3. TOUCHED

1.4K 162 21
                                    

Karena muak pertanyaannya tidak direspon. Chan menggebrak nakas itu, seketika membuat Minho terkejut.

"Jawab aku" kata pria itu lalu mencengkram dagu pria itu. Minho terlihat memalingkan tatapannya saat pria itu mengarahkan wajah Minho untuk menatap dirinya.

"Tatap aku" kata Chan semakin mengcengkram pria itu. Minho masih diam, tetesan bening itu lolos dari mata pria manis itu.

"Hai!" Chan lalu mendorong Minho ke ranjang membuat pria itu terbaring di sana. Dia benar-benar muak saat itu karena sikap Minho yang hanya diam membatu.

"Aku akan keluar sekarang, jika nanti saat aku kembali dan makanan ini belum habis atau kau terlihat menangis lagi. Awas kau" kata Chan dengan penuh emosi lalu dia keluar dari sana sambil mengunci tempat itu.

Minho terkejut saat pintu itu terbuka, seorang pria tampan menatapnya saat ini. Dia berusaha membuang muka dari pria itu.

Suara berisik yang terdengar saat pria itu membuka lemari dengan kasar membuat Minho terkejut. Tatapannya saat ini berada pria itu, dia terlihat membuka pakaiannya di depan si manis.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Minho saat melihat pria itu. Chan  menoleh dengan tatapan dinginnya.

"Aku akan tidur" kata pria itu dengan singkat. Hal itu sontak membuat Minho terkejut.

"Kenapa di sini? Pergi sana" usir Minho. Entah keberanian dari mana dia dapatkan sehingga mulutnya bisa mengusir pria itu.

"Ini kamar ku, kenapa aku harus pergi?" Tanya pria itu sambil menurunkan celananya. Hal itu membuat Minho langsung menutup matanya. Chan benar-benar tidak punya sopan santun.

Melihat reaksi Minho entah kenapa membuat Chan menjadi gemas. Seketika senyuman itu terlihat di bibirnya.

Setelah memakai celana tidur, Chan langsung naik ke ranjang. Dia tidur tanpa menggunakan atasan, itu adalah kebiasaan pria itu.

"Kenapa masih diam di sana? Ayo tidur!" Ujar pria Bang itu sambil menepuk ruangan kosong di sampingnya. Minho hanya diam sambil menatap pria itu.

"Aku tidak mau tidur di samping mu" kata Minho dengan kesal. Chan menghela napas, lalu dia berusaha mendekat ke arah pria itu.

"Lalu kau ingin tidur di mana?" Tanya Chan. Minho menatap ke arah lain.

"Aarh" tiba-tiba Chan membawa pria itu ke pekukannya dan mereka saat ini sudah berada di atas ranjang itu.

"Hai! Lepaskan aku!" Teriak Minho. Namun Chan masih diam sambil menghirup aroma pria itu dalam-dalam.

"Kurang ajar" kata Minho sambil berusaha memborontak.

"Begini cara seorang pangeran berbicara?" Chan tiba-tiba mengatakan itu. Sang pangeran manis tiba-tiba terdiam karena ucapan pria itu.

Chan tiba-tiba mengusap wajah pria itu dengan halus. Minho terlihat menegang saat pria itu menatapnya.

"Kau sangat manis" tiba-tiba suara itu terdengar dari bibir pria Bang itu. Untuk pertama kalinya dia mengatakan hal semanis itu.  Minho meneguk salivanya mendengar itu.

Minho lalu memalingkan tubuhnya ke sisi lain untuk memunggungi pria itu. Chan kemudian memeluk pria itu dari belakang.

"Kau sangat istimewa" suara itu membuat Minho tersentak. Kenapa Chan bisa mengatakan itu? Istimewa? Apa maksudnya? Sejak dulu Minho ingin tahu apa maksud istimewa dalam dirinya.

"Istimewa?" Gumam pria itu, lalu dia berbalik dan menatap pria itu dengan wajah polosnya. Chan langsung menganguk pelan sembari membelai wajah cantik pria itu.

"Iya kau sangat istimewa" kata Chan. Mendengar itu Minho semakin mendekatkan tubuhnya dan menatap pria itu dengan lekat.

