9.Alvaro Salting

10 3 0
                                    

"Yang di ucapkan belum tentu dilakukan,namun yang dilakukan tak perlu di ucapkan.Karena orang lain sudah cukup tahu dengan melihatnya tanpa harus kita jelaskan."

-ALVI-

*****
Alvaro melemparkan pandangannya ke seluruh kelas mencari para sahabatnya itu.Namun,yang ia lihat hanya tas mereka di kursi masing-masing.

Alvaro memilih untuk memainkan handphone nya saja."Assalamu'alaikum Akhi!Serius amat main handphone nya?" Sapa Delta.

"Wa'alaikumsalam,kalian dari mana?"

"Ini Va kita abis dari kelas XI IPA 2 mau nemuin si D.R.M itu,tapi dia masih belum masuk juga." Jawab Bagas.

"Oohh oke,pokok nya kalian pantau terus dia." Titah Alva yang dijawab dengan anggukan mantap oleh keempat sahabatnya itu.

"Btw....Tumben lo datengnya siang Va?Terus ngapain lagi nyuruh save no baru ?" Cerocos Delta .

"Gue nyari dulu handphone gue,baru nyadar ilang.Save no baru gue yah!" Jawab Alva santai.

Ketiga sahabatnya langsung membuka handphone mereka untuk save nomor baru Alva,sedangkan Delta tersenyum tengil."Gaya amat anak Sultan!! Maen langsung ganti hp aja,handphone lo tuh gak ilang Va.Kemarin ketinggalan di rumah Avi."

"Masa sih?Sotoy lu!!" Sahut Bryan.

"Ehh beneran gue,kemarin malem gue telepon lo Va dan yang ngangkat telepon gue Avi.Katanya hp lo ketinggalan,mau dia balikin malem katanya gak enak udah malem.Katanya si Avi mau balikin hp lo hari ini di Sekolah." Jelas Delta panjang lebar.

"Yaudah nanti jam istirahat pertama kita ke kelas Avi.Kalo sekarang bentar lagi masuk." Jelas Alva.

"Jangan tanya kenapa gue kerumah Avi!Gue cuma ngelatih dia buat olim." Ucap Alva saat melihat Bryan membuka mulut.Ia sudah tahu benar kalo Bryan pasti akan mengitrogasinya.Mendengar hal itu Bryan tersenyum tengil.

*****
"Misi...Assalamu'alaikum." Ucap Alva saat memasuki kelas XI IPA 1 sembari berjalan santai dengan kedua tangannya yang dimasukkan ke dalam saku celana abu-abunya itu.Sedangkan keempat sahabatnya seperti biasa menunggu di luar.

Tanpa basa-basi Alva langsung menghampiri Avi yang sedang mengobrol dengan Gabina dan Lakshita."Handphone saya?"

"Ohh iya Kak,ini.." Jawab Avi sembari memberikan handphone nya.

"Itu hp kamu Avi..." Jawab Alva saat menyadari handphone yang diberikan Avi bukan handphonenya melainkan handphone Avi dengan softcase pink nya itu.Yaa...begitulah saking asyiknya mengobrol dengan Gabina dan Lakshita,Avi sampai salah memberikan handphone pada Alva.

"Eheheh maaf ini Kak." Ucap Avi malu,sembari mengeluarkan handphone Alva dari dalam tasnya dan memberikannya kepada Alva.

"Kamu gak buka apa-apa kan?" Tanya Alva penasaran.

"Enggaklah Kak ngapain aku buka-buka hp Kakak." Jawab Avi santai.

"Oke makasih.Btw kenapa kamu gak bilang kalo hp saya ketinggalan di rumah kamu?Jadinya saya ganti hp baru kan. Karena saya pikir hp saya hilang,mubadzir kan jadinya." Cerocos Alva dengan nada dan ekspresi datar :)

"Saya nelponnya ke siapa Kak?Hp Kakak kan di saya,nomor telepon rumah Kakak saya gak tau,mau telpon Om sama Tante takutnya ganggu udah malem." Jelas Avi ragu.

"Kan ada Gevriel Vi,kamu kan punya nomor handphone Gevriel." Jawab Alva datar,namun di balik ke datarannya itu tercium bau-bau kekesalan dalam dirinya.Huaa...

"Aduuhh pasutri lagi berantem di kelas nih guys." Celetuk Gabina ngasal.

"Beda yah!Kalo pasangan ini,udah saling tahu anggota keluarga guys." Sambung Lakshita.

ALVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang