Sedari tadi Taka tak hentinya memandangi layar ponselnya. Cemas dan gelisah bercampur menjadi satu dalam dirinya. Taka tentu sangat khawatir dengan Jena, gadis itu tidak ada kabarnya semenjak peristiwa Rosi memergoki mereka.
Laki-laki itu menghela nafas sejenak sebelum akhirnya mengambil kunci motor yang berada di nakas kemudian meraih jaketnya lalu melangkah keluar dari kamar.
Namun baru beberapa langkah, ponsel Taka berdering menandakan panggilan masuk.
Begitu nama Jena muncul, Taka segera menekan tombol hijau sembari melangkah masuk ke dalam kamarnya.
"Halo, Jena? Are you okay?"
"Halo, kak."
"Jena, lo kemana aja, sih? Gue khawatir."
"Sorry, kak."
"Lo baik-baik aja kan?"
"Maybe?"
"Jen, kalau ada apa-apa lo bisa cerita sama gue. Karena masalah ini juga ada karena gue."
"Kak, gue mau bilang sesuatu boleh?"
"Sure."
"Sorry, kak. Kayaknya kita lebih baik kayak dulu lagi."
"Maksudnya?"
"Ya kayak dulu lagi, kita gak saling kenal. Cukup saling tahu satu sama lain aja."
"Soal Rosi ya? Gue bisa ngomong baik-baik sama dia."
"Kak, gak segampang itu."
"Jen, i can fix it."
"Enough, kak."
"Jen, you know i love you."
"Sorry kak. I have a lot going on my life and i am not able to prioritize your feelings."
"Jen, sorry. Sorry if my feelings hurt you."
"No need to be sorry, kak. It's not your fault. I just feel it's not good anymore."
"Jen."
"I know this is hard to hear and i don't wanna hurt your feelings, kak. Sorry ya kak. Makasih untuk semuanya, makasih atas perasaan tulus lo. Hati-hati, jaga kesehatan, dan tolong salam sama Bunda."
"Jen."
"Good night, kak Taka."
Badai dulu yhhh, abis itu tumpengan xixixixi
KAMU SEDANG MEMBACA
E T H E R E A L ✅
FanficCantaka Danudirja tidak pernah mengira bahwa dirinya akan jatuh pada pesona seorang Jenaira Atmadja, gadis aneh dengan kepribadian ganda. Jena di siang hari akan menjelma menjadi sosok murid teladan dengan sejuta prestasi sedangkan di malam hari pe...