01

3.5K 316 1
                                    

"lo gila, Jen" Naya tak habis pikir dengan Rencana Jeno

Jeno membuat rencana agar Naya dan dia menggantikan peran orang tua mereka yang 3 hari lalu meninggal karena kecelakaan Mobil

untungnya Papa sama mama ninggalin harta beserta perusahaan yang bakal di warisin ke Jeno, dan itu bakal berguna buat sekarang dan seterusnya

tapi, Jeno masih kelas 3 SMA sama seperti Naya mana mungkin dia bisa menjalankan perusahan ayahnya?? bahkan di sekolahpun Jeno sering bolos

"Titik gak ada penolakan, ini demi Jisung!"

"ya tapi lo pikiran lah, kita itu masih SMA mana bisa seharian sama Jisung"

Naya berucap kesal sambil memandangi wajah Jisung sedang tidur di tempat box bayi dikamar kedua orang tuanya yang sangat sunyi

Jeno dan Naya lagi di kamar kedua orang tuanya untuk menidurkan Jisung, karna disitulah tempat tidur Jisung di letakan

"kita bentar lagi mau lulus"

"ck, terserah lo" Naya bukannya gamau jagain Jisung, tapi Naya mikirin masa depannya haruskah dia sampai tua ngerawat Jisung bersama Jeno??

sementara Naya punya pacar, Naya seperti punya kehidupan tersendiri

"oeekkk..oekkk!..." baru 5 langkah Naya meninggalkan kamar, Jisung menangis dengan kencang

"nay!" Jeno panik, pasalnya dia dan Naya baru saja meredakan tangisan Jisung 25 menit yang lalu sampai Jisung tertidur tapi sekarang Jisung menanggis lagi

Naya langsung berbalik ke box Jisung yang disana sudah ada Jeno yang menggendongnya

"sini sama gue" Naya mengambil Jisung dari gendongan Jeno

sebenarnya keduanya tidak ahli dalam meredakan tangisan bayi, tapi apa boleh buat sekarang mereka harus melakukannya

seperti sehari sesudah kepergian orang tua, Jisung menangis keras dan Jeno mencoba menenagkan Jisung, ternyata butuh waktu sejam lebih membuat Jisung terdiam dan tidur di gendongan Jeno

sedangkan sama Naya Jisung paling lama hanya 40 menitan tangisannya mereda bahkan tertidur

semenjak saat itu Naya lah yang menidurkan Jisung dan menenagkan tangisannya

tapi saat Naya sibuk Jisung sama Jeno, sebenarnya Jisung juga bakal tidur sama Jeno cuma waktu ngenidurin Jisung itu lama

"sttt ssttt diam Jisung.." tak butuh waktu lama Jisung kembali tertidur, jujur Naya lelah dia harus bolak balik nenanggin Jisung sementara dia harus belajar buat ujian

"Jen emang gak ada cara lain apa?, ngurus bayi itu susah"

"terus kita musti gmna? nitipin kemana Jisung?? lo tau kan orang tua kita disini itu seorang diri saudara mereka semua di korea--"

"--dan kita gak tau siapa siapa aja, kita gak pernah kekorea dan gak tau muka muka mereka"

Jeno yang di sekolah sama Jeno di rumah itu beda, disekolah Jeno cukup populer dikalangan siswa wanita karna ketampanan dan sikap dinginnya membuat semua wanita mencoba meluluhkan hati Jeno

tapi tidak berlaku kalau dirumah dia kadang nasehatin gue panjang lebar dan nasehatin Mommy agar tak terlalu kecapekan

ditambah sekarang kedua orang tua meninggal, Jeno semakin bersikap seperti seorang kepala keluarga

"gimana klo kita nanti sekolah? Jisung gak mungkin ikut kita kesekolah Jen"

"kita titipin Jisung ke tetangga sementara Nay, tante Zhong orangnya baik"

Parents For Jisung | PJSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang