6

13 3 0
                                    


Selamat membaca...


Sebuah mobil berwarna hitam berhenti di halaman sebuah rumah. Seorang pria keluar dari mobilnya. Dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya, ia memandangi sekitarnya.

"Tidak ada yang berubah" gumamnya lalu tersenyum tipis.

Ia kemudian menutup pintu mobilnya. Berjalan mendekati pintu besar itu. Tangan kanannya yang kekar menggapai gagang pintu.

Ceklek

"Te-terkunci?" Ucapnya.

"Ah. Apa aku harus menunggu hingga dia pulang?."

"Dasar payah. Aku kan bisa menghubunginya" pria itu mengeluarkan ponsel pintarnya dari saku celana. Menelepon seseorang.

"Halo, Pa" sapa seseorang dari seberang sana.

"Hai, Yura. Papa sudah pulang."

.........

"PAPAA" pekik Yura histeris. Ia berlari menubruk dada bidang Sang kepala keluarga.

Galen sedikit terhuyung ke belakang. Ia memeluk Putri semata wayangnya itu. Yura menatap wajah papanya dengan sendu.

"Yura kangen Papa."

Galen terkekeh mengelus- elus pucuk kepala Yura dengan lembut.

"Maaf ya. Papa pulangnya lama."

Yura lalu melihat sekeliling seolah-olah sedang mencari seseorang.

"Kamu nyari Theo?."

Yura mengerutkan keningnya. Agak terkejut.

"Eh Papa udah ketemu kak Theo ya?" Galen mengiyakan.

Mereka berdua menoleh bersama kearah dapur saat Theo keluar dari sana dengan membawa nampan berisi secangkir kopi.

"Silahkan Om."

"Makasih ya. Omong-omong panggil saya Papa aja. Biar sama kaya Yura" jelas Galen.

"Ah iya, Pa" balas Theo canggung.

Mereka bertiga duduk disofa sambil berbincang-bincang kecil diselani dengan candaan.

"Oh iya, Yur. Mana kucing kamu. Namanya Bubu kalo nggak salah ya?," Tanya Galen.

Theo dan Yura langsung termenung. Apa yang harus mereka katakan?

Bubu kabur, Pa.

Bubu dirumah Bu Suri, Pa

Bubu diambil mbak kun, Pa

Gitu?

"Kok diem?" Pertanyaan Galen mengejutkan mereka berdua.

"Bubu an-anu di....."

"Diambil pemiliknya....Pa" potong Theo.

"Iya kah? Padahal papa pengen ketemu loh" ucap Galen dengan nada kecewa.

Yura menghela nafas lega. Syukurlah papanya percaya.

"Woy" teriak seseorang dipikiran Theo hingga membuatnya tersentak kaget.

"Kenapa, kak?" Tanya Yura.

Theo menggeleng.

"Gpp kok hehe."

"Apaan itu tadi?" Lirihnya.

"Woy Bubu" suara itu terdengar lagi dipikirannya.

Dengan ragu Theo membalasnya.

MY HANDSOME CATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang