[17] Bunda

10 1 0
                                    

Nathia Ayunda

Penyanyi serta aktris terkenal sejak usianya yang bisa dibilang cilik

Perempuan campuran Batak dan Sunda, anak satu-satu nya mama sama papa

Dari kecil papa selalu suka nyanyi buat Tia, entah ketika mereka liburan, ketika Tia hendak makan, tidur, atau bermain. Dan kebiasaan papa ini membuat Tia menyukai musik

Dulu Tia pernah mendaftar diacara musik untuk anak-anak dan tanpa disangka dia berhasil menjadi juara 2

Mama sama papa selalu mengajarkan arti sebuah kekalahan dan no.1 tidak selalu menjadi no. favorit orang-orang

Bahkan dari kecil Tia lebih diajarkan bagaimana cara menyikapi kekalahan dan lebih memikirkan kekalahan daripada kemenangan,

"Ayu... Daripada memikirkan 'kalau nanti aku menang' lebih baik kamu memikirkan 'kalau nanti aku kalah'. Karena ketika suatu harapan terlalu tinggi dan saat harapan itu tidak terjadi, kamu akan merasakan jatuh sejatuh-jatuhya karena ekspektasi yang kamu buat sendiri. Sementara kalau kamu memikirkan tentang apa yang akan kamu lakukan jika kamu mengalami kekalahan atau kegagalan, saat itu terjadi kamu tidak akan terkejut karena kamu sudah menyiapkan segalanya. Bukan papa ngelarang kamu untuk mengharapkan dan berekspektasi akan sebuah kemenangan, tapi papa ingin kamu untuk selalu membumi." begitu kata papa saat itu

Sampai saat ini pun kata-kata yang papa ucapkan saat itu masih selalu Tia ingat ketika diaa sedang melakukan apapun itu.

Tia atau biasa papa sama mama panggil Ayu adalah perempuan dengan senyum yang ramah, suara yang bisa dibilang sangat cantik.

Iya, tidak hanya parasnya yang cantik suaranya pun juga secantik parasnya.

Gen mama sama papa.

Tia kenal sama Bagja waktu dia ada konser di Chicago dan saat itu Bagja yang dipaksa ikut sama temannya jadi kenal perempuan bernama Nathia Ayunda, penyanyi asal Indonesia, kampung halamannya.

Sejak saat itu, Bagja selalu cari tahu tentang Tia. Dari mulai Sosial medianya sampai info-info tentang Tia, dia juga nonton film-film yang dimainkan oleh Tia.

Bagja yang selalu kurang peduli akan suatu hubungan, perempuan, dsb ketika dia liat Tia dan mencoba berkenalan sampai akhirnya mereka menjadi teman dekat

Bahkan Bagja sadar kalau yang dia mau bukan hanya sebuah kata 'teman' dalam hubungannya dan juga Tia, begitupun Tia.

2 tahun sudah Bagja dan Tia saling mengenal juga berteman, rasa yang ada dikeduanya pun semakin tumbuh menjadi bunga yang harumnya sangat amat wangi bahkan dapat tercium dari jarak 10 meter

Bagja yakin kalau pelabuhan tempatnya berhenti ada pada Ayu.

Selesai Wisuda, Bagja meminta izin kepada bapak dan ibu untuk meminang Nathia Ayunda.

Ketika ditanya oleh ibu apa alasannya, bagja menjawab ;

"sederhana bu, sesederhana bagaimana kita bahagia ketika kita hanya memakan nasi dan garam. Tia adalah definisi rumah yang sangat nyaman untuk Bagja tempati, bukan sekedar apartemen bulanan atau bahkan rumah kontrakan. Tia adalah rumah yang Bagja ingin untuk ditempati dan juga dirawat serta ditumbuhi banyak bunga warna warni dan juga indah dihalaman depannya dan juga beberapa tumbuhan hijau dihalaman belakang. Tia adalah rumah yang akan Bagja datangi bagaimana pun keadaan Bagja, rumah dengan senyum manisnya yang dapat mendatangkan kedamaian dan juga rasa nyaman dalam diri bagja. Rumah yang akan Bagja bawa kemanapun Bagja pergi."

sederhana yang sangat panjang ya bapak Bagja

Setelah mendapatkan izin bapak dan ibu, Bagja lekas memberi tahu kepada Tia bahwa keluarganya akan datang 'bertamu'

mama dan papa yang sudah mengenal Bagja pun tentu menyambut kedatangan keluarga besar Bagja dengan tangan terbuka.

Dimulailah obrolan-obrolan antara dua keluarga.

Tanggal dan hari sudah ditentukan, hari perayaan segera datang, bahagia dan ucap syukur yang selalu Bagja dan Tia ucapkan dalam doa nya, berterima kasih pada Yang Maha Kuasa karena telah mempertemukan keduanya.

Hari perayaan tiba, ijab qabul diucapkan oleh papa dan dijawab oleh Bagja

"Saya terima nikahnya Nathia Ayudia binti Imando Ecarlos dengan seperangkat alat sholat dan emas seberat 500 gram serta uang sebesar Rp.500.000.000 dibayar tunai"

Dalam keadaan khidmat, ditempat yang suci, dengan keluarga dan para saksi yang hadir saat itu, dan balutan kemeja dan jas putih serta kebaya putih dengan sigar sunda yang ada dikepala Tia.

Hari itu, perayaan telah dimulai.

Ya...

Kehidupan rumah tangga tidak seru kalau selalu mulus seperti fulus bukan?

Begitu pun dengan pasangan Bagja dan Nathia.

Perdebatan dengan alasan yang paling sepele sampai alasan yang besar sudah mereka rasakan, dan alasan mereka bertahan sampai saat ini dan sampai akhir hayat keduanya kelak adalah,

karena mereka berjanji dan berkomitmen pada diri mereka sendiri untuk hanya menikah dengan satu manusia.

Karena pada dasarnya, semua itu tergantung pada dirinya masing-masing.

Dan Bagja juga Tia memutuskan untuk selalu saling bergandengan, memegang, menguatkan satu sama lain apapun cobaan yang mendatangi mereka berdua.

Punya anak 4 bukan hal yang mudah tentunya, karir, bentuk badan, dan juga wajah pasti akan berubah.

Tapi karena keduanya saling menguatkan dan meyemangati satu sama lain, serta dukungan dari anak-anaknya

Nathia Ayunda kembali bersinar, kembali dikenal oleh publik. Walau tidak seperti dulu, tapi tiap tahunnya selalu ada satu lagu bahkan album yang Tia buat.

Entah lagunya sendiri, lagu duetnya dengan suaminya, atau bahkan dengan anak-anaknya

Tidak jarang juga Tia ikut masuk dalam video youtube band adit dan teman-temannya untuk sekedar bernyanyi bersama

yah...

Namanya juga hidup, kadang diatas kadang juga dibawah, capek ya istirahat bukannya berhenti, gapapa... istirahat selama yang kamu mau, tapi jangan lupa kalau perjuanganmu belum selesai, setidaknya, bertahan sampai kata -tamat- bukan -bersambung-

semangat <3

-bunda

___

swep ap untuk lanjut prat berikutnya
⬆️⬆️⬆️

S untuk Subagja FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang