28:💭

75 14 12
                                    

Hai i'm Nora👻

Sebelum kalian lanjut baca lebih baik kalian setel lagu dulu ora nulis ini sambil dengerin lagi.

Kalau ada kesalahan kata atau kalimat tolong dimaklumi soalnya ora masih belajar, kalian bisa komen biar nanti ora perbaiki kata atau kalimat yg salah.


Enjoy💗



♥♥♥♥

"el bangun nak" bunga menepuk pundaknya el agar el segera bangun

"kenapa ma, hari masih malam el masih ngatuk"

"bangun el, au"

"au kenapa, au udah pulang" segera el bangun mendengar nama aurora diucap

Bunga menatap sendu kearah el "kenapa ma, kok mama diam aja kasih tau el au kenapa" tanya el tak sabaran

"kamu yg sabar ya" bunga berkata sambil menahan air matanya agar tak jatuh

"emangnya kenapa ma"

"au, dia, dia gagal dalam perang" kata bunga

Tubuh el melemas mendengar itu jantungnya berdetak dan matanya sudah berkaca kaca

El menggeleng "gak mama cuma bercandakan, bilang ma ini cuma bercanda, au gak mungkin gagal dia udah janji sama el dia bakal pulang dengan selamat"

"kamu yg sabar ya sayang, mama tau ini berat buat kamu, yuk kita kerumah sakit buat jemput au" kata bunga

"gak, gak, mama bohong au gak bakal ninggalin el, gak, mama bohong" el tetap tak percaya kalau aurora meninggalkannya

Tak lama bagas masuk kekamar el dan aurora "pa, mama pasti bohongkan, ini cuma bercandakan pa" el bangkit berjalan menuju bagas yg berdiri didepan pintu

"engak el, ini bukan bercanda au memang udah gagal dalam perang, sekarang kita kerumah sakit buat jemput aurora" kata bagas

"ENGGAK AU GAK MUNGKIN NINGGALIN EL, GAK" teriak el dia tak terima kalau aurora meninggalkannya

"kenapa lo ninggalin gw au, lo janji bakal pulang dengan selamat tapi sekarang apa" el terduduk dilantai dengan air mata yg sudah mengalir deras dipipinya

Bunga menghampiri el yg masih duduk dilantai "kita kerumah sakit ya"

El ikut karena dia ingin memastikan kalau itu bukan aurora

Dirumah sakit

Didepan salah satu ruangan VIP semua orang menangis feli, alda, kiara, tiara, floren, dan dara

Semua menatap kasian kearah el yg mematung didepan pintu ruangan

Dengan tangan yg gemetaran el memutar knop pintu dan membukanya

Runtuh

Itulah yg el rasakan sekarang didepannya aurora berbaring tak berdaya dengan banyak luka ditubuhnya, bibir aurora yg pucat bukan hanya bibir badan aurora pun pucat

Dengan langkah berat el berjalan menuju brankas aurora matanya tak berpindah dari aurora

Semua orang keluar dari ruangan tersebut agar el bisa melihat aurora untuk terakhir kalinya

Bunga menangis dipelukan bagas, bagas hanya menepuk pundak bunga untuk menenangkannya

El duduk dikursi sebelah brankas aurora dia menggenggam tangan aurora yg terasa dingin dan penuh dengan luka

"au" panggil el lirik

Air mata el mulai mengalir lagi dia rasanya tak sanggup untuk bicara sesak rasanya

Tentang El&AuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang