Pohon Namukum bentuknya adalah beringin raksasa yang tumbuh di tengah hutan Pando di dunia mimpi. Aku sekali lagi sedang mengamati pohon itu sendirian. Yena memutuskan untuk tinggal sendirian di gubuk, dia bilang tidak bisa mengendalikan kekuatan keseluruhan. Memang, aku tidak menyalahkannya. Yang dia bawa hanyalah kekuatan Perusak Mimpi sementara. Akhirnya aku suruh dia untuk teleportasi ke Chuu di Absinthe ketika aku mendapatkan benda yang dibutuhkan.
Di area dalam air pohon Namukum, ada gelembung mimpi merah dan tak ada seorang pun di sekitar. Yang ku pikirkan, baik Dreamer dan reflection dari Penangkap Mimpi terjebak di dalam sana. Bagus, ini kesempatanku untuk mencari ranting dengan lima daun. Pohon ini tinggi dan tumbuh melebar. Membutuhkan waktu cukup lama mencarinya. Sambil melayang dengan kekuatan bahasa dunia mimpi, ranting 5 daun terpampang di depanku. Segera ku patahkan dan teleportasi ke gubuk.
WHUZH!
Suara angin yang membawaku kembali sangat keren, Yena mendengarku tiba dan membuka pintu gubuk.
"Sudah dapat, Hyeongjun?"
Tanyanya dengan tudung hitam menutupi wajah. Tapi aku tahu pasti dia adalah Yena."Sudah. Cepat pergi ke Chuu. Kalau kamu kembali, aku akan pergi ke Surearium."
Ku berikan ranting 5 daun pada Yena. Segera rekanku teleportasi ke Absinthe. Kini, giliran aku sendirian di tengah hutan. Ada hal yang membuatku ketakutan disini, yaitu seseorang bertopeng putih. Aku belum sempat menanyakan itu pada Chuu. Bahkan, aku merasakan kalau dia adalah seorang Dreamer, tapi tidak tahu apa. Auranya perak, tak ada yang punya aura perak di antara para Dreamer. Ini benar-benar menggangguku.
Di tengah pemikiran, Yena kembali kemari. Dengan begitu, aku lanjutkan pencarianku ke Surearium. Aku teleportasi ke Namukum. Menggunakan air ini, aku yakin bisa teleportasi ke Rahseluv.
"Hm, kalau tidak salah, menggunakan darah sebagai bayarannya."
Aku gigit kulit jempol. Berdarah, segera ku celupkan ke aliran air yang melingkari Namukum.
"Rahseluv."
Tubuhku menyala. Karena silau, aku tutup mata.
KATS!
Sistemnya sama seperti teleportasi milik Perusak Mimpi, hanya saja kali ini diantarkan cahaya. Sekarang, aku ada di sebuah oasis. Airnya sangat bening, pasirnya juga seperti perhiasan emas, jadi ini adalah Rahseluv atau air mata tuhan. Aku langsung ambil pasir emas dan air bening yang membendung seperti danau.
Nah, sekarang dimana burung berbulu emas ini? Aku nyalakan kekuatan untuk mencarinya. Namun, suasana jadi berubah saat kekuatanku aktif. Ada yang mendarat di belakangku. Aku balik badan karena kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyeongjun, The Dream Corrupter [Book 4] ✓
Fantasy[TAMAT - continued in Book 5] Seri keempat dari pentalogi "The Dreamers", yaitu "Hyeongjun, Sang Perusak Mimpi." Fantasy "The Dreamer" universe by Silver Vermouth Song Hyeongjun adalah mahasiswa semester 4 jurusan Bahasa Inggris yang sekelas dengan...