❝𝑊𝒉𝑦 𝑑𝑜𝑒𝑠 𝑡𝒉𝑖𝑠 𝑝𝑎𝑖𝑛...
────────────
Hidupnya berhenti bergerak. Seolah-olah dirinya hanya tersisa seorang diri di dunia ini. Tanpa orang lain. Tanpa keluarga, tanpa teman. Juga tanpa Yatora. Seseorang yang baru saja kembali ke dalam relung hatinya yang paling dalam. Namun, kini ia telah keluar dari sana dan takkan pernah kembali lagi.
Kecelakaan di hari itu telah berhasil merenggut nyawa Yatora. Sungguh menyakitkan kala (Y/n) mengetahui hal tersebut dari teman lelaki itu. Ia masih merasa sulit untuk percaya dengan kabar tersebut.
Rasa kehilangan menyerangnya secara bertubi-tubi. Menusuk diri gadis itu tanpa henti. Tanpa memberikan waktu barang sejenak hanya untuk menarik napasnya. Ketika ia tersadar, apa yang ia dapatkan hanyalah kesendirian yang tak berarti itu. Laksana seekor burung yang tak dapat terbang.
Semua ini terasa seperti mimpi. Terlalu pahit untuk menjadi sebuah kenyataan. Bersama rasa tidak percaya akan apa yang sebenarnya terjadi. Lebih tepatnya gadis itu menolak untuk tak percaya.
"(Y/n)..."
Yang dipanggil masih tidak menoleh. Saat ini, (Y/n) lebih mirip dengan seorang mayat hidup yang berjalan daripada seorang manusia. Tatapannya tidak lagi menyiratkan cahaya serta kehangatan. Hanya tatapan kosong yang bermakna kesedihan mendalamlah yang ia tunjukkan.
Sekali lagi Sumida memanggil (Y/n). Akhirnya gadis itu pun menatapnya setelah cukup lama tenggelam dalam pikirannya sendiri.
"Ah, ya?"
Helaan napas dihembuskan. Sumida menatap (Y/n) sejenak. Ia menyodorkan sebuah kardus berukuran sedang ke hadapan gadis itu.
"Ini adalah barang-barang milik Yatora. Ia pernah berkata pada kami untuk memberikannya padamu ketika saatnya sudah tepat," jelasnya. Sumida mendadak terdiam sejenak. Setelahnya ia kembali menatap (Y/n). "Sepertinya inilah saat yang tepat untuk itu," lanjutnya.
Diliriknya kardus di hadapannya itu. (Y/n) mendekat. Membuka penutupnya secara perlahan. Kala ia melihat isinya di dalam sana, seketika gadis itu tergugu. Tak dapat mengatakan apa-apa. Kerongkongannya tercekat.
"Baiklah. Kami pamit untuk pulang, (Y/n)."
Ketiga teman Yatora itu pun membungkuk ke arah (Y/n). Setelahnya mereka keluar dari rumah gadis itu. Bersamaan dengan (Y/n) yang masih tertegun atas apa yang ia lihat.
Sebuah album foto diambilnya. Tangannya bergerak membuka sampul album itu sedetik setelahnya. Sebuah foto yang pertama ia lihat adalah ketika mereka duduk di bangku sekolah menengah atas pada tahun pertama. Saat itu merupakan foto pertama yang mereka ambil dengan kamera Instax.
Terbentuklah sebuah senyum pada wajahnya. Sementara tatapannya yang nanar menatap ke arah foto tersebut. Rasanya ia masih tidak percaya jika lelaki yang diabadikan di dalam foto itu telah tiada.
Bergerak ke foto selanjutnya. (Y/n) masih ingat dengan jelas di dalam kepalanya bahwa foto itu diambil ketika mereka mendatangi festival sekolah. Suasana festival yang ramai menjadi background dari foto itu. Ditambah dengan senyum pada wajah mereka. Jelas sekali bahwa kedua insan di foto tersebut tengah merasa bahagia.
Setetes air mata jatuh ke atas foto tersebut. Tidak hanya satu tetes saja. Karena faktanya saat ini satu tetes mata tersebut telah disusul oleh tetes mata yang berikutnya. Hingga secara perlahan namun pasti berubah menjadi isak tangis.
Tangis yang menyiratkan perasaannya saat ini. Ingin mewakilkan sejauh apa dirinya larut dalam kesedihan. Kesedihan yang tak dapat dijelaskan lagi. Terlampau sedih hingga dadanya terasa sesak.
Kerongkongannya tercekat. Gadis itu memukul-mukul dadanya sambil terjatuh membungkuk ke atas lantai. Air mata masih mengalir dengan jelas di kedua pipinya. Bersamaan dengan tangisnya yang kian mengencang. Menggema di dalam kamarnya yang terasa hening itu.
Menyadari bahwa belum semua benda milik Yatora ia lihat, (Y/n) mengusap air matanya perlahan. Masih sambil dengan sesenggukan, gadis itu mencari barang apa lagi yang bisa ia temukan di dalam sana. Kini tatapannya terjatuh pada ponsel milik lelaki itu.
Dinyalakannya ponsel tersebut. Setelah menyala sepenuhnya, layar ponsel itu menampilkan kata sandi yang harus dimasukkan. (Y/n) mengetik beberapa digit angka. Berhasil. Menu utama dari ponsel tersebut terpampang di depan mata (Y/n). Bahkan kata sandi yang lelaki itu gunakan masih sama dengan satu tahun yang lalu.
Pandangannya tertuju pada aplikasi g-mail. Segera dibukanya aplikasi tersebut. Namun, detik selanjutnya rasa terkejut berhasil menyelimuti (Y/n) sepenuhnya. Pasalnya, dirinya langsung dibawa menuju tampilan draft pesan yang belum dikirim.
Melihat apa yang tertulis di sana, seketika dunia (Y/n) berhenti. Matanya hanya terus tertuju ke atas layar ponsel itu. Sementara rasa sesak di dalam dadanya kian membesar.
Tangis kembali terdengar. Jeritan yang tertahan karena rasa sakit yang luar biasa itu perlahan keluar dari bibir (Y/n). Sungguh, ia benar-benar tak percaya atas apa yang ia lihat barusan. Perasaannya sulit untuk ia gambarkan. Semuanya datang terlalu cepat dan bertubi-tubi pada dirinya.
"Mengapa rasa sakit ini terasa sangat nyata, Yatora-kun?" gumamnya lirih. Bersamaan dengan air mata yang mengalir.
(Y/n), aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku. Rasa lelah ini sudah tak dapat kutahan lagi. Kebahagiaan yang telah kita habiskan selama ini tentunya tidak akan pernah kulupakan. Terima kasih karena sudah pernah mencintaiku.
***
Selama ini (Y/n) mengira jika Yatora baik-baik saja. Pendidikannya berada di fase yang bagus. Tidak ada kata gagal di dalam kehidupannya selama ini. Mimpinya untuk masuk ke Universitas Tokyo pun telah berhasil. Lantas, apa yang membuatnya menyerah dan memilih untuk mengakhiri hidupnya?
Semakin dipikirkan, rasa sakit itu kembali muncul ke permukaan. Menyeruak dari dalam benaknya. Bersamaan dengan matanya yang telah berkaca-kaca. Hanya perlu menunggu beberapa saat hingga tangisnya benar-benar keluar.
Kini gadis itu merasa terjebak. Terjebak di dalam sebuah perasaan yang tak dapat ia jelaskan. Terjebak di dalam ingatannya bersama dengan Yatora. Juga terjebak dalam kesedihan yang sangat mendalam.
Jika selama hidupnya merupakan sebuah cerita novel belaka, apakah ini adalah ending baginya?
────────────
...𝑓𝑒𝑒𝑙 𝑠𝑜 𝑟𝑒𝑎𝑙?❞
KAMU SEDANG MEMBACA
END ━━ # . 'Föst ✧ Yaguchi Yatora
FanfictionIni adalah cerita tentang pertemuan antara kau dan lelaki itu yang berasal dari masa lalumu. Seseorang yang telah kau lupakan kini mendadak kembali muncul di hadapanmu. Dengan senyumnya, perkataannya yang blak-blakan, dan juga dirinya yang masih men...