05. piknik kim's family

4.3K 555 39
                                    

Hari ini adalah hari minggu.

Hari dimana Doyoung sama keluarga kecilnya mau ngadain piknik sama keluarga Junkyu di sunghai han.

Jam delapan lewat duapuluh lima menit mereka udah berangkat pakai mobil masing-masing dengan mobil milik keluarga Kim yang memimpin.

Awalnya begitu, tapi di tengah-tengah jalan mobil milik Junkyu muter balik yang mana bikin Doyoung bingung dan langsung ngeberhentiin mobilnya.

Belum sempat Doyoung ingin berteriak, ponselnya sudah berbunyi dan ternyata itu pesan dari Junkyu.

WhatsApp

Kak Ajun
Do, maaf gue gak jadi ikut piknik karna mendadak ada sidang.
08.34.

Setelah membaca pesan tersebut, Doyoung segera mengetikkan pesan balasan dan melanjutkan kembali perjalanan.

Oh, oke kak gpp. Semangat ya sidangnya.
↗↗

.
.
.
.
.
.
.
.

Sungai Han.

Setelah beberapa saat berkendara, akhirnya mobil milik Doyoung pun tiba di tempat tujuan dengan selamat.

"Sayang jangan lari-lari nanti ja--"

Brukk

"Tuh. Kan jatuh,"

Yedam buru-buru berjalam menghampiri Jeongwoo yang jatuh dengan kedua lutut nya yang menempel ke tanah dan membantu sang anak berdiri.

"Astaga lutut kamu luka. Doy, tadi kamu bawa kotak p3k gak?" Tanya Yedam sembari menoleh kearah Doyoung yang sibuk menurunkan barang-barang dari bagasi mobil.

"Kayaknya ada deh, yaudah biar saya aja yang obatin kecebong. Kamu duluan aja nanti sekalian saya bawa barang-barang ini," jawab Doyoung.

"Ya gak bisa gitu dong, Do. Itu banyak kamu gak mungkin bisa bawa sendiri. Udah, aku ban--"

"Nurut, Kim Yedam." Tekan Doyoung.

Yedam berdecak kesal lalu memilih menurut apa kata suami menyebalkan nya itu.

"Coba sini papa liat lutunya," pinta Doyoung.

Jeongwoo nurut dan mengangkat sedikit kakinya dan memperlihatkan lutut nya yang berdarah. Jadi Jeongwoo tuh pake celana levis  cuman sebatas lutut aja.

"Wah bahaya sih ini bisa sampai di amputasi," ucap Doyoung menakuti-nakuti.

"Di ampusasi itu apa, pa?" Tanya Jeongwoo tak mengerti.

"Kaki nya cebong bakal di potong sama dokter terus nanti kaki cebong tinggal satu deh," jawab Doyoung sukses membuat Jeongwoo kaget.

"Jeje nda mau di ampusasi hiks.."

"Kayaknya gak bisa deh soalnya ini udah parah banget," Doyoung memasang ekspresi serius.

Yang mana membuat Jeongwoo takut dan tangisnya makin kenceng.

"Huaa papa Jeje nda mau punya satu kaki hiks.." tangisnya membuat mereka berdua langsung menjadi pusat perhatian pengunjung lain.

papa, dodam [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang