1.5K 170 7
                                    

Tak berapa lama setelah pembentukan tanda di tubuh pemuda Na, siswa siswi di SM SHS sedang marak maraknya melakukan piercing di beberapa bagian tubuhnya guna menambah kesan 'keren'. Hal tersebut tak luput dari empat sekawan yang sedang berkumpul di rooftop mendebatkan kegiatan piercing ini.

"Ditelinga ajalah Chan, kalo di alis yakin mama lo setuju?" Yangyang masih tak yakin dengan pilihan Haechan

"Nah, pas dirumah gw lepas" Balas Haechan santai

"Mama lu gak curiga? Berbekas soalnya" Jaemin ikut mengkhawatirkan sahabat seperSDannya itu

"Ahh kalian" Haechan menyebikan bibirnya, dan menatap satu persatu wajah para sahabatnya yang kini mulai tersenyum, kala Haechan menunjukan tanda-tanda menyerah "iya-iya ditelinga"

"Dari tadi kek, bikin ribet aja" Ujar Renjun sengit

"Jadinya tar pulang sekolah?" Tanya Yangyang antusias

"Boleh, Na gimana ikutan gak?" Haechan menatap Jaemin penuh harap

"Ikut lahh" Jaemin membalas dengan riang

"Siapa yang ngijinin hm?" Seseorang yang sangat dihindarinya hari ini menghampiri mereka dengan santai bersama Hendery, sohibnya

Jaemin mendadak masam, pasti Jeno akan melarangnya jika ketahuan ikut piercing dan sudah pasti si Jung itu mengadu pada papa mamanya

"Jen biarin aja Nana, sekali doang elah" Renjun membalas Jeno malas, dibalas decakan dari Jeno

"Lu ikutan dek?" Hendery menatap Yangyang sinis

"Ehe" Yangyang hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal kikuk
Jeno mendudukan dirinya di salah satu kursi kosong sebelah Jaemin, "mau pasang dimana?"

"Belly button, biar gak keliatan" Cicitnya sembari memainkan jarinya

"Gw ikut" Ujar Jeno, sontak membuat para manusia disana mengangaㅡpengecualian untuk Hendery dan Jeno. Oh ayolah mereka berempat ingin quality time dengan melakukan hal baru seperti piercing ini

"Qtime kita woi, siapa lu asal ikut aja?" Haechan membalas kesal perkataan Jeno dan Hendery yang hampir selalu mengagalkan quality time mereka

"Bang Mark join juga"

"Ah oke" Balas Haechan cepat, dan langsung mendapat tatapan tak percaya dari Jaemin dan Renjun

"Bang lu gak ikut kan?" Yangyang kini menatap penuh harap sang kakak

"Kata siapa? Gw juga mau masang kali, sekalian kencan sama Dejun" Kini Yangyang yang dibuat speechless

°•°•°•°•°

Mereka berakhir berangkat berenam menggunakan mobil Hendery. Setibanya di tujuan, mereka disuguhi wajah dingin Mark diatas motor ducati nya

Haechan beringsut memeluk lengan Jaemin
"Naa kak Mark Na" Bisiknya, menahan rasa ingin berteriak kegirangan

"Iya Chan, tauu"

"Tindik juga lu?" Mark menatap adik kandungnya datar

"Iya" Jeno membalas santai

"Yok langsung masuk" Setelah berujar demikian, Hendery melangkah kan kaki memimpin jalan bersama Dejun, kekasihnya

°•°•°•°•°

"Shh ngeri liat jarumnya, berasa mau imunisasi" Bisik Yangyang pada Dejun

"Tadi siapa yang ngide mau tindik hm?" Tanya Hendery halus namun Yangyang merasakan ada hawa tidak enak dibalik kata-kata Dery

"Udalah, buat pengalaman juga ya Yang?" Bela Dejun sembari memasang senyum manis andalannya

"Nah Dejun aja paham bang" Hendery hanya merotasikan matanya malas

Sejak awal pemasangan tidik di bagian perutnya, Jaemin tak berhenti diawasi oleh Jeno. Meskipun tangannya menggengam erat jemari Jaemin, matanya fokus pada area sekitar pusar Jaemin yang sedang diolesi alkohol

Selesai dengan kegiatan tindiknya, Jaemin tersenyum lebar sembari memandang tindik kecil di belly buttonnya dipantulan kaca

"Ih Jen lucuu" Jaemin menahan tangannya mati-matian agar tidak memainkan piercingnya itu

"Na tangannya" Dengan sigap Jeno menahan kedua tangan Jaemin yang mengelus pelan piercingnya gemas

Bibir Jaemin tertarik kebawah, ia menatap Jeno kesal. Oh ayolah dia bisa mengontrol dirinya sendiri

"Mau dimana?" Tanya Jaemin, ia mendudukan dirinya di sofa kosong lalu Jeno duduk di sebelahnya

"Liat aja nanti"

"Ah lo mah gaseru"

°•°•°•°•°

"Wah gila Jeno, mampus kaga bisa makan lu" Hendery mengoceh di kursi kemudi

"Pemulihannya lama juga itu" Sahut Renjun yang duduk di kursi paling belakang bersama Haechan dan Yangyang

"Tumbenan Na kaga bacot si Jeno mau macem-macem" Yangyang menimpali

"Nana sebelumnya mana tau Jeno tindik di lidah Yang, makannya diem aja ni anak" Balas Haechan yang tumben masuk akal

Sedangkan yang dibicarakan sedari tadi hanya acuh tak peduli

"Nanti kalo sakit gw tinggal" Bisik Jaemin menatap Jeno nyalang, dibalas kekehan dari Jeno


.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
mated. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang