Hari sudah Sore, Sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang melewati jalanan yang lumayan sepi dan dikelilingi oleh pepohonan yang rindang."Sayang, nanti kasih nama siapa anak kita?". tanya Thea sambil mengusap lembut perutnya yang sedang hamil 8 bulan.
"Gimana kalo Theo Edward Nevano ". jawab Vano sambil menatap istrinya sebentar lalu kembali fokus menyetir mobilnya. Thea menyetujui saran itu.
Saat akan belok ke kanan, Vano dikejutkan dengan adanya seekor kucing hitam ditengah jalan sedang menyebrang.
Brak...
Vano hendak menginjak rem agar tidak menabrak kucing itu, Namun dia malah menginjak pedal gas yang membuatnya menabrak kucing itu hingga terlempar dan mati tak berdaya.
Thea juga ikut terkejut. Lalu hendak keluar untuk melihat keadaan kucing tadi.
"Sayang jangan keluar, biar aku yang urus ". tegas Vano lalu keluar dari mobilnya.
Thea kembali duduk diam dan membiarkan Suaminya mengurusi mayat kucing itu.
Tetapi Vano hanya menyingkirkan mayat kucing itu ke pinggir jalan lalu kembali masuk kedalam mobil. Tanpa mereka sadari bahwa ada asap hitam yang keluar dari jasad kucing itu. Asap hitam itu mengikuti Vano masuk kedalam mobil, lalu asap itu seperti masuk kedalam kandungan Thea.
"Loh sayang. Apa nggak sebaiknya kucing itu dikuburkan dengan benar". ucap Thea.
"Thea Sayang, udah biarin aja itukan cuman kucing". jelas Vano santai dengan mengusap lembut pucuk kepala istrinya. Thea lalu menuruti ucapan Suaminya. Vano kemudian kembali melajukan mobilnya dan membiarkan Mayat kucing itu dipinggir jalan.
Beberapa minggu setelah kejadian itu tidak ada hal aneh yang menimpa mereka berdua, tetapi saat kelahiran bayi mereka ada hal yang aneh dari bayi mereka.
Anak mereka, Theo Edward Nevano terlahir dengan warna mata yang berbeda tidak seperti pada manusia umumnya.
Theo lahir dengan mata sebelah kanan berwarna oranye sedangkan sebelah kiri berwarna biru. Dokter bilang bahwa ini pertama kalinya ada seseorang melahirkan bayi dengan warna mata yang berbeda. Vano dan Thea menerima keadaan Theo dan tetap menyayanginya.
Hingga saat hari pertama Theo akan masuk taman kanak-kanak, tiba-tiba warna matanya perlahan berubah menjadi normal. Orang tuanya sempat bingung dengan perubahan warna mata Theo dengan tiba-tiba.
Saat Theo berusia 14 tahun, Ayahnya meninggal dunia karena kecelakaan dan itu meninggalkan duka yang mendalam bagi istri dan anaknya. 4 tahun sudah berlalu, kini Theo sudah berusia 18 tahun dan beberapa hari lagi pihak sekolah akan melaksanakan wisuda kelulusan untuk kelas 12.
Saat selesai makan malam, Theo mengingat Ibunya tentang wisuda kelulusannya.
"Mommy! jangan lupa ya Minggu depan Theo Wisuda". ucap Theo dengan semangat 45 kepada Thea.
Thea mengangguk dan memeluk Theo dengan erat seperti tidak ingin kehilangannya.
"Oh iya Mom. Apa bener kalo Theo dulu anak yang aneh?". tanya Theo tiba-tiba
"kamu nggak aneh kok sayang".
"Terus kenapa paman bilang kalo dulu warna mata Theo beda sama anak-anak lain, Mom". tanya Theo lagi. Thea terdiam mematung.
"Karena kamu anak yang istimewa". jawab Thea dengan tersenyum lembut.
Setelah Wisuda berakhir, Thea mengajak anaknya makan daging sapi panggang bersama untuk merayakan kelulusan Theo.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HANDSOME CAT
FantasyDiusia 18 tahun, Theo Edward Nevano harus menanggung akibat dari kesalahan kedua orangtuanya dimasa lalu. Sebuah takdir mengharuskan dirinya hidup sebagai setengah manusia dan setengah kucing. Apakah takdirnya bisa berubah? CERITA INI ADALAH CERI...