《 Flashback ...
📍 Taipei, Taiwan.
Karina mengigit bibir bawahnya gusar berusaha keras agar tidak mengeluarkan suara-suara sialan saat kepala Jeno mulai meringsek di ceruk lehernya yang jenjang, memberikan kecupan singkat serta gigitan-gigitan kecil.
Dengan mata sayup-sayup Karina mengepalkan kuat kedua telapak tangannya seraya menengadahkan kepalanya merasakan hembusan nafas hangat Jeno menerpa lehernya.
"Kau sangat cantik, Yu Rina." Setelah memberikan pujian itu Jeno kembali mengikis habis jarak yang masih tersisa di antara mereka, menarik tengkuk Karina dan langsung melumat dengan lembut bibir ranum Karina yang sedari tadi menjadi incarannya.
Melalui lumatan-lumatan yang memabukan dan menuntut ciuman itu untuk menjadi lebih dan lebih lagi membuat Karina hampir saja merosot terjatuh akibat tidak bisa menahan kakinya untuk terus berdiri dalam kungkungan Jeno, dengan cepat Jeno langsung menahan pinggang ramping Karina dengan posisi bibirnya yang enggan terlepas dari bibir Karina.
Jeno melepaskan sejenak pagutannya dari bibir Karina dan mengatakan sesuatu padanya. "Aku menginginkanmu." Bulu roma Karina meremang seketika kala Jeno membisikkan kata-kata itu tepat di telinganya.
"Sekarang juga." Sambung Jeno, ia lalu membawa kedua tangan Karina agar melingkar di lehernya.
Karina terkekeh pelan kala tatapannya bertemu dengan tatapan Jeno dan merasakan sesuatu yang mulai terasa aneh di bawah sana, "Kau akan menyesal, Tuan Lee Jeno." Ujar Karina.
Jeno menaikkan sebelah alisnya, "Kenapa aku akan menyesal? Kau indah." Balas Jeno.
"Baiklah, kita lihat saja." Jeno kembali manarik tengkuk Karina dan mulai melumat bibir Karina dengan perasaan menggebu-gebu.
Selagi bibirnya bergerak lincah, kedua tangan Jeno tidak tinggal diam, mereka bergerak nakal setelah berhasil menyelusup masuk ke dalam pakaian yang dikenakan oleh Karina.
Karina terus mengumpat sial di dalam hati, ia benar-benar merasa frustrasi dan berusaha keras berpikir jernih agar bisa menghentikannya, namun setiap sentuhan yang diberikan oleh Jeno padanya terasa begitu candu dan memabukkan.
"Tidak semudah itu, Jeno."
... Flashback End 》
***
Tatapan Karina dan Jeno bertemu, keduanya terdiam dan terkunci pada pandangan masing-masing sampai Karina lebih dulu mengalihkan tatapannya lalu menarik kembali tangannya dari tengkuk Jeno karena ada sesuatu yang lebih menarik perhatiannya.
Jeno menoleh ke belakang dan mengikuti kemana sorot mata Karina tertuju, tapi setelah Jeno telusuri ia samasekali tidak melihat ada seorang di sana.
"Bergegas pulang melalui jalur yang tidak sepi." Karina melepaskan sabuk pengaman yang ia pakai lalu bergegas keluar dari dalam mobil Jeno tanpa mengatakan sepatah kata pun lagi.
"Wanita aneh."
Jeno menatap heran mobil Karina yang telah melaju dengan cepat hingga hilang dari pandangannya, meninggalkan serentetan pertanyaan yang kini memenuhi kepala Jeno.
"Tapi siapa yang dia lihat?"
***
"Di mana Sungchan?"
"Di mana anak itu?!"
Suasana tenang mansion mewah yang menjadi kediaman keluarga Lee sirna seketika kala Jeno pulang dan langsung berteriak hingga mengundang kedatangan beberapa asisten rumah tangga, tak hanya itu seorang wanita berambut panjang blonde juga terlihat menuruni anak tangga dengan gusar dan langsung menghampiri Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Match : Karina Jeno
FanfictionDemi mempertahankan aset milik keluarganya Karina rela menikah kembali dengan Jeno, sedangkan Jeno menolak keras jika sebagian aset kekayaan keluarganya menjadi milik Karina jika Jeno tidak mau kembali menikahi Karina. Tuan Lee dan Nyonya Lee sangat...