CHAPTER 08

607 81 4
                                    

Jeno hanya fokus pada dirinya sendiri dan hanya ingin melakukan apa yang ingin ia lakukan, itu yang menjadi alasan mengapa Jeno selama ini enggan ikut campur dalam kepengurusan perusahaan milik keluarganya maupun mempedulikan banyaknya aset kekayaan yang dimiliki oleh keluarganya.

Namun rasa acuh Jeno terhadap itu semua tiba-tiba diusik saat ia tahu bahwa akan ada sebuah aset kekayaan milik keluarganya yang menjadi milik Karina jika Jeno menolak untuk menikahinya, Jeno merasa sangat tidak rela jika Karina yang bukan bagian dari keluarga Lee menerima sebuah aset milik keluarga Lee. Terlebih Karina adalah wanita yang sangat Jeno benci setengah mati.

Jeno kembali menghisap asap dari sebatang rokok yang ia apit di antara jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya, kemudian menyemburkan asap itu ke udara, begitu seterusnya sampai tak terasa kalau ia telah menghabiskan sebanyak dua batang rokok ditemani oleh suasana malam yang sunyi dan tenang. Meski begitu apa yang dilakukan oleh Jeno tidak membuat pikirannya jauh lebih tenang karena pikiran Jeno dipenuhi perihal perjodohannya dengan Karina.

Jeno melempar puntung rokok di tangannya ke bawah lalu menginjak-injaknya, seolah melampiaskan amarahnya pada Karina melalui puntung rokok itu.

"Apa kau tidak lelah terus memikirkan perjodohan itu?"

Suara milik Jaehyun memecah keheningan yang menyelimuti Jeno, lantas Jaehyun menghampiri Jeno.

"Tidak ada yang bisa membuatmu tampak sekacau ini kecuali Karina." Ujar Jaehyun.

Jeno menoleh pada Jaehyun yang telah berdiri di sebelahnya, "Jika kau ingin menggangguku lebih baik kau pergi dari sini." Usir Jeno.

Jaehyun tersenyum tipis, merasa lucu melihat adiknya menjadi lebih sensitif dan mudah marah akibat tingkah dan keinginan kedua orangtua mereka yang selalu merasa bahwa keputusan mereka adalah yang terbaik.

"Umurmu sudah cukup matang untuk menikah, kenapa tidak terima saja perjodohan itu?" Tanya Jaehyun.

"Tidak dengan wanita itu." Jawab Jeno lalu mengalihkan wajahnya dari Jaehyun.

Jaehyun terlihat menghela nafasnya begitu mendengar jawaban cepat Jeno, "Ayolah Jeno, sampai kapan kau sibuk dengan duniamu sendiri? Sejak dulu keluarga Lee berkecimpung di dunia bisnis, hanya kau yang tersesat di jalurmu sendiri." Cibir Jaehyun.

"Memilih jalur sendiri bukan berarti jalur yang aku pilih salah dan membuatku tersesat. Aku hanya ingin melakukan apa yang ingin aku lakukan. Dan bagiku menikahi wanita itu adalah jalur yang salah dan akan membuatku tersesat." Balas Jeno yang semakin membuat Jaehyun tidak habis pikir.

"Keputusan orangtua kita sejak dulu mutlak, tidak bisa diganggu gugat, lagi pula pada akhirnya kau tetap akan menikahi Karina. Berdamai lah dengan masa SMA kalian, kali ini jalani dengan sungguh-sungguh." Tegas Jaehyun.

"Aku tidak akan pernah memaafkan wanita itu sampai kapan pun." Tekan Jeno. Meski sudah bertahun-tahun berlalu namun dendam Jeno pada Karina tidak bisa hilang begitu saja.

"Dulu saat kuliah Rose menyukaiku lebih dulu, dia sangat tergila-gila padaku, bahkan dia berani melakukan hal gila sampai menciptakan Sungchan. Tapi lihatlah sekarang, aku tidak bisa hidup tanpa Rose." Jaehyun tersenyum, mendadak ia jadi bernostalgia mengenai masa kuliahnya dulu dipenuhi oleh drama gila yang dibuat oleh Rose demi mendapatkan cinta dari Jaehyun.

"Kita tidak bisa menolak takdir, Jeno. Jadi terima dan cintai saja takdir itu maka semuanya akan baik-baik saja. Kau harus menerima bahwa Karina adalah takdirmu." Sambung Jaehyun.

Jeno menoleh pada Jaehyun dengan tatapan tidak suka, "Aku tidak akan pernah merasa baik-baik saja jika wanita itu yang menjadi takdirku." Ujar Jeno.

"Aku tahu kepalamu sudah sangat penuh dengan Karina. Tapi pikirkan hal yang baru saja aku katakan padamu." Jaehyun menepuk-nepuk bahu Jeno sebelum ia memutuskan untuk pergi ke kamarnya meninggalkan Jeno.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect Match : Karina JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang