NIGHTMARE | NOMIN

9

●○•°☆NIGHTMARE☆°•○●
JUST VOTE AND COMMENT
I LOVE U

"Ikut aku." Ajak Renjun

.....

Sampailah mereka di rooftop rumah sakit

Kebetulan rooftop sepi. Hanya mereka berdua

Sisanya hanya jemuran kain putih

Renjun menggenggam tangan Jeno dan dibelainya lembut

"Bisakah kau jujur padaku?" Tanya Renjun tanpa emosi

Jeno ingin menjawabnya. Namun ia tak tahu harus mulai dari mana

"Kenapa kau harus jadi wali dari seseorang yang aku tabrak semalam? Bisakah kau jelaskan padaku, calon suamiku?" Tanya Renjun lagi

Jeno masih terdiam

"Apa dia Nakamoto Jaemin? Kau membeli sebuah nyawa kali ini? Kenapa? Ceritakan padaku"

Jeno hanya mengangguk

Renjun melihat tanggapan Jeno langsung menghela napas

"Aku tahu. Kita sudah bersama selama 3 tahun terakhir. Kau tahu juga, bahwa aku terpaksa menerima tunangan ini demi nama orangtuaku. Begitupun kamu." Ucap Renjun

"Renjun, aku minta maaf"

Renjun tertawa kecil. "Sudah sangat jelas sekarang. Intinya aku ingin menikah dengan lelaki yang berdasarkan atas cinta. Kau tak perlu minta maaf, aku--"

Grep!! Jeno tiba-tiba memeluk sang tunangan

"Renjun. Aku tidak terpaksa bertunangan denganmu. Dia hanya pelampiasan ku saja.. kau baru saja meninggalkan ku selama 6 bulan, kan?" Jeno takut jika daddy nya akan memarahinya karena pertunangan mereka akan dibatalkan

"Itu bukan jawaban yang ku mau. Aku tahu mengapa kau menahanku seperti ini. Tenang, tidak akan terjadi apa-apa" bujuk Renjun

Jeno semakin mengeratkan pelukannya

"Tidak. Tidak seperti itu."

"Jeno.. daddy mu akan baik-baik saja. Percaya padaku."

"Renjun--"

"Apa?"

"Kau memiliki rencana?" Tanya Jeno serius

●○•°☆NIGHTMARE☆°•○●

Sabuk kulit mahal yang dingenggam oleh tangan berurat itu sudah berkali-kali mencambuk orang yang tengah bersimpuh memohon ampunan

Wajah itu nampak sangat pasrah. Tidak mengaduh pula saat benda itu sudah puluhan kali melukai tubuhnya

"JADI KAU INGIN SEPERTI DADDY, HUH!!?"

"Aku sudah berusaha memjodohkanmu dengan Hwang Renjun! Orang yang sederajat dengan kita!"

"Dan aku sudah bilang untuk menyembunyikan bocah Jepang yang kau minta itu. Aku sudah menuruti semua kemauanmu, Jung Jeno!"