"Cepat katakan apa maksud mu istimewa" kata Minho sambil memegang salah satu tangan Chan.

"Kau ingin tahu?" Tanya pria Bang itu. Terlihat Minho mengangguk dengan cepat.

"Kau akan tahu saat kita melakukannya" kata pria Bang itu lalu dia menarik pinggang pria manis itu sehingga tubuh mereka menempel saat itu.

Jujur saja Minho benar-benar merasa tidak nyaman, tapi dia sangat penasaran dengan maksud dari kata istimewa itu.

Chan memegang wajah pria itu, lalu dia menempelkan bibirnya. Pria itu melumat bibir si manis dengan halusnya. Minho terlihat diam saja, dia hanya ingin mendapatkan jawaban saat ini.

Salah satu tangan Chan tiba-tiba masuk ke dalam baju pria itu. Dia meraba perut rata itu dengan seksualitas. Sampai pada akhirnya Minho tersadar. Dia langsung mendorong tubuh pria Bang itu.

"Kau berusaha melecehkan aku?" Tanya Minho dengan mata terbelakak. Chan terlihat terkekeh tanpa dosa.

"Kau ingin jawaban kan? Kau itu istimewa" kata pria itu. Minho terlihat menjauh sambil duduk.

"Ayo tidur lagi di sini" kata Chan sambil menepuk lengan kekarnya itu agar Minho mau berbaring di sana. Namun Minho hanya diam saja tanpa menatapnya.

"Baiklah kalau begitu" kata Chan sambil menarik selimut itu lalu dia tidur miring memunggungi Minho.

Pria manis itu menghela napas, kesedihan kembali datang di dalam hatinya. Hidupnya benar-benar sepi dalam sehari. Semua keluarganya pergi meninggalkannya, bagaimana bisa Minho hidup sendirian?

Apalagi sekarang dia bersama pria brengsek yang telah membunuh semua keluarganya.

Minho duduk bersandar di ranjang itu. Tatapan kosong ke depan, malam itu benar-benar panjang menurutnya. Namun Apalah dia hanya manusia biasa, tiba-tiba kantuk mulai menyerangnya dan akhirnya dia terlelap.



🍂🍂🍂

Minho merasakan geli di perutnya. Pria manis itu lalu membuka matanya. Dia terkejut saat Chan sudah ada di atasnya tengah menciumi perut pria itu.

"Hai!" Teriak Minho berusaha menendang Chan. Namun sama sekali tidak dihiraukan oleh pria itu dia masih asik menggerayangi tubuh si manis.

"Lepaskan aku!" Teriak Minho. Semakin lama Chan semakin gila, dia mulai menindih tubuh pria itu. Hal itu membuat tatapan mereka bertemu.

"Selamat pagi manis" kata pria itu. Minho benar-benar terkejut, rupanya pria itu tidak memiliki akhlak sama sekali.

"Pergi dari ku!" Kata Minho berusaha mendorong pria itu. Chan tak peduli, dia lalu mendekatkan wajahnya ke leher pria itu. Dia membuat beberapa kissmark di sana. Minho terlihat menggelengkan kepalanya agar pria itu melepaskannya.

Namun dia terlihat berhenti bergerak saat Chan meremas nipple milik pria itu. Minho berusaha memejamkan matanya dan menutup mulutnya rapat-rapat.

Semakin lama Chan semakin menjadi-jadi. Dia kembali meremas kedua buah dada milik pria itu.

"Ahh" desahan itu tak bisa Minho tahan lagi. Mendengar suara seksi itu membuat Chan menoleh.

"Ternyata ini kelemahan mu" kata pria itu sambil meremaskan beberapa lagi. Dia melihat Minho berkeringat dingin dan itu benar-benar membuatnya semakin terlihat seksi.

"Hai!" Teriak Minho, sudah muak dengan pria itu.

Minho dibiarkan bertelanjang dada saat itu. Tanpa bersalah pria Bang itu keluar dari kamar itu.

"Awas kau" kata Minho sambil meremas kedua tangannya.




TBC

Jangan lupa vote dan komen ya


Menurut kalian gimana Minho di story ini? Kalian sukanya Minho yang polos atau yang galak gais?

THE PRISONER OF LOVE | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang