PRETENDING
╰┈➤ BY ERI🚫 Don't Share/ re-post 🚫
.
.
.Gelap. Itulah yang menjadi pemandangan dari sosok manusia berwajah tampan dengan goresan panjang dimatanya. Dia Alexio Davin. Tubuhnya kini melayang didalam jurang kegelapan tak berdasar. Ia diam sambil berusaha mencerna sekelilingnya.
“Selamat datang tuan rumah.”
Kepala Alex menoleh berusaha mencari sumber suara namun tak kunjung menemukannya. Masih dengan kegelapan tak berujung. “Dimana kau?”
“Tidak perlu mencari tuan. Saya hanya ingin menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan misi anda.”
Alex masih diam, menunggu sistem sialan itu berbicara. Sok misterius sekali pikirnya.
“Misi ini adalah kebahagian pernikahan. Anda tidak diizinkan melakukan hal tidak pantas bersama dengan orang lain selain para selir.”
Alex mendengus kenapa baru memberitahunya sekarang. Ingin sekali dia menghajar sistem ini. Tapi sayangnya tidak ada wujud fisik dari sistem disini. Mungkin itu sebabnya sistem itu takut menunjukkan dirinya. “Jadi rasa sakit sialan itu karena efek pelanggaran?”
“Selamat anda benar.”
Bisa ia dengar nada riang dari suara itu yang membuatnya lagi-lagi medengus jengkel.
“Dan itu juga hadiah dari sistem.”
“Hadiah? Darimana itu bisa disebut hadiah?”
“Karena anda tidak pernah merasakan rasa sakit.”
Astaga, Alex menggeram marah. Malang sekali nasibnya karena harus bertemu dengan sistem jelek ini. “Lalu apa tidak ada fasilitas lain. Bukankah kau yang mengatur segalanya?”
Sistem itu terkikik lalu menjawab, “Anda akan tau setelah berhasil menyelesaikan misi.”
“Nah silahkan melanjutkan misi anda.”
Ting
Alex atau Raymond membuka matanya dengan cepat. Dapat ia lihat keempat istrinya sedang menatapnya khawatir. Ia kini jadi merasa bersalah pada istri-istrinya itu.
“Ray, ada yang sakit?” Tanya Levi yang duduk disamping kanannya. Rasa khawatir tercetak jelas diwajahnya.
Raymond menggenggam tangan Levi lalu menggeleng seraya berujar, “Maaf.” Dia juga menatap istrinya yang lain sambil mengucapkan kata maaf.
Istri-istrinya menatap heran karena Raymond meminta maaf pada mereka padahal pria itu sama sekali tidak berbuat salah pada mereka. “Kenapa kau meminta maaf?”
“Karena telah membuat kalian khawatir.” Balas Raymond.
“Kembalilah ke kamar kalian dan istirahat.” Perintah Raymond kala mendapati kantung mata yang menandakan kalau keempat selirnya itu tidak tidur semalaman.
“Tapi Ray-“
“Jangan membantah, Lucius.” Raymond menatap datar pada selir keempatnya itu. Dia tidak ingin berdebat untuk saat ini.
Mau tak mau keempatnya pergi dari ruangan Raymond. Meninggalkan pria itu dengan pikirannya sendiri. Perlahan ia bangkit dari posisinya dan berjalan menuju balkon setelah melepas kemeja yang membuatnya gerah. Mata perak yang telah berganti hijau itu melirik tajam seorang pemuda berambut dark blue yang sibuk dengan pedangnya. Ia mengepalkan tangannya dengan ekspresi marah pada selir ketiganya. Memikirkan betapa tak tau diuntungnya pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Connubial Bliss [TRANSMIGRATION]
FantasiaAlexio Davin, seorang prajurit bayaran harus mati dilembah kabut karena menjadi target dari para mantan klien-nya. Raymond Alaska Xavier, pria bangsawan yang memiliki lima orang selir tapi tak pernah mendapatkan kasih sayang darinya. Berkat sesuatu...