1.Kembali Mengingatmu

57 8 0
                                    

"Kehilangan itu sangat menyakitkan,apalagi kehilangan orang terdekat tanpa adanya alasan yang jelas,karena ia pergi dan menjauh begitu saja."

-Xaviera Maharani Arkana-


*****

KEHILANGAN merukan salah satu episode kehidupan yang paling menyakitkan bagi siapapun. Namun,
bisakah rasa sakit itu terbalaskan jika sesuatu yang telah hilang itu kembali?Tentu tidak. Karena, sesuatu yang telah hilang, keadaannya tak akan pernah bisa sama seperti semula jikalaupun kembali. Melainkan meninggalkan luka dan trauma yang mendalam.

Ya, Xaviera Maharani Arkana. Gadis remaja yang dulunya sangat ceria karena ada sosok anak laki-laki yang selalu membuat hari-harinya berwarna. Jangan ditanya kenapa sosok anak laki-laki itu bisa sangat dekat dan berarti bagi Xaviera. Karena, keluarga mereka, Keluarga Arkana dan Keluarga Sanjaya memiliki hubungan yang sangat erat. Jadi, tak heran jika anak mereka pun sangat dekat.

Sejak kejadian hari itu, hari-hari yang ia lalui terasa kurang berwarna karena kehilangan sosok itu, entah kenapa setelah menginjak bangku SMP tepatnya SMP kelas 8 sosok itu menjauh darinya. Yang dulunya orang sering menyebut mereka seperti Gula dan Semut. Karena dimana ada Xaviera disitu pasti ada anak lelaki itu.

Namun, kini mereka seperti dua insan yang tak pernah saling mengenal. Tentu hal itu membuat Xaviera sangat terluka. Ia selalu bertanya-tanya apakah ia memiliki kesalahan yang mungkin tak bisa dimaafkan? Sehingga sosok lelaki itu seperti sangat membecinya. Ia selalu merindukan sosok itu, sosok yang selalu ada di sisinya disaat ia tertawa ataupun terpuruk. Sosok yang bisa menjadi seorang sahabat, teman, abang, ataupun guru untuknya setelah kedua orangtua dan keluarganya, atau bahkan lebih dari itu? Entahlah....Ya dia adalah seorang lelaki yang sangat berarti setelah Ayahnya, dialah sosok yang selalu ia nantikan ALVARO KEZIA SANJAYA.

*****

"Avi...terimakasih untuk segalanya,
terimakasih untuk hari-hari yang pernah kita lewati bersama dan maaf, maaf karena mungkin aku tidak bisa menjadi orang yang baik untukmu. Lupakan segalanya Avi... lupakan tentang kebersamaan kita dan lupakan semua hal tentang aku. Sekali lagi maaf Avi...." Ucap Alvaro dengan lirih kepada Xaviera.

"Apa maksud Kakak Kak?Avi gak ngerti,kenapa Kak Alva ngomong begini?" Jawab Xaviera dengan pelan sampai air matanya mulai berjatuhan.

Melihat Xaviera menangis Alvaro pergi dan mengucapkan kalimat yang menyakitkan dan penuh penekanan bagi Xaviera."Lupakan Aku Avi...Anggap saja kita tak pernah saling mengenal."

Mengingat kejadian hari itu,air mata Xaviera kembali membasahi pipinya.Ia menangis sejadi-jadinya di dalam kamarnya. Karena kedua orangtua dan Kakaknya sedang tidak berada di rumah, mereka sedang menjemput adik sepupunya dari Sumedang di Bandara.Jadi, tidak akan ada orang yang mendengar tangisannya.

Pertanyaan-pertanyaan itu kembali menyelimuti pikirannya, kenapa?Kenapa dia begitu tega dengannya?Kenapa lelaki itu tiba-tiba pergi meninggalkannya? Apa salahnya?Apa alasannya? Sampai sampai dia menjauh dan memutuskan hubungan persahabatan yang mereka jalin sejak kecil itu. Lamunannya buyar ketika suara cempreng memenuhi kamarnya.

"Hallooo... spadaaaa, Kak Aviii !!" Teriak seorang gadis SMP. Ya, dia adalah Davina Wiyata Putri anak dari adiknya Umi Melinda Wiyata Putri Ibu Xaviera.

"Apaan sih Dek, masuk kamar orang bukannya ngucap salam." Jawab Xaviera kesal.

"Iya deh iyaaa Assalamu'alaikum Ustadzah Xaviera Maharani Arkana putrinya Bapak Bramantya Robertson Arkana dan Ibu Melinda Wiyata Putri...." Jawab Davina meledek.

ALVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang