CHAPTER 05

2.1K 229 67
                                    

《 Flashback ...

📍 Taipei, Taiwan.

Lahir dengan istilah 'sendok emas' mengacu pada orang yang lahir dalam kekayaan, semua seakan telah digariskan baik masa depan maupun siapa sosok yang nantinya akan menjadi pendamping hidup.

Jaemin dan Haechan tak hentinya berdecak kagum saat menghadiri acara pertunangan teman sekelas mereka sewaktu SMA yang bernama Liu Yangyang. Acara pertunangan yang digelar begitu megah dan mewah bahkan para tamu undangan yang hadir adalah tamu-tamu penting dari kedua belah pihak keluarga, serta terdapat banyak wartawan yang juga meliput acara pertunangan tersebut.

"Sepertinya kau telah salah mengundang aku dan Haechan untuk datang ke acaramu ini, Yangyang." Ujar Jaemin seraya mengedarkan pandangannya ke sekeliling, ia merasa sedikit cemburu saat melihat orang-orang di sekelilingnya yang mana mereka adalah golongan orang konglomerat bisnis dan kelas atas.

Jeno yang tengah meneguk minuman mengerenyitkan alisnya, "Hei, Jaemin. Maksudmu apa? Kita juga kan kaya." Celetuk Jeno.

Jeno dan Yangyang itu seperti angka 11 & 12, mereka sama-sama lahir dengan sendok emas di mulut mereka. Tuan Lee adalah seorang CEO dari perusahaan bernama Kwangya Furnitur, sebuah perusahaan perabotan yang menghadirkan berbagai furnitur rumah dengan desain yang minimalis dan unik. Sedangkan Tuan Liu adalah seorang CEO dari perusahaan ADLINK, sebuah perusahaan yang mendesain dan memproduksi produk untuk komputasi tertanam, pengujian dan pengukuran, serta aplikasi otomatisasi.

"Ya walaupun kami tidak sekaya dirimu dan Yangyang." Timpal Haechan.

Yangyang tertawa mendengarnya, "Bagiku kalian bisa hadir di sini untuk menemaniku adalah suatu kehormatan, sejak dulu kedua orang tuaku selalu mengantur semuanya. Bahkan pertemanan." Sahut Yangyang, ia yang semula menundukkan kepalanya memandangi gelas minuman di tangannya lantas mendongak dan memperhatikan dari jauh seorang wanita yang juga kini tengah memperhatikannya.

" Sahut Yangyang, ia yang semula menundukkan kepalanya memandangi gelas minuman di tangannya lantas mendongak dan memperhatikan dari jauh seorang wanita yang juga kini tengah memperhatikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lalu bagaimana dengan wanita itu?" Tanya Haechan setelah mengikuti ke mana fokus Yangyang tertuju sekarang.

"Aku dan Ningning bahkan tidak saling mengenal, tapi yang pasti kami adalah korban. Pertunangan ini bagian dari bisnis." Jawab Yangyang dengan pandangan yang tetap tertuju pada wanita cantik bernama Ningning itu.

" Jawab Yangyang dengan pandangan yang tetap tertuju pada wanita cantik bernama Ningning itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perfect Match : Karina JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang