Ini rada nc jadi ya.. selamat membaca
Syukurlah, pesawat itu mendarat dengan selamat. Jaemin masih takut sekaligus bingung akan kata-kata Jeno tadi
Harga diri? Apa yang dimaksud Jeno harga diri? Padahal itu hanya segelas kopi. Apakah Jeno akan mempermalukan Jaemin didepan umum dengan rambut dan bajunya yang tertumpah kopi? Tapi baju Jeno juga demikian. Jaemin semakin bingung
"J-jenoo..." Panggil Jaemin berkali-kali
Yang dipanggil malah diam tanpa sepatah kata apapun. Namun masih menggenggam erat tangan Jaemin
Pandangan para pengunjung bandara tertuju pada mereka. Melihat penampilan mereka yang dipenuhi dengan bekas tumpahan kopi
Raut Jaemin berubah menjadi raut cemberut. Oh, ayolah Jaemin. Disini yang sedang marah itu Jeno! Bukan malah kau!
Jaemin memaksa untuk melepas tautan genggaman mereka
Jeno yang tersadar pun menoleh ke arah Jaemin dengan memasang muka yang masam
"Ini Korea. Bukan Jepang lagi. " Ucap Jeno.Kondisi bandara memang sedang padat. Maka dari itu Jaemin bisa tersesat kecuali dia menggenggam tangan Jeno dan diarahkannya menuju pintu keluar
Ia ingat ia juga tak membawa ponsel kesini. Ponselnya rusak 3 hari lalu
Mau tak mau, Jaemin mengeratkan genggamannya kembali
Jeno seperti bodyguard baginya. Meskipun ada banyak bodyguard asli di sekelilingnya, tapi pria didepan yang sedang menuntunnya inilah yang sepertinya lebih mampu menjaganya
●○•°NIGHTMARE°•○●
M
ansion itu tampak megah dari luar. Begitu juga dari dalam. Vas-vas yang terpajang di ruang televisi itu menghipnotis mata Jaemin dengan ukiran-ukiran indahnya
Tiba-tiba Jaemin ditarik kasar oleh Jeno menuju kamar
Brakk!!
Tubuh Jaemin terbanting di kasur king size tersebut
"J-JENO!? APA YANG KAU LAKUKAN!?"
Jaemin hendak memberontak. Ia sudah mengepalkan tangannya dan akan melayangkannya ke kepala si vampir pucat. Tapi sayangnya kedua tangan itu ditahan kuat oleh kedua tangan kekar milik Jung Jeno
"Sudah kubilang, aku ingin harga dirimu, babe" Jeno mengeluarkan deepvoice nya tepat di telinga Jaemin. Yang dirasakan Jaemins sekarang hanya merinding. Ia tak bisa mengelak. Tubuhnya seketika kaku, air matanya terus mengalir deras
"Tapi, itu hanya masalah sep--"
Ucapan Jaemin terpotong karena Jeno mendekap mulutnya"Sstt. Bukan karena itu. Benar katamu, terlalu sepele jika aku memakai masalah itu untuk memperlakukanmu seperti ini. Biar aku jelaskan, sayang. Sejak napasmu dan napasku bertemu, aku berjanji akan membuatmu menderita."
"KAU JAHAT! KENAPA HARUS AKU!? KAU INI SEBENARNYA SIAPA!?"
PLAKK!! Pipi manis itu lalu ditampar oleh Jeno
"BERANINYA KAU MEMBENTAK JUNG JENO! KAU PIKIR KAU AKAN DIMANJA DISINI HAH!? TANYAKAN SAJA PADA TUHANMU YANG MEMBUAT HIDUPMU TIDAK ADIL SEPERTI INI!"
Kedua bibirnya tampak bergetar hebat. Ia ingin meminta tolong, tapi ia tidak bisa melakukannya
"Kau takut, hm?"
Matanya masih menatap Jeno lekat-lekat. Pria itu mengungkungnya sedari tadi. Ia masih tak percaya hidupnya akan berubah nasib menjadi seperti ini. Apa yang setelah ini Jeno lakukan terhadapnya?
Jeno melepas sabuknya, dan melepas paksa kancing kemeja yang Jaemin gunakan
"J-JENNH! NOO!!" Jaemin berteriak keras sembari melihat Jeno sedang melilitkan ikat pinggangnya di perut mulusnya hingga sesak
"Aa-arrkhh!!"Vampir pucat itu lalu bergerak semakin dekat menuju wajah cantik itu. Lalu meraup bibir cherry itu dengan kasar. Hingga si pemilik melenguh tak nyaman
"Eeunghh!!"Tubuh Jaemin semakin kaku. Badannya mengeluarkan keringat dingin.
Jeno lalu bergerak menuju leher nya. Lalu mengecupnya. Tiba-tiba Jeno menggigit kulit halus itu dan menggeliat asik menjelajah leher putih milik Na Jaemin
"Heuungghhh"Ikat pinggang itu semakin dieratkan oleh sang pemilik
"AARRGHHH!!"BRAKK!!
"OWW SHITT!! MY FUCKING EYES!!"
Suara gaduh itu berasal dari pintu kamar Jeno
"MARK JUNG!?"
Tbc
Nulis apa gua astg
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTMARE | NOMIN
RomanceNOMIN AREA!! "Bagaimana hidupmu?" "Tidak begitu manis, dan juga tidak begitu pahit." Jawabnya sambil tersenyum "Kau yakin?" - -bxb -mpreg -mature