08

2.2K 253 33
                                    

Jaemin memandang wajah Naya lekat lekat, sejujurnya dia berat mengatakan ini pada Naya, tapi mau bagaimana lagi.

"Nay" Naya menoleh, Naya yang tadinya santai jadi tegang melihat raut wajah serius Jaemin

"kenapa Jaem?" Naya khawatir, ekspresi Jaemin membuat dia takut.

"hm, aku—"

"aku mau lanjut kuliah kedokteran di inggris" sambung Jaemin ragu, dia tidak sanggup memandang wajah kekasihnya sekarang

Naya tidak menjawab, dirinya menatap Jaemin dalam, kuliah di inggris? Apa mereka akan ldr?

Sedetik kemudian Naya tersenyum "itu bagus, kamu bisa ngegapai cita cita kamu disana"

Jaemin menatap Naya "ya, tapi, kamu keberatan?"

Naya menggeleng "gak akan keberaran kalo menyangkut masa depan kamu"

Jaemin ikut tersenyum "Huft, aku takut kamu bakal marah"

"em Nay, bisa datang kebandara besok?" pintanya

"bisa, jam berapa?"

"jam 9, makasih ya Nay udah mau nerima semuanya, aku bakal tetap terus hubungi kamu nanti disana" Naya lagi lagi meangngguk

Naya mendukung Jaemin, dia ingin Jaemin sukses kedepannya.

***

Jisung tidak dapat berhenti menangis dari tadi, Jeno sudah kewalahan dibuatnya

Bahkan semua maid dirumahnya juga ikut menenangkan Jisung tapi Jisung masih tetap menangis.

Jeno menggendong Jisung sambil berjalan mengitari rumah, tapi itu tidak mempan bagi Jisung

Jeno takut jika Jisung terus menangis, dia akan kembali sakit.

"stttt Jisung, udah ya nanti sakit" Jeno membawa Jisung ketaman belakang rumah

Mendengar permohonan Jeno, Jisung seketika terdiam, bukannya lega Jeno malah panik.

Dia menatap Jisung lekat lekat dan memeriksa seluruh badan Jisung, apa ada yang salah?

"Jisung! Keluarin suara!" Jeno mengguncang guncang kecil badan Jisung

"pa..pa"

Seketika Jeno bernapas lega, dia sudah berpikiran yang tidak tidak tadi mengenai Jisung

Jeno mencium seluruh wajah Jisung, hatinya kembali tenang Jisung sudah tidak menangis lagi dia anteng menatap Jeno

Dengan segera Jeno membawa Jisung masuk kedalam karna hari sudah sangat sore

Beriringan saat Jeno memasuki rumah, Naya datang dan melihat mereka

"Jeno?" jarang jarang Naya melihat pemandangan Jeno yang membawa Jisung ketaman dihari yang mulai senja

Jeno menatap Naya, dia segera mendekat "jaga Jisung, gue mau mandi"

Setelah itu Jeno berlalu meninggalkan Naya

Naya tidak mau menambah pikiran, dia membawa Jisung pergi kekamarnya

Hari sudah mulai malam, Naya sama sekali tidak bergerak dari tempatnya, dia sedang menonton tv bersama Jisung

Sebenarnya cuma Naya yang menonton tv, Jisung dia memendamkan wajahnya di dada Naya

Jisung tidak mau lepas dari Naya, dia terus memegang erat baju Naya dari tadi dalam dekapannya

Naya dia fine fine aja, sambil menonton tv dan satu tangannya lagi ia gunakan untuk mengambil cemilan dipotong

Cklek

Jeno membuka pintu kamar, dia sudah mandi dan berganti baju dengan rambut yang masih basah

"ji—"

"lo istirahat aja, biar Jisung sama gue"

Naya tahu Dia sedikit egois tadi, Jeno kerja dari pagi sampai sore dan sehabis itu Naya pergi dengan Jaemin, meninggalkan Jeno yang menjaga Jisung sendirian

Ditambah dia mendengar dari asisten rumah Jisung hampir sejam lebih menangis digendongan Jeno

Jeno tidak membalas, dia berjalan dan merebahkan diri di tempat tidur, tepat di sebelah Naya dan berhadapan dengan wajah Jisung

"pa.." Jisung tertawa melihat Jeno ada disampingnya

"loh? Jen lo punya kamar sen—"

"nonton tv aja sana" suara berat Jeno, dia memejamkan mata, tangannya sambil memegang tangan mungil Jisung

Jisung bergerak gerak didalam dekapan Naya, dia ingin juga berbaring bersama Jeno

Naya Paham, Dia segera merebahkan Jisung disamping Jeno "stttt jangan banyak gerak"

Jisung tidak mendengarkan Naya, tangan Jisung tepat mendarat di muka Jeno

Plak

Kecil tapi tidak main main, Jeno membuka matanya, penglihatannya penuh dengan wajah Jisung yang tertawa melihatnya

"hm Jisung ya" Jeno menarik Jisung agar lebih menekati dia, dan memeluk Jisung sehingga Jisung tidak dapat bergerak

Jisung tidak memberontak, malahan dia ikut ngantuk dan mulai memejamkan mata

Melihat keduanya tertidur, Naya menyelimuti mereka dan dia perlahan berjalan keluar kamar

Naya ingin membantu para Maid yang berkerja didapur untuk menyiapkan makan malam.

"bi"

Keduanua menoleh, sontak menghentikan kegiatan mereka tadi "eh Non, ada yang Non cari?"

"Engga, aku mau bantu bibi masak"

Keduanya saling pandang "e-eh Non Gak usah, kami  bisa ngelakuin ini berdua "

"iya bener Non, Gak perlu ngebantuin"

"bi aku ma—"

"Oekk!!..Oeekk!" Jisung menangis, suaranya terdengat begitu Jelas

"Non, nak Jisung Nangis" Mereka berdua menatap khawatir

Naya menganggul "bi maaf ya bi, aku kekamar dulu" Naya segera berlari kekamar

Naya membula pintu kamar, Jisung menangis mencari cari dirinya

Naya mendekat, ikut merebahkan diri di samping Jisung dan mengusap pelan kening Jisung agar Jisung tertidur kembali

"tidur lagi ya Jisung sayang" Naya mencium kening Jisung lembut dan kembali mengusapnnya

Perlahan mata Jisung tertutup lagi, dan nafasnya sudah mulai teratur

Jeno tidak bangun sama sekali, dia sangat kelelahan, dia seperti tidur mati.

Kalo sudah begini, Jisung tidak dapat Naya tinggal keluar lagi, Jisung pasti akan merasa kalo Naya tidak ada didekatnnya

Naya terpaksa terus berada disamping Jisung.

Dari pada pelongo pelongo Gak jelas, Naya lebih baik menonton drakor di hpnya menggunakan airpods

Satu tangannya memegang hp satu tangannya lagi terus mengelus kening Jisung

Dan ini tahan hingga 1 jam lamanya
















































































TBC

Parents For Jisung | PJSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang