Cantaka Danudirja tidak pernah mengira bahwa dirinya akan jatuh pada pesona seorang Jenaira Atmadja, gadis aneh dengan kepribadian ganda.
Jena di siang hari akan menjelma menjadi sosok murid teladan dengan sejuta prestasi sedangkan di malam hari pe...
Sambil menggendong ransel hitamnya, Jena menjalan menelusuri lorong INESH dengan mengendap-ngendap seperti mata-mata yang hendak melancarkan aksinya mencari informasi di kandang musuh.
"Dor!"
Suara tersebut berhasil membuat Jena terkejut, gadis itu lalu menoleh ke belakang mendapati kak Taka yang sedang tertawa puas.
"Kak! Lo apa-apaan si! Mau bikin gue jantungan ya?"
"Ah gitu doang udah kaget," kata Taka dengan sisa tawanya.
Taka mengangguk paham. "Yaudah ayok," katanya lalu mulai melangkah.
"Jalannya jauh-jauhan aja kak, gue males nanti digosipin yang aneh-aneh."
"Yaudah, lo di depan, gue di belakang."
Jena mengangguk lalu berjalan mendahului Taka menuju parkiran.
Terhitung sudah 3 hari yang lalu Taka menawarkan diri untuk mengajari Jena bermain gitar, tentu saja gadis itu tidak menolak, karena dirinya memang sedang butuh sekali seseorang yang bisa mengajarinya gitar. Meskipun penawaran itu tidak gratis, alias ditukar dengan 3 permintaan Taka. Jena sendiri setuju, setidaknya untuk saat ini, karena yang menjadi fokusnya adalah praktek alat musik. Soal permintaan Taka, dirinya memilih untuk tidak ambil pusing dan berdoa semoga kakak kelasnya itu tidak meminta yang aneh-aneh.
"Nih, pake helmnya," kata Taka sambil menyodorkan sebuah helm pada Jena.
"Makasih kak," balas Jena lalu tertawa.
"Lo gila ya? Kok tiba-tiba ketawa sih."
"Enak aja! Gue cuman ngetawain yang tadi. Dipikir-pikir kita kayak pasangan backstreet ya, lucu aja gitu padahal cuman mau belajar gitar."
"Lo ngarep jadi pacar gue ya?"
Dengan cepat kilat, tangan Jena terulur memukul pelan lengan Taka. "Sembarangan!"
Taka tertawa lalu segera naik ke atas motornya disusul Jena. Mereka berdua keluar dari parkiran INESH dengan tenang tanpa tahu ada seseorang yang diam-diam mengabadikan momen tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
