O6 | Rock Paper Scissors #Part 1

6.2K 336 13
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

24 Desember 202X.

"Diperingatkan kepada warga New York dan beberapa kawasan di sekitar pesisir timur laut Amerika Serikat akan adanya badai Northeast. Untuk itu diharapkan supaya warga kota New York tetap berdiam diri di rumah selama-"

Cklekk!!

"Hahh...saljunya turun banyak banget."

Perhatian Jisung langsung teralihkan dari radio yang tengah menyiarkan laporan cuaca malam ini, memandang ke arah pemuda tampan dengan mantel musim dinginnya yang khas. Sosok tampan tersebut nampak asik menggosok surai coklatnya, berusaha menghilangkan jejak salju yang membasahi rambut.

Musim dingin dan salju tak selamanya indah seperti yang orang lain pikirkan. Rasanya dingin, basah dan juga mereka berjatuhan dalam jumlah banyak tanpa peringatan. Benar benar merepotkan.

"Kamu lama." si manis mencibir pelan, memalingkan pandangan ke mug berisi coklat panas di genggaman karena terlalu malas meladeni temannya itu.

Di sisi lain Minho hanya bisa mengulas cengiran konyol, menutup pintu rumah keluarga Han kemudian menggantungkan mantel tebal miliknya di tiang pakaian dekat sana. Tentu pemuda berhidung bangir itu sadar jika dirinya sudah sangat terlambat saat ini.

"Haha maaf maaf, aku ketiduran tadi."

Menggantungkan ucapan, yang lebih tua lantas memilih untuk melirik arloji yang terpasang di pergelangan kirinya.

"Masih ada waktu, acaranya pasti belum selesai kalau kita pergi sekarang."

Mencoba membujuk tupai menggemaskan yang sedang menghangatkan diri di depan tungku perapian, Minho lantas berjalan mendekat lalu berdiri tepat di hadapan sang sumbisive.

Merasa tak mendapat respon, yang lebih tua lantas beralih mencubit pipi gembil Jisung, "Oh ayolah maafin aku, nanti aku beliin apapun yang kamu mau sebagai hadiah natal. Gimana?"

Mendengar sogokan barusan, Jisung sontak mendengus pelan sebelum akhirnya meletakkan mug bermotif rilakkuma miliknya ke atas meja, meraih tangan Minho yang masih mencubit pipi lalu ia lemparkan pandangan nyalang.

"Aku mau dua kalkun panggang, deal?"

Si tampan mengulas senyum kian lebar, "Deal."

Mendapat kesepakatan yang menguntungkan, Jisung kemudian menyunggingkan lengkung tipis di bilah tipisnya, sepertinya mereka tak akan terlalu terlambat datang ke perayaan yang diadakan di salah satu gereja kota.

Mengabaikan peringatan dari penyiar radio, Jisung lantas bersiap mengambil beberapa pakaian hangat guna melindungi diri dari suhu dingin yang melingkupi daerah New York.

"Papa sama mama pasti udah nunggu di sana, ayo berangkat-"

CTAKK!!

"AAAA!!"

Hard Lemon [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang