Malam hari setelah mengerjakan tugas sekolahnya, Jaemin memutuskan untuk berbaring mencari kantuknya. Biasanya saat ia tidak bisa tidur seperti ini Jeno akan tiba-tiba muncul lalu memeluknya
Hmm jadi rindu pelukan si tampan
Tunggu. Bahkan tadi sore ia masih berpelukan dengan Jeno di motor?
Argh Jaemin frustasi
Ia mengacak surai lembutnya lalu mengerucut gemas, ah kalau Jeno ada di sini pasti bibirnya sudah dikecup gemas
DUH?! Mengapa Jeno lagi sih? Biasanya juga ia akan merasa biasa saja tanpa Jeno
"Ah cape, mau boboo" Rengeknya sembari menendang asal selimutnya hingga terjatuh di lantaiLima belas menit berlalu mata Jaemin masih belum kunjung menunjukan tanda tanda mengantuk
Ah masa bodo
Dengan segera kakinya melangkah menuju balkon dan meloncat dengan cepat ke arah balkon kamar Jeno. Lalu masuk tanpa permisi. Sesuai dugaannya pintu balkon Jeno tidak pernah terkunci, begitupun miliknya
Jaemin menelusuri ruangan bernuansa monokrom itu. Kemana si pemuda Jung?
Lelah dengan pikirannya sendiri, Jaemin merebahkan tubuhnya di kasur Jeno. Beruntung feromon Jeno sedikit banyak tertinggal disana
Wajahnya ia usakkan pada selimut sang dominan, mengendus dalam aroma menenangkan dari sana. Setidaknya itu membantunya mengundang rasa kantuk
Cklek~
Jeno datang dengan kaos ditangannya, ia baru saja mengganti atasannya. Ia tersenyum kecil melihat gundukan di kasurnya. Siapa lagi kalau bukan Jaemin?
Dengan perlahan Jeno bergabung dengan Jaemin di ranjang
Menyadari pergerakan di belakangnya, Jaemin segera membuka mata dan memeluk Jeno erat seolah tidak bertemu puluhan tahun
"Kenapa?" Jeno mengelus surai si manis yang masih memeluknya erat, tak lupa tangannya yang menganggur ia lingkarkan pada pinggang sempit Jaemin
"Gatau" Suara parau membalasnya
Tanpa aba-aba Jeno menaikkan badan Jaemin keatas badannya, membuat si manis semakin mendusal pada dadanya
"Kangen hm?" Kecupan beberapa kali Jeno layangkan pada pucuk kepala si manis dan hanya dibalas anggukan kecil olehnya"Harum" Gumam Jaemin yang di dengar oleh Jeno, Jeno mengusap pelan punggung sempit itu, membantu menggiring si manis pada mimpinya hingga keduanya terlelap bersama
°•°•°•°•°"Aaaa nono ngga bolehh" Jaemin memeluk Jeno erat, melarang sang dominan untuk beranjak
"Sebentar Na, janji" Jeno mengusap bahu si manis yang mulai bergetar, suara isakan menggema dikamar Jeno. Dengan sabar Jeno membawa Jaemin pada gendongannya dan menepuk pelan pantat sintalnya
KAMU SEDANG MEMBACA
mated.
Fanfiction[ warewolf ] [ nomin ] Na Jaemin, lelaki manis yang telah bertemu matenya sedari kecil, yang sayangnya tak disadarinya karena terlalu terbiasa dengan keberadaan matenya semua foto yang di gunakan, saya ambil dari pin/twit dengan cr own