V

1.7K 207 16
                                    

🔞🔞🔞🔞🔞🔞

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Tangan tersodorkan dengan sesuatu botol minuman warna oranye. Pandangan mata terangkat meski kedua telinga tersumbat dengan karet earphone yang tidak terlalu ketat.

" Buat kamu." Katanya pada Rose kemudian pergi buru-buru.

Rose melihat minuman ini. Rasa enggan untuk meneguk namun dia sempat noleh ke belakang. Melihat Jennie yang melirik lalu tersenyum kecil sambil jalan di sepanjang koridor samping taman.

Bukan untuk menolak tapi Rose tidak terlalu suka menerima pemberian orang-orang padanya. Merasa dia seperti manusia yang perlu di kasihani!

Drrtt!!

Ada pesan masuk. Teralihkan sejenak melihat hpnya menerima pesan dari orang yang hanya bersebrangan barisan kursi di depan.

Itu dari Jennie. Wanita itu noleh ke belakang, melihat Rose yang menatap hpnya lama. Tidak lama menunggu, ada balasan masuk.

Senyuman itu mereka jika Rose mau saja ikut dengannya untuk ditemani pergi ke Gramedia, membeli beberapa buku dan barang lain disana.

Tumben?

----

" Kai nggak ada. Dia sibuk." Cerita Jennie pada Rose yang juga bodo amat sama saudara tirinya.

" Mau membeli apa?" Tanya Rose.

" Buku ini." Jennie menyodorkan layar hpnya. Memberitahu sebuah novel bernuansa 20+.

" Aku bantu cari." Ucapnya, jalan duluan untuk keliling Gramedia.

Jennie udah seneng. Dia senyum di belakang sana. Mengikuti Rose namun di bagian rak buku keduanya berpisah.

Dari jauh, sambil memegang buku lain yang tidak diinginkan, Jennie memperhatikan si jangkung itu yang fokus jalan pelan, nunduk memperhatikan setiap cover novel.

Ntah kenapa malu jelas perasaan ini beda saat dia bersama sang tunangan yang lebih mempunyai banyak waktu dengan kesibukannya dan hobi, ketimbang menyenangkan kekasihnya ini yang nanti akan jadi istrinya.

Ada satu novel yang buat tangan Rose menyentuh untuk memegang. Dia mengangkat pandangan, melihat Jennie yang membaca sesuatu di rak ujung sambil membolak-balik bukunya.

" Ini?" Tanya Rose.

Akhirnya Jennie girang! Dia menemukan bukunya dengan bantuan Rose.

Wanita ini melompat bahagia. Sampai tidak sadar jika orang yang dipeluknya terdiam mandang lurus ke depan, ekspresi yang santai namun cuek masih ketara jelas.

" Ma-maaf!" Ucapnya nunduk.

Rose diam saja dengan cara memandang. Dia menatap Jennie yang putar badan, jalan buru-buru untuk ke kasir segera, menghilangkan rasa malunya depan Rose meski tidak seluruhnya lenyap!

" Bodoh emang!" Umpat nya pada diri sendiri sambil memukul kepalanya. Tidak disadari jika Rose masih menonton dari jauh.

°°°

" Emmm.... boleh aku bertanya?"

Keduanya berada di sebuah kafe. Sekedar makan atau ngemil. Jennie juga yang mengajak dan Rose untungnya mau.

Mood sedang baik!

" Tanya apa?"

Jennie mencari kalimat yang tepat karena takut Rose akan marah jika dia melontarkan hal aneh atau bahkan menyinggung.

Jove 4 | Chaennie ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang