CHAPTER 04

2.2K 224 25
                                    

Jeno menghela nafas saat mendapat penolakan dari Haechan mengenai ajakannya untuk menghabiskan waktu senggang dengan bermain billiard bersama, sesudah mengetik pesan singkat yang lalu ia kirimkan pada Jaemin lantas Jeno kembali mengantongi ponsel pintar miliknya itu dan keluar dari dalam kamar menuruni anak tangga.

Baru setengah menuruni anak tangga, telinga Jeno mendengar suara derap langkah kaki seseorang mengikutinya di belakang dan disusul oleh suara seorang remaja lelaki.

"Paman Jeno." Panggil pemilik suara itu, siapa lagi kalau bukan Sungchan si cucu tunggal kesayangan keluarga Lee yang punya wajah rupawan.

" Panggil pemilik suara itu, siapa lagi kalau bukan Sungchan si cucu tunggal kesayangan keluarga Lee yang punya wajah rupawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Paman, aku ingin meminta maaf." Lanjutnya sembari terus mengikuti langkah Jeno layaknya anak ayam yang mengekori induknya.

Sesampainya di lantai dasar, Jeno dan Sungchan mendapati kalau anggota keluarga yang lain tengah berada di meja makan untuk sarapan bersama dan diselipkan obrolan ringan.

"Maaf karena aku sudah melibatkan Paman ke dalam masalah yang aku lakukan di malam itu, dan aku juga ingin berterima kasih karena Paman sudah menolongku." Ujar Sungchan setelah mendapatkan kode dari Rose untuk terus mencoba meminta maaf pada Jeno.

Jeno tetap tidak menggubris, ia terus melangkahkan kakinya bahkan enggan bergabung untuk sarapan bersama. Sejak muncul pembicaraan mengenai pernikahannya dengan Karina membuat Jeno merasa sesak jika berlama-lama berada di rumah.

Sungchan berdecak kesal akibat tidak kunjung mendapat respon dari Jeno, di dalam hati ia mengumpat sial dan melontarkan kalimat makian untuk Jeno. Jika saja sang Ibu tidak menyuruhnya untuk meminta maaf maka Sungchan tidak akan sudi melakukannya.

"Jeno, apa kau tidak mendengarkan Sungchan yang berusaha meminta maaf padamu?" Tanya Nyonya Lee, beliau yang melihat sang cucu seakan menyerah untuk meminta maaf langsung membantunya.

Jeno menghentikan langkahnya dan menoleh setelah mendengar suara Nyonya Lee, "Ulangi kesalahan dan meminta maaf, memang mudah untuk dilakukan, Ibu." Ujar Jeno, menyindir kebiasaan buruk Sungchan yang memang gemar membuat ulah baik di sekolah maupun di luar rumah.

"Tapi Sungchan sudah berusaha meminta maaf padamu, kenapa kau tidak mau memaafkannya atau meresponnya? Lagi pula kau hanya bertemu dengan Yu Karina, apa masalahnya?" Tanya Rose, ikut menyuarakan perasaannya yang kesal karena Jeno tidak mau memaafkan Sungchan.

Jeno mengepalkan kuat kedua telapak tangannya dengan rahang mengeras, lagi-lagi pembicaraan merujuk pada Karina yang selalu sukses membuat emosinya tersulut.

"Sungchan tidak jauh berbeda denganmu, bahkan kau saja tidak menyadari bahwa dirimu tidak berguna." Timpal Tuan Lee secara mengejutkan, beliau yang sebelumnya tengah sarapan langsung menyudahinya lalu beranjak berdiri untuk menghampiri Jeno.

Semua anggota keluarga Lee ikut terkejut saat mendengar Tuan Lee berbicara, Jeno yang menjadi sasaran dari Tuan Lee langsung menautkan alisnya tak suka.

Perfect Match : Karina JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang