Jaehyun pergi ke kamarnya, meninggalkan Jeje dan Lisa mematung di depan pintu. Kylie turun ke bawah untuk menyambut teman-temannya. Saat turun, Kylie berpapasan dengan Jaehyun.
"Ihh! Kok ga disuruh masuk sih?" Jaehyun hanya ber-hah ria. Kylie sudah terbiasa dengan Jaehyun yang cuek seperti itu. Paling sibuk urusan kampus, atau keasikan ngegame pikir Kylie.
"Haaii.." Jeje menyapa Kylie yang kemudian disapa balik. Jeje dan Lisa memeluk Kylie dengan hangat. Menumpahkan rasa rindu mereka.
"Ayo masuk!" Kylie mengundang teman-temannya masuk ke dalam.
Dengan sembarang Lisa menaruh barang-barangnya di atas sofa. Karena ini bukan kali pertama mereka bermain ke rumah Kylie. Mereka sudah menganggap rumah Kylie sebagai rumah kedua mereka.
"Kirain udah lupa sama kita" Lisa membuka lemari es. Kylie tidak tahu harus menjawab apa. Dia hanya bisa meminta maaf.
"Gapapa.." Jeje mengelus lengan Kylie dengan hangat.
"Kita turut sedih sama apa yang terjadi sama lo dan Lucas. Untung lo gapapa, Kai." Lisa menyiapkan segala macam snack ke dalam wadah, dan membawanya menuju kamar Kylie seakan dia lah si pemilik kamar. Jeje dan Kylie mengekori Lisa.
Kylie terduduk di atas ranjangnya, menghembuskan nafas panjangnya.
"Gue sih gapapa, tapi Lucas." Kylie menahan air matanya ketika mengingat kejadian itu.
"Jangan merasa bersalah gitu. Dengan keadaan lo yang sehat kayak begini kan jadi bisa merawat Lucas. Yaa, hitung-hitung kayak bayar hutang." Lisa berbaring di atas kasur Kylie dengan nyaman lalu menyalakan TV.
Benar juga kata Lisa, seharusnya dia bisa lebih bersyukur. Tidak semua hal harus dipikirkan secara negatif. Tidak akan ada ujungnya.
"Tapi, dari mana kalian tahu soal gue sama Lucas?"
"Siapa lagi sih Kai?" Jeje menjawab pertanyaan Kylie. Kylie langsung mengerti. Si mulut ember itu, Jaehyun.
Raut wajah Kylie berubah kesal. Dia paling tidak suka orang yang dia sayangi ikut merasakan kesedihannya. Tapi mau bagaimana lagi, mereka sudah terlanjur mengetahuinya.
"Semenjak lo kenal Lucas, lo kayak ngelupain kita." Jeje duduk di tepi ranjang.
"Nah, iyaa kan? Dia pake pelet apa yaah, sampe-sampe Kai bener-bener kepincut sama dia. Curiga gue." Celetukan Lisa ini membuat Jeje tertawa kecil.
"Apa sih lo kayak Haechan aja." Kylie menggerutu.
"Nah..it's okay, Kai. Kita kesini karena kita kangen sama lo anjir. Mending kita have fun aja, gimana?" Kylie mulai tersenyum dan berteriak senang. Kylie menyalakan musik dan membesarkan volume nya.
Kedua orang tua Kylie sedang tidak ada di rumah. Mereka selalu tidak di rumah. Selalu bepergian ke luar negeri mengurusi urusan perusahaannya yang melalang buana di penjuru negeri.
Pada saat tengah malam, mereka memutuskan untuk menonton film. "Umm.. I wanna tell you guys something" Mereka semua seketika terdiam.
"I was about to tell you guys. But this shit just happened to me." Kau tertawa kecil. "Lucas ngajak gue kuliah di kampung halamannya, Hong Kong."
"What?!" Lisa dan Jeje merespon bersamaan. Lisa menghentikan sementara filmnya demi mendengarkan perkataan Kylie dengan jelas.
"Are you being serious?" Kylie mengangguk. "Terus Jaehyun?"
"Aku ga tau ini masih rencana." Lisa dan Jeje menatap Kylie tidak percaya.
"Kapan?"
"Gw ga tau tepatnya kapan. Lagian juga masih lama kok, lulus juga belum." Kylie menatap teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherry Blossoms
Fanfic❌NO COPY & PASTE AND STEALING STORY❌ ⚠ Bagi yang melanggar hak cipta akan dikenakan hukuman sesuai dengan peraturan yang ada dan berlaku. Cerita ini sudah lama ditulis, dari tahun 2018an. Jadi kalau ada beberapa adegan yang relate dengan real life...