10

1.7K 192 41
                                    

Sesampainya dirumah Chenle mereka berdua disambut heboh oleh Chenle dengan berteriak tidak jelas pada mereka

"AYO-AYO MASUK!!"

Melihat Chenle semangat membuat semangat Jisung bertambah 2x lipat "Lelee"

Keduanya memasuki rumah kediaman Chenle, Chenle sudah mengumpulkan semua mainannya di ruang tamu, jangan lupakan dia menyiapkan ini dari jam 7 pagi.

"Mau yang mana cung" Chenle menunjuk semua mainannya

"Ini?" Ambil Jisung pada mobil-mobilan polisi, dia tertarik dengan warna mobil mainan itu yang menurutnya bagus dimatanya.

"Boleh, kamu sebagai polisi dan cari aku oke?" Jisung mengangguk paham.

"Oke"

"Tutup mata dulu, aku mau sembunyi"

Jisung menurut dan segera menutup matanya, Chenle langsung kabur untuk bersembunyi, kaburnya gak jauh-jauh amat cuma di belakang sofa.

Jeno berdiri memperhatikan mereka berdua, sampai pada pesan masuk kedalam handphonenya

Ting!...

Naya (2 pesan)
√√ Jen gue mau jalan sama somi
√√ Sore gue pulang

Jeno meremas kuat hpnya, Naya tahu setiap Jisung tidur siang itu harus dengan Naya.

Tapi dia malah mau meninggalkan Jisung sampai sore.

Jeno
Tunda sampai jam 1 siang √√
Baru lo gue ijinin pergi √√

Naya
√√ apa-apaan
√√ gue udah kebilang iya sama dia
√√ sorry, gue udah ada janji ketemuan

"Naya" Desisnya, dia menyorot handphone itu dengan tajam

"Nak Jeno, kenapa?"

Raut wajah Jeno mengundang tanya dari Rasita, ibu dari Chenle.

"Tan boleh aku titip Jisung sebentar? Aku ada urusan mendadak" Jeno menyimpan kembali hpnya

"Aku ga bakal lama" Ucapnya pada Rasita

Dia harus membuat Naya paham, jika tidak Jisung ga bisa tidur selama seharian.

"Iya gapapa, tante bakal jagain Jisung" Rasita sudah bagaikan keluarganya sendiri, setiap Naya gak tahu harus ngapain mengenai Jisung, Rasita membantunya dengan senang hati

Karena Rasita sudah berpengalaman, maklum saja karna dia sudah anak 2 yang pertama kakak Chenle laki-laki tapi dia tinggal di asrama.

"Makasih tan" Jeno bergegas pergi meninggalkan rumah Chenle

Di perjalanan Jeno terus menelpon Naya, tapi tidak pernah diangkat. Hal itu membuat Jeno semakin menggebutkan motornya.

Jeno tidak habis pikir, apa Naya tidak kasihan dengan Jisung? Apa dia tidak memikirkan Jisung?

Sesampainya dirumah Jeno melihat Naya yang sedang menutup pintu rumah, dia akan pergi.

Naya melihat kedatangan Jeno, dia mengerutkan kening, Jeno ngerti gak sih maksud gue? Ngapain balik kerumah lagi.

"Jen lo kenap--"

"Mau kemana lo? Gue bilang tunda ya tunda!"

Naya menatap tidak percaya pada Jeno, tunda? Dia sudah bersiap-siap dengan rami tinggal ketemuan sama Jaemin dan Jeno bilang ditunda.

Parents For Jisung | PJSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang