BAB I : Chapter 1

8.6K 783 31
                                    

FIRST LOVE
╰┈➤ BY ERI


🚫 Don't Share/ re-post 🚫
.
.
.


Alex menatap sekelilingnya, hanya butuh satu menit untuk dirinya mencerna keadaan. Transmigrasi, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaannya saat ini. Perpindahan jiwa dari tubuhnya ke tubuh orang lain.

Sebuah ruangan luas dengan gaya kuno namun elegan. Didominasi dengan peralatan yang terbuat dari perak, emas, dan berlian. Itulah yang ia lihat disekelilingnya.

Dia, Alexio Davin, seorang tentara bayaran berpindah tubuh setelah kematiannya dilembah kabut. Di alam bawah sadar bertemu dengan sesuatu yang menyebut dirinya sebagai 'sistem'. Menjelaskan semua yang terjadi dan apa yang akan terjadi pada kehidupan barunya, lalu menghilang begitu saja. Alex sendiri tak ambil pusing, yang penting dia masih bisa hidup saat ini dan menikmati hari-harinya tanpa khawatir apa yang terjadi dengannya dikehidupan dulu.

Berdasarkan informasi sistem, tubuh yang ia tempati saat ini adalah milik seorang bangsawan bernama Raymond Alaska Xavier. Pria berumur dua puluh enam tahun bergelar 'Duke', dan digambarkan sebagai tirani, iblis, orang kaya, dan memiliki lima orang selir pria.

Mendengar kata 'selir pria' membuat Alex tak habis pikir. Walaupun dia tidak tertarik dengan wanita bukan berarti dia akan tertarik pada pria kan. Lagian seingatnya pemilik tubuh asli ini sama sekali tidak menanggapi kelima selirnya, jadi kenapa harus dinikahi. Dia tak tak mengerti dengan jalan pikiran Raymond yang asli.

Lupakan itu, dia harus segera bersiap untuk menjalani aktivitas barunya ditubuh baru juga tentunya.

Setelah mandi, dia terdiam menatap deretan kemeja dihadapannya. Menghembuskan napas kasar kemudian menarik sebuah kemeja hitam polos dan juga celana kain berwarna sama. ingatkan dia jika saat ini sedang menempati sebuah tubuh dari seorang Duke dan bukan tentara bayaran yang mana menghabiskan hidupnya dengan mengenakan kaos atau bahkan half naked.

Alex yang mungkin saat ini akan dipanggil Raymond menatap wajahnya dicermin berlapis emas disisinnya itu. Tampan, tak jauh beda dengannya saat dikehidupan sebelumnya, yang berbeda hanya tak ada lagi bekas luka memanjang dimata kanannya. Dan mata birunya dulu telah berganti menjadi hijau.

Raymond membuka pintu kamarnya hingga seorang pria berwajah tampan dengan senyum menghiasi wajahnya yang ia tahu sebagai tangan kanannya membungkuk hormat padanya.
"Selamat pagi, tuan Duke Xavier. Waktunya sarapan bersama para selir anda" ucapnya sopan.

Raymond mengangguk lalu berjalan menuju ruang makan bersama Ivan, tangan kanannya. Dia segera menghentikan penjaga yang ingin berteriak mengumumkan kedatangannya. Kenapa bangsawan kuno harus seperti ini. Dia benci keribuatan.

Hal pertama yang ia lihat adalah lima pria dengan wajah yang berbeda-beda yang segera beridiri dan membungkuk saat menyadari kehadirannya.

Memang dasarnya Raymond cuek begitu pula Alex. Dia langsung berjalan tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada selirnya. Duduk dengan elegan kemudian menyantap sarapannya.

Sarapan berjalan dengan hening. Raymond menatap wajah para selirnya dengan ekspresi datar. Tak berniat menegur karena dirinya malas bersuara.

Pria bersurai coklat itu bertanya saat merasa dirinya ditatap begitu lama oleh Raymond, "Apa ada yang salah Duke?"

Raymond tak menjawab dan memilih meninggalkan ruang makan diikuti oleh Ivan tanpa menghabiskan sarapannya. Setelah sarapan mungkin dia akan menghabiskan waktunya dilapangan Indoor dan memerintahkan siapapun tidak diperbolehkan untuk mengganggunya.

Connubial Bliss [TRANSMIGRATION] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang