7. FEELING

1K 137 14
                                    

Chan dan kawanannya saat itu tengah melakukan penyerangan di sebuah desa vampire. Dengan ganasnya mereka membunuh semua orang yang ada di sana hingga mati tak berbisa.

"Untung saja vampire mati langsung menjadi Abu, jadi kita tidak perlu membereskan mayat mereka" ujar salah satu bawahan Chan.

Chan benar-benar bangga dengan hasil kerjanya. Dia benar-benar bahagia melihat mereka semua mati. Saat itu juga mereka langsung mengambil semua barang berharga milik mereka dan membawanya kembali ke tempat persembunyian mereka.

"Hai! Kapan kau akan membuatkan kami tempat tinggal? Kau enak-enak tidur di mansion" kata salah satu temannya.

"Mansion itu punya orang tua ku, kalian jangan berani menginjakan kaki ke sana" kata Chan. Mendengar itu teman-teman Chan terkekeh.

"Kau ternyata kasih mengingat mereka" kata salah satu dari mereka. Chan menghela napas, bagaimana dia lupa. Dulu saat packnya di hancurkan oleh serigala dan para vampire itu, kedua orang tuanya dibunuh dengan brutal. Yang membuatnya harus menjadi rogue seperti sekarang ini.

🍂🍂🍂

Hampir dua bulan Minho sudah dikurung di sana. Dia saat itu menatap ke arah jam yang menempel di dinding.

"Kenapa dia belum kembali?" Gumam pria manis itu. Di tangannya saat itu berisi sebuah belati yang akan dia gunakan untuk melancarkan aksinya.

"Aku harus keluar dari sini" gumam Minho.

Dan hal yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Kenop pintu itu tiba-tiba terbuka dan pria Bang itu datang.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Chan saat melihat Minho yang masih terjaga. Minho menarik senyuman tipis di bibirnya hal itu membuat Chan keheranan. Untuk pertama kalinya Minho tersenyum padanya.

Namun Chan nampak memalingkan wajahnya. Dia melepaskan bajunya dan mengambil penggantinya di lemari.

Minho melihat kulit punggung pria itu lecet. Entah apa yang Chan lakukan  tadi. Minho menjadi mengurungkan niatnya untuk membunuh pria itu.

"Sebaiknya kau tidur" kata Chan pada Minho.

Malam itu, Chan sama sekali tidak menyentuh dirinya. Hal itu sangat baik menaruh Minho, namun agak aneh juga.




Minho terkejut saat merasakan napas hangat milik pria itu. Chan sudah memeluknya saat ini dengan erat.

Minho mencoba melepaskannya, namun Chan semakin erat memeluknya.

"Lepaskan aku" kata Minho. Tiba-tiba mata pria itu terbuka dan menatap Minho.

"Aku tebak, kau pasti merindukan  aku" ujar pria itu. Minho langsung menggeleng sambil memalingkan mukanya.

"Wajah mu sangat panas" kata pria Bang itu. Minho terlihat tersipu. Melihatnya seperti itu, Chan lalu melepaskan pria itu dan bangun dari sana.

"Aku sibuk hari ini, jadi kita lakukan malam nanti saja" kata Chan. Hal itu membuat Minho naik darah.

"Hai! Enak saja, memangnya siapa yang mau dengan mu?" Tanya Minho kesal. Chan tersenyum miring lalu dia mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

"Minho" suara itu membuatnya terkejut. Untuk pertama kalinya pria itu memanggil namanya. Hal itu membuat Minho gugup.

"Minho" tepukan itu dapat dia rasakan saat itu. Pria itu lalu membalikkan tubuh pria manis itu. Minho benar-benar terkejut, bagaimana bisa Chan tahu namanya. Padahal dia tidak pernah mengatakannya pada pria itu.

"Kenapa kau memanggil nama ku?" Tanya pria manis itu sambil melepaskan tangan Chan. Pria itu terkekeh, lalu dia memegang wajah Minho.

"Nama mu cantik" kata pria itu berusaha menggoda Minho. Mendengar itu membuat Minho memegang wajahnya, pria itu selalu bisa membuatnya tunduk dan lemah.

THE PRISONER OF LOVE | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang