04.Pulang

146 16 3
                                    

"permisi dok, saya Libra Arshandi" ucap nya sembari memasuki ruangan yang di dominasi dengan warna putih tersebut. mendudukkan dirinya di salah satu kursi depan meja sang dokter,

dokter dengan name tag 'Dobby Abian' tersebut menatap pemuda di depannya "apa anda yakin akan melakukan ini?" tanyanya dengan penuh selidik,

"tentu saja saya yakin. saya memenuhi seluruh syarat syarat dan juga memiliki kecocokan darah dengan Leonard Mahesa" tegas Libra dengan tatapan meyakinkan.

membuat sang dokter menghela nafas kemudian mengangguk "waktu operasi akan di mulai sekitar 4 jam lagi, kau bisa beristirahat terlebih dahulu untuk mempersiapkan diri" ucapnya sembari mengantar Libra ke salah satu ruangan khusus yang hanya berisi satu ranjang persakitan dan beberapa alat medis lainnya.

"saya tinggal dulu, anda bisa tidur di sini"

"baiklah"

setelah Libra melihat dokter tersebut keluar ruangan, Libra menatap lamat ranjang persakitan itu. dia menggeleng untuk menenangkan degub jantung yang tak beraturan, menyentuh dada nya sembari menghela nafas berulang kali,

Libra berjalan ke arah ranjang persakitan tersebut kemudian berbaring di atasnya. Libra menutup mata, ia ingin tidur dan bangun untuk yang terakhir kalinya. sebelum ia benar-benar menutup mata untuk waktu yang sangat panjang.

💎💎💎


"Libra? Libra bangun" suara dokter dengan name tag 'Dobby Abian' dengan sedikit menggoncang lengan remaja di hadapan nya ini.

Libra merasa terusik pun membuka mata dan melihat dokter yang akan mengurus operasi nya telah datang. dokter tersebut menatap Libra dengan pandangan penuh arti. ia menegakkan badannya kemudian mengangguk untuk meyakinkan sang dokter bahwa dirinya benar-benar siap,

"huft....baiklah Libra, ayo ikut saya" ucapnya yang kemudian berjalan keluar menuju ruangan tersebut. Libra mengerti, sudah saat nya. ia tidak akan menangis, sungguh, Libra baik-baik saja.
.
.
.
di sisi lain, terlihat bahwa orang tua dari Leonard Mahesa sedang berharap cemas di depan ruangan operasi. lampu indikator di dalam ruang pun menyala, pertanda bahwa operasi sudah di mulai,

mereka berdua benar-benar tidak tenang. mereka berfikir tentang bagaimana anak sulung mereka yang menderita di dalam sana, namun penderitaan anak sulung mereka akan tergantikan dengan kembalinya penglihatan sang putra tercinta,

mereka berharap semoga anak sulung mereka baik-baik saja. rasa panik, cemas, bahagia yang menjadi satu. hingga mereka melupakan seseorang yang juga sama menderitanya seperti sang anak sulung. ah tidak, mungkin bukan hanya sekedar menderita. entah apa kata yang cocok untuk menggambarkan penderitaan dan rasa sakit yang di terima sosok tersebut. namun penderitaanya tidaklah mendapatkan ganti, melainkan sebuah kehilangan yang juga akan di rasakan oleh mereka.

dia, adalah sosok yang paling tegar dari ribuan orang di dunia baik seusianya atau tidak. dia yang bertopang, bersandar, berdiri menggunakan kaki nya sendiri. putra bungsu dari mereka berdua, adik dari Leonard Mahesa. dia, seorang Libra Arshandi yang memiliki banyak cerita luka dalam relung hati terdalamnya.

































TBC....

ulululu hayolooo ada apa dengan libra?

suka banget deh liat kalian penasaran hahahaha

readers : psikopat emang author nya :)

ehe, maapkan author ini wahai para readers

udah mulai panas nih, di tunggu ya di chapter berikutnya kalian!

sorry for typo,
jangan lupa votement nya, hope you enjoy guys!
see you next chapter👋

Pulang [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang