Third.

221 31 7
                                    

Heyy, karena udh dpt 10+ VOTES aku publish the third chapter. Makasih banyak yaaa semua yg udh mau baca, VOTE maupun COMMENT. I appreciate it so much...

★★★

Aku mendengar suara-suara yang membangunkanku dari tidur. Aku mengambil posisi duduk di pinggir tempat tidur.
"Bagaimana dengan Taylor Swift?" kata seseorang yang kupastikan itu suara Niall.

"Aku akan mengajaknya ke zoo bersama baby Lux. Ohya, apa kau jadi menemani Demi ke Magazine Photoshoot?" tanya seseorang yang sangat kuyakin kalau itu Harry.

Demi?
Demi Lovato?

"Ya, aku akan menjemputnya jam 2 nanti. Kau kan seseorang yang bisa diandalkan dalam flirting, apa ada tips tertentu untukku?" Aku yakin Niall ingin menjalankan hubungan dengannya. Apa kau ingin tahu rasanya?

Rasanya sama saja ketika kau melihat orang yang kau cintai bermesraan dengan perempuan lain. Aku sudah membayangkan Niall akan segera berkencan dengannya atau mungkin bertunangan dan kemudian menikah? Oh, Tuhan tolong bantu aku untuk melewati hal-hal seperti ini...

Dengan berat hati, aku memutuskan untuk ikut Niall ke Magazine Photoshoot bersama Demi.

★★★

Dimana mereka? aku bergumam karena aku kehilangan mereka di lokasi photoshoot. Aku melihat-lihat sekeliling gedung ini. Aku melihat ada taman yang cukup indah. Aku berjalan-jalan di taman tersebut. Aku yakin beberapa artis dan model ada yang melakukan photoshoot di taman ini.

Tiba-tiba aku melihat seseorang dengan wajah yang sangat familiar bagiku. Dia ayahku. Aku tidak tau dia bekerja di kantor majalah, atau mungkin ini kantor pacar barunya. Dia kelihatan sedang termenung di bench.

Sejak dia meninggalkan kami- maksudku aku dan ibuku, aku dan ibuku bekerja keras untuk menghidupi keluarga kami. Ayahku ketahuan berselingkuh dan kejamnya, malah ia yang mengusir aku dan ibuku dari rumah kami yang lama. Untung ibuku punya teman lama yang kaya raya dan mau memberikan apartemen yang kutempati sekarang untuk tempat tinggal kami.

Suatu ketika saat ibuku berangkat ke restoran tempat ia bekerja, terjadi kecelakaan. Bukan hanya ibuku saja yang terenggut nyawanya, sekitar lima orang meninggal-termasuk ibuku, dan sisanya luka-luka. Bus yang ibuku tumpangi menabrak pembatas jalan kemudian terbakar.

Dan bahkan ayahku tidak datang di acara pemakaman dengan alasan sedang ada urusan. Aku sudah muak kalau harus bertemu dengannya maka aku memutuskan untuk meninggalkan taman.

Aku pun masuk ke gedung itu. Aku melihat Demi Lovato sedang berjalan cepat menuju dressing room. Dimana Niall? Aku mengedarkan tatapanku untuk mencari Niall.

Guk!

Aku tersentak terkejut. Ternyata seekor anjing Chihuahua dengan aksesoris yang heboh menggonggong ke arahku. "Ayolah Amber, kau menggonggong kepada siapa? Hantu?" tanya seorang wanita yang memegang tali yang menghubungkannya dengan anjing yang bernama Amber itu. Kurasa statusku sekarang seperti hantu.

Aku berjalan menghindari anjing itu, takut sang pemilik curiga kemudian memanggil paranormal atau apalah. Aku berjalan ke arah elevator, berniat mencari Niall di lantai dua namun aku berhenti karena melihat seseorang berambut blonde sedang duduk di sofa, tidak jauh dari dressing room Demi. Aku melihatnya termenung dan kadang menyimpulkan senyuman salah tingkah. Kurasa dia sedang berfikir tentang Demi atau mungkin--

"Apakah aku terlalu lama?" tanya Demi yang baru keluar dari dressing room. Dia tampil sangat menawan dengan mengenakan dress diatas lutut. Tidak lupa memakai heels berwarna gold yang sangat pas di kakinya. Kulihat wajah Niall seperti terkesima melihat penampilan Demi, ugh.

Wait, aku bukan siapa-siapa bagi Niall dia bahkan tak mengenalku jadi untuk apa aku bertingkah seperti tadi. Aku mengikuti mereka yang sedang berjalan menuju ruangan photoshoot. Niall mendekatkan Demi ke tubuhnya kemudian menggenggam tangannya.

Aku mengambil nafas panjang untuk menahan rasa sakit yang timbul akibat tingkah mereka. Kenapa aku harus seperti ini di saat Niall menyukai Demi? Tidakkah ada waktu lain?

Jarak mereka makin dekat dan aku merasa mataku sudah sembab oleh air mata. Perlahan air mata itu jatuh ke lantai. Aku mencoba menghibur diriku dengan memikirkan sesuatu seperti Akankah orang merasa ketakutan bila melihat air menetes di udara dan tidak ada siapapun di sana... pikirku. Ya walaupun tidak memberi efek banyak pada suasana hatiku, setidaknya aku sedikit lebih baik.

★★★

Suara kamera yang sedaritadi memenuhi ruangan terus terdengar. Tidak lupa Demi Lovato mengganti posenya pada setiap foto. Kulihat Niall tersenyum memandangnya. Kemudian ada seorang wartawan datang ke tempat Niall duduk kemudian bertanya beberapa pertanyaan yang biasa ditanyakan oleh paparazzi pada artis yang sedang menjalin hubungan percintaan.

Aku tidak tertarik untuk mendengrnya karena itu semua hanya akan membuat patah hati. You know, mendengar orang yang kau sukai membicarakan pacarnya membuat hatimu panas bukan?

Aku mundur untuk keluar dari ruangan itu dan lebih memilih untuk menyendiri di taman.

Duk!

Aku menjatuhkan meja kecil yang diatasnya berisi alat-alat make up. Lantas semua orang yang berada di dalam ruangan itu melihat ke arah meja itu. "Sudah kubilang, hati-hati kalau berjalan!" bentak seseorang yang kuyakin adalah atasan para fotografer. Dia menyalahkan seorang kru nya, entahlah mungkin hair stylist nya.

"Itu bukan salahnya. Aku tidak melihat dia menjatuhkannya, sudahlah mungkin ada sesuatu yang membuatnya jatuh namun tak terlihat. Kau tau, aku percaya pada film The Hollow Man yang membuat tokoh utamanya invisible dan mungkin saja ada di dunia ini yang seperti itu," ucap Niall panjang lebar.

Hollow man? Bukankan itu film yang disukai aku dan ibu sehingga kami menontonnya berulang kali? Tokoh utamanya sepertiku, invisible.

Dan Niall percaya? Oh my God this is my lucky chance untuk meyakinkannya kalau aku ada.

"Dan kurasa, ada seseorang yang membutuhkanku agar membuatnya kembali seperti manusia biasa. Maksudku agar tubuhnya kembali terlihat dan tidak invisible lagi," kata Niall.

APA DIA SUDAH MENYADARINYA?

★★★

Author's Note

Maaf yaa kalo chapter ini banyak kekurangan karna kan ini ff pertamaku. Buat kalian yang gregetan sm cerita ini comment aja what do you feel when read this ff or kalian juga bisa ngasih aku kritik to make this story better.

Aku butuh banget kritik karna biar bisa perbaikin yang orang kurang puas. Ohiya kritiknya selo aja ya, no hate.

17+ VOTES for next chapter guys

So keep vote this story

Makaasih semua yg udh mau baca, ily xx

Invisible // n.h [stopped]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang