Calling

1K 212 8
                                    

Hari minggu yang tentram sepertinya harus Jena relakan karena dering telpon yang sedari tadi berbunyi. Gadis itu dengan segala sumpah serapah mengambil ponselnya yang berada di nakas lalu bersiap untuk mengumpati siapa saja yang mengganggu waktu tidurnya.

Namun setelah melihat nama Taka yang tertera di layar ponselnya, mata gadis itu melebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namun setelah melihat nama Taka yang tertera di layar ponselnya, mata gadis itu melebar. Dengan ragu, Jena mengklik tombol hijau.

"Kenapa kak? Awas aja kalau gak penting."

"Dari suaranya, lo baru bangun tidur ya?"

"Iya."

"Yaampun Jena! Ini udah siang loh! Dasar teddy bear."

"Kak, minggu tuh hari hibernasi. Jadi ya gue pasti bangun siang. Lagian kenapa deh tumben telpon pagi-pagi."

"Gue mau ngajak lo keluar, cepetan mandi!"

"Duh, gue males banget kak. Ajak yang lain aja ya jangan gue."

"Lo lupa ya kalau gue punya 3 permintaan yang harus lo kabulin."

"Kak... ya masa harus sekarang sih?"

"Gue gak menerima penolakan, cepet mandi terus turun. Gue dibawah nih, tadi ayah lo juga bilang kalau Jena tidur kayak simulasi meninggal."

"AYAH? LO KETEMU AYAH GUE?"

"Iya, ini beliau lagi nyiram tanaman di depan rumah lo."

"KAK! YAUDAH GUE MANDI DULU TUNGGUIN!"

"Jangan lama."

Setelah panggilan berkahir, Jena segera meloncat dari tempat tidur kemudian berlari menuju kamar mandi.





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
E T H E R E A L  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang