6. SWEAT

1.1K 135 11
                                    

Air dingin itu menusuk kulit milik pria manis itu. Dia benar-benar terkejut saat Chan mendorongnya masuk ke dalam air.

Minho menutup matanya saat luka itu bersentuhan dengan air, benar-benar perih dan sakit. Saat dia membuka mata, Chan terlihat menyelam dan menarik tubuh Minho membawanya ke pelukan pria Bang itu.

Minho terengah-engah di pelukan pria itu. Chan memegang wajah si manis, lalu dia mengecup mata pria itu.

"Apa yang sebenarnya kau inginkan?" Tanya Minho dengan lemas sambil membuka matanya.

"Kau" jawab pria itu singkat. Setelah itu Chan tersenyum miring lalu dia membawa Minho ke tapi danau. Saat kaki mereka dapat menginjak tanah, Chan melepaskan pria itu.

"Arhh" Minho memegang tubuh Chan agar tidak jatuh. Pria itu benar-benar sangat aneh menurutnya. Melihat reaksi Minho, Chan seperti menang. Minho benar-benar takluk di pelukannya.

"Kenapa kau melakukan ini pada ku?" Tanya Minho dengan bibir yang bergetar karena kedinginan. Pria Bang itu memegang wajah pria manis itu.

"Kau membuat ku gila" kata pria itu. Minho meneguk salivanya, sepertinya pria ini sudah tidak waras. Chan menjadi bergairah saat melihat tubuh basah milik pria itu.

Tangannya mencoba masuk ke dalam baju Minho, namun dengan cepat pria manis itu memegang tangan Chan.

"Tolong jangan lakukan itu di sini" kata pria itu dengan nada lemah. Chan menghela napas, lalu dia menghentikan  niatnya untuk memcumbui pria itu di sana. Dengan sekuat tenaga Chan menggendong tubuh pria manis itu ala bridal style dan membawanya kembali ke mansion.

🍂🍂🍂

Chan merebahkan tubuh pria itu di atas kasur. Senyuman itu tertarik di bibir sang rogie saat melihat wajah polos dan damai milik Minho.

Minho selalu membuat Chan terpesona, entah kenapa padahal dia tahu pria itu bukan matenya. Apalagi Minho selalu melawan saat Chan mencoba mencumbuinya, hal itu membuat pria itu sangat tertantang.

Chan melepaskan pakaian basah yang di pakai Minho. Luka itu terlihat dengan jelas di bahu si manis.

Dia mendekatkan wajahnya kemudian mulai menjilati luka milik pria itu berkali-kali sampai kering dan darah itu hilang.

Sesekali dia juga mencari kesempatan untuk membuat beberapa kissmark di tubuh pria itu.

"Ahh" Minho memegang bahunya berusaha untuk bangun dari sana. Dia baru sadar pakaian yang dia pakai sudah berganti.

Pria manis itu menghela napas, dia menatap ruangan itu. Sangat menyebalkan.

"Bagaimana aku bisa pergi dari sini?" Gumam Minho sambil memijat keningnya.

"Kau tidak akan bisa pergi, semasih aku hidup kau akan tinggal di sini bersama ku" kata pria itu tiba-tiba masuk. Bagaimana bisa Chan mendengar apa yang dia katakan dari luar, Ahh benar dia bukan manusia.

Minho tak menatap pria itu, dia masih benar-benar kesal karena Chan membiarkan dirinya dicabik oleh serigala itu.

"Makan yang banyak" ujar pria itu memberikan sebuah nampan pada Minho. Pria manis itu nampak diam saja tak bergeming.

"Apa kau ingin aku menyuapi mu?" Tanya Chan sambil merapikan poni milik pria itu. Minho masih diam dan mencoba menghindari jari pria itu.

"Ternyata si manis ku marah" Chan lalu meletakkan nampan itu di atas nakas, kemudian dia duduk di samping Minho.

Chan membelai pipi pria itu sambil menarik sebuah senyuman.

"Kau seperti tidak tahu terima kasih, padahal aku sudah menyelamatkan mu tadi" kata Chan. Minho masih diam saja,  penyelamatkan apa? Malah dia semakin terjebak di sini.

"Apa kau pangeran tuli? Ini yang diajarkan kedua orang tua mu?" Tanya Chan berusaha memancing pria itu. Mendengar nama orang tuanya disebut, Minho langsung menatap pria itu dengan tajam.

"Jangan pernah kau menyebut mereka, brengsek" kata Minho kesal. Chan nampak tersenyum miring mendengar itu, untuk pertama kalinya Minho terlihat semarah itu.

"Baiklah aku pria brengsek" jawab Chan tanpa dosa.

Tiba-tiba Minho menampar pipi pria itu, membuat Chan terkekeh pelan.

"Hmm kau sangat galak sayang, aku merindukan mu yang polos seperti kemarin" kata Chan. Minho benar-benar muak mendengarnya.

"Kau membunuh orang tua ku dan semua saudara ku, aku tidak akan pernah.." Belum selesai Minho berbicara Chan langsung menautkan bibir mereka. Dia mencium Minho dengan paksa, sambil memegang kepala pria itu agar Minho tidak bisa menghindar.

Chan menggigit bibir pria itu dengan seksualitas dan kasar hal itu sukses membuat Minho meringis kesakitan. Chan mengisyaratkan Minho untuk membuka mulutnya namun pria manis itu menutupnya rapat hal itu membuat Chan kesal.

Pria Bang itu akhirnya meremas bahu luka milik pria manis itu. Hal itu membuat Minho mencerit dan membuka mulut. Saat mendekat kesempatan emas, Chan langsung mengabsen semua yang ada di dalam sana.

Air mata pria manis itu menetes deras, dia benar-benar tidak habis pikir diperlakukan seperti ini. Bertahun-tahun dia menjaga dirinya dan harga diri ini. Namun dengan sekejap dia merasa tidak memiliki harga diri saat pria itu memperlakukan dirinya dengan sangat bejat.

Setelah lama berbasa-basi, Chan berhasil melumpuhkan Minho. Dia berhasil mencumbui pria itu saat itu sampai Minho benar-benar lemas tak berdaya.

🍂🍂🍂

"Kenapa kau tidak bosan?" Tanya Minho saat Chan memeluk dirinya sambil mencium pipi pria itu.

"Karena tubuh mu sangat enak" kata pria itu tanpa dosa. Minho menghela napas, dia sekarang sudah seperti budak seks dari pria itu.

"Apa tidak ada orang lain di sini? Kenapa harus aku?" Tanya pria itu.

"Karena kau istimewa" kata pria Bang itu. Minho membulatkan matanya mendengar itu. Sebenarnya apa yang dimaksud oleh pria itu.

"Istimewa apa maksud mu, aku tidak mengerti" kata Minho sambil memegang wajah milik Chan. Tatapan mereka beradu saat itu, Chan meneguk salivanya saat melihat mata bening milik pria itu.

"Kenapa diam?" Tanya Minho lagi. Chan nampak memalingkan wajahnya.

"Hai!" Teriak Minho saat pria itu mengabaikannya.

"Nanti kau akan tahu maksud ku" ujar pria itu. Lalu dia bangun dan pergi dari sana.

Sesampainya di luar, Chan menegang dadanya. Tiba-tiba detak jantung itu sangat cepat dan napasnya juga memburu.

"Aku tidak mungkin jatuh cinta padanya" kata pria itu. Dia lalu mencoba mengambil napas panjang dan  menjernihkan pikirannya.

Minho menatap ke arah depan, apa dia akan hidup lama? Dan apa dia akan selamanya terkurung di tempat ini?

"Jika dia hidup, aku tidak akan bisa pergi dari sini" kata pria itu. Entah datang dari mana dia tiba-tiba ingin membunuh pria itu.






TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

THE PRISONER OF LOVE | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang