O8 | Vanilla Ice Cream

10.1K 311 52
                                    

Warn! NC 18+
Smooth S*x

Warn! NC 18+Smooth S*x

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••


"Astaga Jisung, kamu makan es krim lagi?"

Yang ditanya seketika mengulas cengiran lebar, matanya melengkung lucu, berkedip polos tanpa dosa ketika sang kekasih memarahi.

"Hehe abisnya enak kak, Kak Minho cobain deh."

Menjilat sisa es krim yang menodai bibir, Jisung lantas mengarahkan satu sendok makanan tersebut ke arah yang lebih tua.

Melihat pemandangan barusan, Minho sontak menghela nafas pelan. Ini sudah malam dan bisa bisanya si mungil mengkonsumsi olahan dingin secara berlebihan. Anak itu bisa saja terkena flu nantinya.

Berjalan mendekat, Minho lantas menggendong tubuh sang sumbisive ke kamar, ia dudukkan si tupai di tepi ranjang lalu usap sudut bibir Jisung menggunakan ibu jari.

Chupp...

"Gak perlu, kamu habisin aja itu lagi dikit." Minho berucap sembari mengecup jemari yang baru saja ia gunakan untuk mengelap bilah yang lebih muda.

Pemuda menggemaskan tersebut mengulas senyum kian lebar lalu mengangguk patuh sampai poninya ikut bergerak lucu.

Minho tersenyum tipis, mengusak rambut sang kekasih sekilas sebelum akhirnya berjalan ke lemari pakaian guna mengambilkan piyama untuk sosok manis tersebut.

Ah ya ngomong ngomong, mereka memang sudah menjalin kasih sejak lama, wajar saja jika kini keduanya memutuskan untuk tinggal bersama di apartement milik Minho.

Dan begitulah, Jisung masih tetap lucu seperti tiga tahun yang lalu, dan Minho tetap seperhatian saat pertama kali mereka bertemu. Benar benar pasangan yang serasi.

"Ayo ganti baju sayang. Es krimnya taruh dulu."

Jisung mendongkak, memandang Minho sekilas lalu menggeleng setelahnya.

Remaja itu memang cukup bandel, tapi karena sifat clingy dan juga tingkah menggemaskannya, Minho tak pernah bisa marah dalam waktu yang lama.

"Nantian kak, aku habisin ini dulu."

Minho menghela nafas sekilas.

Beranjak mendekat, yang lebih tua lantas berjongkok di hadapan Jisung, mulai menaikkan kaos yang anak itu gunakan lalu menggantikannya dengan piyama bermotif pororo.

"Angkat dulu tangannya, kakak pakaiin piyama."

Jisung menurut, ia langsung mengangkat tangan dengan cara yang lucu.

Satu lengan baju sudah bisa masuk, namun untuk yang satunya-

"Jiji kesayangannya kakak, es krimnya tarun dulu, ya?" Minho berucap sabar meski dalam hati sudah ingin mencubiti pipi mochi milik sang kekasih sampai memerah.

Hard Lemon [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang