4. "We are The Dream Corrupter"

18 3 2
                                    

Hari ini diriku berbeda. Yang aku jalani, pahami, miliki, semuanya terasa beda. Seakan aku bisa mengetahui hal yang tidak diketahui semua orang. Ini pasti dampak dari memiliki kekuatan mimpi. Aku bisa rasakan ada yang bergejolak dalam tubuh. Rasanya seperti terlahir kembali.

Seketika aku ingat yang dikatakan Chuu, dia adalah nenek-nenek tua bungkuk tinggal di seberang kampusku. Aku temui dia usai kuliah. Tak lupa ku bawakan camilan dan minuman untuknya.

"Chuu? Chuu?"

Panggilku dengan menggunakan panggilan akrabnya dulu. Kemudian, muncul nenek-nenek bungkuk berpakaian compang-camping. Aku ingat kalau aku pernah memberikannya makanan beberapa hari yang lalu.

"Oh, kamu kemari, Hyeongjun."
Katanya. Suara Chuu serak mirip nenek-nenek pada umumnya.

"Chuu?"

"Iya, siapa lagi?"

"Kamu adalah nenek yang ku beri makanan waktu itu 'kan?"

"Benar, kebetulan sekali ya? Duduklah."

Chuu duduk di tanah yang hanya beralaskan bantalan sofa. Aku duduk di sebelahnya, membuka camilan dan minuman yang ku bawa tadi.

"Kamu benar-benar anak yang baik, Hyeongjun."

"Hihi, terima kasih."

Chuu makan camilan yang ku belikan, sebungkus bolu cokelat spesial yang kalau dimakan tidak mengganjal di tenggorokkan. Chuu bilang suka makanan ini, dia juga menyuruhku makan. Kami bincang banyak hal, sudah seperti bercerita dengan nenek sendiri. Padahal, aku sendiri tidak punya nenek dan kakek. Beliau meninggal sebelum aku lahir.

Kami berdua saling menceritakan hal-hal kami alami dalam hidup, karena sama-sama Perusak Mimpi. Chuu mulai kisah lebih dulu.

"Ketika aku muda, aku dikenal sebagai perempuan yang riang, ceria dan cerah. Karena itu, namaku diubah jadi 'Chuu' untuk mempermudah. Karena namaku 'Jiwoo', kalau dicepatkan jadi 'Chuu' 'kan?"(*

"Ooh, hahaha, benar juga."

"Yoojung, Sangyeon, dan Minhee adalah teman sepermainanku dulu. Tidak ku sangka mereka adalah Dreamer juga. Kami terus bersama hingga dewasa dan tua. Aku punya anak laki-laki yang sudah menikah, aku punya cucu perempuan yang manis. Hanya saja, mereka semua sudah tiada karena kecelakaan 7 tahun lalu."

Kecelakaan 7 tahun lalu?! Kecelakaan besar di jembatan Yeongdong yang menewaskan puluhan orang akibat ledakan truk tangki berisi bahan bakar. Kecelakaan yang bahkan tersangkanya belum ditemukan. Ternyata Chuu adalah salah satu korban yang selamat, tetapi anak dan cucunya tidak.

"Aku... Turut berduka mendengar itu, Chuu."

"Tidak apa-apa, Hyeongjun. Aku sudah terbiasa hidup begini sekarang. Tapi, Yoojung, Sangyeon, dan Minhee mengira aku sudah mati. Oh, bagaimana dengan ceritamu?"

Ingin sekali ku ceritakan kehidupanku. Tapi, kecelakaan besar di jembatan Yeongdong 7 tahun lalu adalah akibat kelalaian ayahku. Aku jadi bimbang, haruskah aku ceritakan? Semoga Chuu sudah tidak apa-apa.

"Aku anak laki-laki tunggal dalam keluarga. Orang tuaku lengkap. Dulu, aku hidup bahagia dengan kekuarga kecilku, benar-benar bahagia seperti kehidupan yang diimpikan semua orang. Tapi, kehidupan bahagia itu berubah drastis ketika ayahku dipecat dari pekerjaannya."

"Apa pekerjaan ayahmu dulu?"

"Ayahku dipecat jadi supir truk tangki bahan bakar akibat ayah lalai. Truk yang ayahku kendarai dicuri karena lupa tidak dikunci. Truk yang penuh bahan bakar melaju kencang di jembatan Yeongdong dan mengakibatkan kecelakaan besar 7 tahun lalu."

Hyeongjun, The Dream Corrupter [Book 4] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang