4

10 4 0
                                    

Selamat membaca
〜(꒪꒳꒪)〜

"Hai Theo, kita ketemu lagi" Sapa seorang wanita bergaun putih selutut. Sangat cantik dan anggun.

"Siapa?" Theo bertanya dengan mengerutkan keningnya.

"Ih masak kamu nggak ingat sih" wanita itu terlihat gemas padanya.

"Beneran ini. Gwe nggak inget."

Wanita itu menghela nafas panjang.

"Kamu harus segera menemukan cinta sejatimu, Theo. Jika tidak..." Wanita cantik itu menjeda ucapan.

"Kalo nggak?."

"Kalo nggak kamu akan menjadi kucing seutuhnya."

Theo diam beberapa saat. Mencoba mencerna setiap kata yang terlontar dari mulut wanita itu.

Kucing seutuhnya

Seutuhnya

"Batas waktu kamu hanya sampai gerhana bulan merah. Jika lebih dari itu dan kamu belum menemukan cinta sejatimu. Kamu tahukan apa yang terjadi" Theo mengangguk paham.

"Anak pintar" wanita itu mengacak-acak rambutnya gemas lalu perlahan menghilang dari pandangannya.

"Satu lagi. Jaga Yura dengan baik ya" ucap wanita itu sebelum sepenuhnya menghilang.

Theo terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin membasahi keningnya.  Nafasnya memburu seperti habis dikejar-kejar oleh hantu.

"Wanita itu lagi" gumamnya.

Ini sudah pagi ternyata. Dia bangun dari ranjang. Tidak ia tidak tidur di kamar Yura. Di rumah ini ada tiga kamar, jadi gadis itu menyuruhnya tidur di kamar tamu dari pada di sofa.

Mandi adalah tujuannya. Setelah itu itu turun kebawah untuk memasakkan mereka berdua sarapan. Hari ini gadis itu harus pergi sekolah.

"Masak apa nih?" Tanya Theo menghampiri seorang gadis yang tengah memotong-motong bawang merah.

"Cuman nasi goreng kok, kak" balas Yura.

"Kak Theo!" Si pemilik nama menoleh.

"Kakak bisa anter aku nggak? David katanya ada urusan di sekolah. Jadi dia berangkat duluan."

"Iya siap" Yura tersenyum senang kemudian meletakkan dua piring nasi goreng dimeja makan untuk dirinya dan Theo.

........

Ih Yura sama siapa tuh

Ganteng banget

Manis banget jodoh orang

Theo menjadi pusat perhatian para siswi di SMA. Yura akui laki-laki itu memang tampan dan manis.

"Belajar yang bener kamu" Yura mengiyakan saja. Ia menyuruh laki-laki yang lebih tua darinya itu untuk segera pulang. Kenapa? Lihatlah bagaimana para siswi menatap Theo. Mereka seperti ingin memakan laki-laki di depannya ini.

.....................

"Siang, Bebeb Rara ku" David menyapa gadisnya dengan senyum yang manis.

"Siang! Gimana? tugas kamu udah selesai?" David mengangguk antusias.

"Syukurlah. Kamu udah makan?" Laki-laki itu menggeleng cepat.

MY HANDSOME CATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang