THE PRISONER OF LOVE | BANGINHO ✔

1. ATTACK

"Bunuh mereka semua" suara itu terdengar di penjuru kota. Para warga di buat resah oleh para kaum werewoft yang berusaha memangsa mereka semua.

Melihat kota tengah riwuh, Minho hanya bisa melihat dari jendela istana. Dia benar-benar tidak tahu harus membantu dengan cara apa. Kakak dan adiknya ikut berpartisipasi namun hanya dia yang diam di sana.

"Apa yang kau lakukan?" Suara itu membuat pria manis itu terkejut. Terlihat Seorang wanita cantik berjalan mendekat ke arahnya.

"Ibu kota sangat kacau" kata pria manis itu pada sang ibu. Wanita itu mendekat dan memeluk putranya itu.

"Setelah kita berhasil memusnahkan kaum serigala itu maka semua akan kembali seperti semula" kata wanita itu sembari mengusap punggung Minho.

"Kenapa hanya aku yang berada di sini? Kak Sangyeon dan Juyeon pergi kenapa aku tidak ibu?" Tanya pria itu tiba-tiba. Wanita itu melepaskan pelukannya.

"Karena kau istimewa Minho, jadi kau harus tetap diam di sini" ujar wanita itu sambil mengusap rambut pria manisnya itu.

Minho menghela napas, dia selalu mendengar bahwa dia itu istimewa, tapi mereka tidak pernah mengatakan istimewa itu artinya apa bagi Minho.

🍂🍂🍂

Kedua tangan pria itu menggenggam kuat saat mendengar bahwa para kaum manusia akan menyerbu packnya.

"Alpha mereka sudah sampai di perbatasan kita" kata sang beta pada pemimpinnya. Pria itu menghela napas, dia benar-benar bingung harus melakukan apa. Apa mereka bisa menghadapi manusia itu?

"Kita baru saja berperang memperluas wilayah kita. Banyak werewoft yang mati, sial manusia itu" umpat pria itu. Dia benar-benar kehabisan akal sekarang, jika dia tetap memaksa maka kemungkinan mereka akan kalah dan sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi.

"Kita bisa meminta bantuan dengan para rogue yang mulia" kata salah satu dari mereka.

"Aku tidak mau berbicara dengan rogie sombong itu" kata pria itu saat mendengar pendapat dari bawahannya.

"Hanya mereka yang bisa membantu kita yang mulia, mereka semakin dekat ke pack ini, jika kita terlambat entah apa yang akan terjadi pada kita" kata pria itu lagi.

Dengan satu tinjuan pria itu bisa merobohkan pohon. Melihatnya membuat pria itu benar-benar puas pada dirinya.

Keringat membasahi tubuh pria itu, apalagi dia hanya menggunakan kemeja hitam tembus pandang yang membuat tubuh atletisnya terlihat dengan jelas.

"Wah kau memang tidak tertandingkan" suara itu membuat dirinya terusik. Dia lalu tersenyum miring dan menoleh ke arah sumber suara.

"Wah Alpha, kau ingin mati ternyata?" Kata pria itu sambil tersenyum mengejek. Mendengarnya Jung Jaehyun terkekeh pelan, ternyata pria itu masih sombong seperti dulu.

"Bang Chan tolong simpan keangkuhan mu itu dulu, di sini kita itu bersaudara" kata pria itu. Chan terlihat menyeringai jahat, dia lalu mengambil sebuah belati dan mendekat ke arah pria itu.