangtuanya berjanji akan membelikannya sepatu yang sangat ia impikan. Kini sepatu itu ikut hanyut bersama kedua insan yang sangat berharga baginya.

Ia berdiri di antara kedua peti milik orangtuanya. Tatapannya kosong, matanya sembab, hidungnya memerah, dan bibirnya pucat.

"Apakah ini mimpi?" Tanyanya

"Apakah ini mimpi? Papa, mama.. kenapa kalian tidak menjawabku?"

Tidak tersadar badannya sudah limbung. Matanya memejam, tangannya memijat pelipisnya

"ASTAGA! JAEMIN!! KAU TIDAK APA-APA!?" Temannya pun harus menggendongnya menuju kamar dan membaringkannya di kasur

"Shotaro, terima kasih" ucapnya lemah

Temannya --Shotaro mengangguk sambil mengelus kepalanya
"Kau tidak perlu bersedih Jaemin, orangtuaku sudah siap merawatmu menggantikan pama Yuta dan Bibi Winwin. Kita akan menjadi saudara" ucap Shotaro

Jaemin mengangguk. Ia sangat senang mendengarnya. Mengingat keluarga orangtuanya tidak pernah peduli dengannya karena alasan 'Jaemin adalah anak haram', bahkan pemakaman ini hanya didatangi oleh para tetangga saja.

Akhirnya pemakaman sudah selesai dilaksanakan. Orang-orang pun berpamitan kepada Jaemin sambil mengucapkan berbela sungkawa. Lalu Jaemin masuk dalam rumah. Ia kunci pintu rumah, menutup semua tirai, dan mematikan semua lampu. Ia malas menerima tamu lagi.

Brukk!!
Ia merebahkan dirinya di kasur nyaman kamarnya sambil memejamkan mata (belum tidur)
"Ini sudah sore, biasanya mama membangunkanku dan menyuruhku untuk berganti seragam. "

"Ini sudah sore, biasanya papa pulang dari kantornya dan membelikanku sekotak macaron"

"Akankah besok akan tetap seperti itu?"

Jaemin ingin tidur. Jaemin sudah sangat lelah, jiwa dan raganya









































Jaemin terbangun di malam hari. Kepalanya terasa sangat berat

"Eunghh, pusingg" keluhnya

"Sudah lelah menangisnya, hm?"
Tiba-tiba suara berat itu datang menyapanya.
Iya, seorang lelaki tanpa dikenal masuk kedalam kamarnya

Jaemin mengangguk --masih memejamkan mata
"Lelah sekali" Jawab Jaemin

DEG!

Jaemin langsung duduk karena terkejut dan panik

"SIAPA KAU!?" Tanya Jaemin dengan nada bergetar

Lelaki itu hanya menjawab dengan smirknya yang penuh arti

Cklek!

"Selamat malam, Jaemin" Tiba-tiba sesosok lelaki manis datang dengan membawa nampan berisi makan malam yang.. menurut Jaemin sangat lezat

'Apa-apaan ini!? Siapa mereka!? Bagaimana bisa mereka masuk rumahku!?' Batin Jaemin yang bingung dengan keadaan

"Makanlah dahulu. Kau pasti belum makan sedari pagi" tawar lelaki manis itu

Jaemin tidak menjawabnya. Ia justru menatap lelaki manis itu dengan penuh tanya

"Aku Taeyong, dan ini anakku. Jeno. Kami datang dari Korea ingin menjemputmu" ucap lelaki manis --Taeyong menjelaskan

NIGHTMARE | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang