13. P3K

9 4 0
                                    

"Hanya bisa menutup luka. Menahan api cemburu. Memendam rasa kecewa. Karena mau marahpun aku sadar,
'siapa aku?'. Saat ini yang bisa kulakukan hanya mendo'akanmu lewat setiap sujudku dan melindungimu dalam setiap langkah dan tindakanku tanpa sepengetahuanmu. Karena deritamu adalah deritaku dan bahagiamu adalah bahagiaku."

-Alvaro Kezia Sanjaya-

*****

"Maaf Kak sebelumnya Kakaknya siapa ya? Dan ada keperluan apa dengan saya?" Tanya Avi untuk yang kedua kalinya pada lelaki itu saat pertanyaannya yang pertama kali tidak dijawab.

"Masa Kak Avi gak kenal kita?"

"Loh Ge-Gevriel sama Kak Alva?" Tanya Avi saat mengetahui suara anak lelaki yang duduk disamping Alva.

"Iya Vi, kamu berangkat bareng saya aja yah? Pagi ini kita diskusi dulu sama Bu Bianca dan Bu Linda karena olimpiade nya dipercepat jadi minggu depan.Biar lebih efektif kamu pulang pergi bareng saya aja." Jelas Alva panjang lebar.

"Oke Kak.Tapi kenapa Kakak harus pake masker sama topi kayak penyusup aja.Hehe.Terus mobilnya baru ya? Avi kira siapa." Jawab Avi mencoba santai.Karena ia tidak tahu bagaimana jadinya jika ia harus terus bareng-bareng sama Alva selama 1 minggu kedepan.

"Saya lagi flu jadi pake masker." Jawab Alva datar.

"Ohh iya Kak.Tapi Avi mau izin dulu yah sama Abi sama Umi." Jelas Avi yang dijawab dengan anggukan oleh Alva.

Avi melangkahkan kakinya kedalam rumah dengan semangat."Ternyata yang jemput Avi Kak Alva Umi, Abi.Avi mau izin untuk satu minggu kedepan Avi berangkat dan pulang sekolah bareng Kak Alva gak papa Umi, Abi? Soalnya olimpiadenya dipercepat jadi minggu depan dan pagi ini juga katanya ada diskusi sama guru pembimbing, jadi supaya lebih efektif Kak Alva memutuskan kita berangkat bareng aja."

"Iya gak papa Dek, Abi sama Umi insya Allah percaya sama Alva. Lagian kalian kan berangkatnya enggak berdua saja ada Davina sama Gevriel kan?" Jelas Bramantya pada putri bungsunya itu.

"Iya Abi."

"Kok Alva nya gak masuk dulu sayang?" Tanya Melinda penasaran.

"Katanya Kak Alva lagi gak enak badan batuk pilek takutnya nular sama kita.Jadi Kak Alva titip salam aja sama Avi.Dia juga berangkat sekolah pake masker Bi, Mi makanya tadi Pak Sapto gak ngenalin." Jelas Avi pada kedua orang tuanya.

"Sa ae batu es ngelesnya." Gerutu Gemintang dalam hati.

"Yasudah kalo begitu Avi izin berangkat ya Abi, Umi." Ucap Abi sembari mencium tangan kedua orang tuanya."Ayo Dav."

"Kak Gege gak bareng?" Tanya Davina saat melihat Gemintang hanya asyik saja memakan sarapannya.

"Aku nanti aja agak siang Dav." Jawab Gemintang.

"Ciee...Cieee flashback nihh." Goda Revan pada Avi di barengi dengan kekehan Laudya.

"Paansi Kak Revan, Kak Laudya.Udah ah Avi berangkat. Assalamu'alaikum." Jawab Avi dengan pipinya yang memerah.

"Waalaikumsalam."

*****
Saat sampai di Sekolah Avi merasa malu dan canggung, karena Alva terus saja menguntitnya sampai ke dalam kelas.Hal itu tentu saja membuat anak-anak Jaya Atmaja mulai bergosip yang tidak-tidak tentang mereka.

"Ka-Kak nggak ke kelas?" Tanya Avi saat melihat Alva yang malah akan duduk di bangku yang berada di depan Avi.

"Bentar lagi.Gini ya, nanti pukul 8.45 kamu izin sama guru mapel kita diskusi dulu sampai jam istirahat pertama.Tapi kamu jangan keluar kelas sebelum saya panggil yah? Kamu jangan berani-berani keluar kelas kalo gak bareng saya atau Gemintang oke?"

ALVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang