03.Pulang

133 16 5
                                    

pagi ini tidak seperti biasanya, suasana rumah terlihat lebih sunyi. setelah kejadian di mana pihak rumah sakit tiba-tiba menelepon dan mengatakan bahwa seorang remaja bernama Leonard Mahesa telah terlibat kecelakaan fatal yang mengakibatkan penglihatannya menghilang. parahnya lagi, Leo memiliki kerusakan pada ginjal setelah di ketahui bahwa penyebab kecelakaan itu adalah di sebabkan alkohol yang ternyata telah di konsumsinya sedari lama. keluarga nya marah? tentu saja, tapi Leo terlalu berharga untuk di biarkan sendiri.

di sisi lain, Libra di tinggalkan di rumah sendirian. ibu nya mengatakan bahwa dirinya harus menjaga rumah selama orang tua nya berada di rumah sakit untuk merawat sang kakak.

meskipun hati ingin menolak, otak nya tidak bisa mengatakan hal itu. walau ingin sekali Libra meminta untuk di temani, dia juga tidak bisa mengatakan hal itu. dia tau hadirnya tak pernah sepenting itu selain dirinya yang hanya berada di atas nama 'putra bungsu' mereka, itu tidak penting karena Libra bukanlah kakaknya.

hanya ada Libra di kesunyian panjang dalam dinginnya rumah tak ramah ini.

💎💎💎

sudah seminggu sejak kakak nya di rawat di rumah sakit. Libra tetap sendiri, walau terkadang ibu atau ayahnya akan datang bergantian ke rumah hanya untuk sekedar mengambil baju ganti dan keperluan lainnya. setelah itu mereka akan kembali ke rumah sakit untuk merawat sang kakak.

tidak apa, Libra mengerti kondisi kakanya. dia tidak akan egois meminta salah satu dari orang tuanya untuk tinggal sekedar memasakkan Libra makanan atau menemani Libra di malam hari sampai tidur nya bertemu lelap,

Libra tak apa, sungguh. Libra terbiasa, terbiasa berdiri sendiri dalam ruang yang sunyi.

Libra akan mengalah, lagipula sang ayah tetap memberikannya sejumlah uang untuk dirinya membeli makanan di luar. Libra sudah bersyukur karena dirinya tidak perlu bekerja sendiri untuk makan.

💎💎💎

"Libra di sini juga sakit" lirih nya dengan tatapan sendu yang mengarah pada angkasa.

flashback on :

"ayah, tidak bisakah ayah tinggal sebentar untuk menemani Libra?" ucap Libra kepada sang ayah yang sedang membereskan beberapa pakaian untuk di bawa nya ke rumah sakit,

"kenapa? memangnya apa yang mengharuskan ayah untuk menemanimu?" balas sang ayah tanpa melihat Libra yang meremas ujung baju nya dengan kepala tertunduk,

"akhir-akhir ini Libra sering bermimpi buruk dan terbangun tengah malam kemudian Libra tidak bisa tidur kembali, Libra takut ayah" ucapnya dengan harapan kecil di hati semoga sang ayah mengabulkan permintaannya.

namun sepertinya, harapan itu harus di kubur dalam-dalam. pasalnya sang ayah kini menatap putra bungsu nya tersebut dengan mata tajam, "kau itu laki-laki dan kau sudah besar. kau harus mandiri, kau harus berani. jangan merepotkan ayah atau ibu hanya karena alasan tidak jelas! kakak mu sedang sakit, ayah hanya akan membuang waktu jika menemanimu karena alasan tidak masuk akal mu itu!"

bentaknya dengan tanpa memikirkan perasaan sang putra bungsu nya. ia tidak perduli dan terus melangkahkan kaki nya keluar rumah.

Libra terdiam, dia tau. harusnya dia tidak boleh egois, dia sudah besar dan harus mandiri. Libra tau, Libra tidak boleh lemah.

flashback off.

kali ini dia sudah membuat keputusan, mengeratkan keyakinan pada hatinya. dia benar-benar akan pulang. kakinya melangkah dan membawanya kedalam rumah sakit di mana kakak nya di rawat. Libra berjanji, untuk terakhir kali, sebelum dia pulang. dia ingin membuat keluarga nya bahagia.













































TBC....

sorry for typo,
jangan lupa votement nya, hope you enjoy guys!
see you next chapter👋

Pulang [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang