STRONGER - 02

19 3 0
                                    

"lama sekali mencari kayu bakarnya," kata haechan sambil menginjak batang rokok yang tadinya dia hisap. terlihat ada empat orang yang baru memasuki rumah sederhana itu-ada renjun, jeno, jaemin, dan jisung. "kalian tersesat atau bagaimana?"

renjun melirik haechan tajam. dia memang memiliki muka jutek, namun entah kali ini sepuluh kali lipat lebih menyeramkan. mark baru saja keluar dari kamar mandi dan mengusak kasar rambutnya yang masih basah dengan handuk.

ini sudah memasuki hari ketiga semenjak mereka pindah ke rumah sederhana yang jauh dari keramaian penduduk. renjun, jeno, jaemin, dan jisung diminta untuk pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar karena malam ini mereka akan makan daging bakar sambil menghangatkan diri, hitung-hitung ada tambahan sesi berbagi cerita nantinya.

"jeno, jaemin, nanti kalian bagian yang memotong daging. renjun, chenle, kalian bagian masak. aku dengan haechan akan menata piring. jisung..." mark menatap manik adik bungsunya yang juga melihatnya datar. "kau bagian bersih-bersih saja."

chenle yang tengah bersantai membaca buku sambil makan jajanan pun ikut dalam pembicaraan itu.

"yah hyung, kok aku memasak?" tanyanya.

"kau memang mau bersih-bersih?" mark malah melontarkan pertanyaan.

chenle mendengus kasar dan kembali membaca buku. sedangkan di sana, ada haechan yang bermain catur sendirian setelah tadi membuang pusing di kepalanya dengan sebatang rokok.

"kami tidak ikut makan, hyung," ucap jeno, kemudian diikuti dengan anggukan oleh renjun, jaemin, dan jisung. "tadi lama di hutan untuk berburu."

mark mengernyitkan dahinya. "berburu?"

sontak saja, renjun menendang kaki jeno dan segera menginterupsi. "berburu kayu bakar, hyung. sekalian makan karena sudah keburu lapar."

sementara yang ditendang sedikit mengeluh sakit. kenapa main tendang seenak jidat, sih! batin jeno.

"oh begitu... oke, tapi tetap bantu ya."

mereka mengangguk nurut. tak lama setelah itu, mark pergi dari hadapan keempat saudaranya itu. jaemin menyadari ada yang aneh darinya, bukan hanya dirinya, namun itu juga terjadi pada renjun, jeno, dan jisung.

"oh shit! tubuhku panas, aku haus," kata jaemin yang menahan dirinya dari hawa panas yang menyerang tubuhnya. dia mengerang pelan.

"renjun hyung, jeno hyung, jaemin hyung, jisung merasa aroma disini sangat nikmat. rasanya jisung ingin menggigit mereka..." rintih jisung.

renjun yang tiba-tiba terlihat sepucat mayat itu menyatukan alisnya dan memegang dada kirinya. "sial! kenapa wanginya enak?! argh!"

di sisi lain, jeno menggigit dan menjilat bibirnya yang kering. dia yang lebih mampu menahan rasa sakit itu cuma bisa tersenyum miris. jeno memejamkan matanya sebentar untuk menetralkan kembali rasa yang menyiksanya, lalu saat matanya terbuka, manik mata yang dulu sehitam malam itu berubah menjadi merah. merah darah. sama halnya dengan renjun, jaemin, dan jisung.

"kita tidak boleh terlalu lama di sini nanti malam," ujar jeno menatap ketiga saudaranya bergantian.

"apa ini efek dari perubahan yang baru terjadi pada kita?" tanya jisung.

jeno menganggukkan kepalanya. "jangan sampai kita melukai saudara kita sendiri. mereka tidak bersalah, hanya insan lugu yang tidak tahu kejamnya dunia."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STRONGER | ft. NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang