20. Sweet Moment's

2K 305 25
                                    

Stay Healthy and Safety

Typo Bertebaran

Happy Reading~


Lisa menatap terkejut kedatangan Sehun, yang di papah oleh Jhony— sang sekertaris pribadi Sehun.

Wajah suaminya itu, terdapat luka lebam seperti habis berkelahi.

"Ayo, bawa dia ke kamarnya." Titah Lisa pada Jhony, tentu ia merasa tak mampu memapah Sehun, terlebih lagi Sehun terlihat terkapar tak berdaya pasti bobotnya akan lebih berat.

Tepat ketika di baringkan di ranjang miliknya, Sehun sedikit tersadar. Laki-laki berkulit pucat itu meringis kala merasakan pergerakan nya membuat rasa nyeri di lukanya menjalar.

"Jhony, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa bisa jadi begini?" Tanya Lisa penasaran. Sosok yang ditanya hanya menunduk diam kala netranya menangkap sinyal dari tatapan Sehun, jika ia tak boleh memberitahu kan apa yang sebenarnya terjadi.

"Maaf, nyonya, sebaiknya kau tanyakan langsung pada Sajangnim. Aku permisi." Pamitnya melenggang pergi dengan hormat.

Lisa menghela nafasnya pelan. Lalu maniknya menatap Sehun yang tengah meringis kesakitan. "Akan ku obati." Ujarnya, berlalu meninggalkan Sehun untuk mencari kotak obat antiseptic untuk mengobati luka yang dialami Suaminya itu.

Sejak tadi Sehun hanya menatap dalam Lisa, yang kini dengan telatennya mengobati lukanya, sejak tadi istrinya itu terus mengomelinya. Dan Sehun justru menyukai omelan Lisa.

"Kenapa kau bisa begini? Apa kau berkelahi? Kenapa kau tidak bisa menyelesaikan masalah dengan baik-baik, kau sangat suka mengancam dan memaksa." Omel Lisa tanpa menatap sang pasien dadakan nya.

Ini pertama kalinya Lisa melihat Sehun datang dengan keadaan penuh luka. Lisa sudah bisa menebak pasti Sehun berkelahi, Lisa tahu dengan betul seperti apa itu Sehun.

Tapi pertanyaannya, apa yang menjadi sumber masalahnya? Mengingat Sehun bukanlah type laki-laki temperamental.

"Apa kau mengancam seseorang? Apa kau memaksa seseorang?"

"Harusnya tadi aku bertanya pada Jhony saja, karena kini kau mendadak jadi orang bisu." Gerutunya sebal, karena merasa jika bertanya pada Sehun akan berakhir sia-sia saja.

Lisa mengerutkan keningnya bingung, dirinya sedang memarahi Sehun, tapi laki-laki itu justru tersenyum cerah penuh binar seperti itu.

"Ada ap—

Tubuh Lisa menegang kala Sehun mendaratkan ciuman tiba-tiba tepat di bibirnya.

"Istriku cerewet sekali, tapi aku suka." Ujar lembut diiringi dengan kekehan geli nya.

"Kau sempat-sempatnya bertingkah picisan seperti ini." Lisa berhasil mengembalikan rasa terkejutnya. Ia tak ingin mengambil pusing tindakan Sehun itu. Ia sudah sangat terbiasa.

"Ini hanya luka kecil, kau tak perlu khawatir." Ujar Sehun santai.

Mendengar penuturan santai Sehun, manik Lisa membulat sempurna. "Apa kau bilang?!" Lisa menaikkan volume suaranya, gadis itu rupanya marah mendengar penuturan Sehun.

Ternyata istri marah itu sangat menyeramkan, Sehun sampai bergidik.

"Aw, ini perih ternyata." Dengan segera ia kembali merintih pura-pura kesakitan, agar istrinya tak terus memarahinya.

"Terserah, kau urus saja sendiri. Lagipula kan itu hanya luka kecil." Sindirnya, Lisa melenggang pergi meninggalkan Sehun, yang kini menelan Salivanya kasar.

OBSESSION [ Hunlis ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang