Hai, hai! Maaf lama! Happy reading <3
💫💫💫
"Ning~ Ayo please bantuin Kakak~" rengek Renjun sembari menggoyang-goyangkan lengan kiri Ningning. Sudah lebih dari dua jam ia membujuk adik sepupunya itu tapi belum membuahkan hasil juga.
Ningning yang sedang mengerjakan tugas pun menghentakkan lengan kirinya agar bisa lepas dari genggaman Renjun. "Kalau aku bantuin emangnya dapat apa? Gak ada, 'kan?"
"Ada!" Jawab Renjun serius.
"Apa benefitnya?"
"Kamu bakalan Kak Dejun traktir jajan selama dua minggu di mana pun. Gimana?"
"Loh kenapa Kak Dejun?! Gak mau, ah!"
"Tsk, yaudah iya! Kakak yang traktir kamu! Puas?!"
Ningning meletakkan pulpennya kemudian menoleh untuk melihat Renjun yang sepertinya memang sedang tidak bercanda. "Di mana pun dan kapanpun. Deal?" Tanya gadis itu.
"Kok ngelunjak?!" Protes Renjun tak terima dengan tawaran Ningning.
"Ya udah kalau gak mau. Kak Njun ini 'kan yang butuh aku," kata Ningning sambil mengendikkan bahunya. Gadis itu pun kembali menulis dan mengabaikan Renjun.
Setelah cukup lama berpikir, akhirnya Renjun pun mengalah. "Aishhh! Iya deh iya, deal!" Ujarnya.
Demi meyakinkan pendapatnya tentang Jeno yang cemburu pada Ningning maka Renjun rela melakukan hal apapun. Walau akhirnya uang tabungan yang ia simpan mungkin akan terkuras, namun itu bukanlah masalah besar, nanti Renjun bisa meminta uang lagi pada Kak Dejun atau Papahnya.
Ningning tersenyum puas kemudian melihat Renjun dengan antusias. "Oke, jadi kita harus ngapain?"
Lalu, di sinilah mereka berdua sekarang. Di salah satu cabang pet salon. Menurut agen mata-mata yang Renjun miliki, Jeno dikabarkan akan pergi membawa Archie ke pet salon untuk perawatan. Maka Renjun pun tidak mau kalah dengan sengaja membawa Puppy juga ke pet salon.
"Puppy ngapain dibawa kesini, Kak? Dia 'kan cukup hidup di kandangnya aja," ucap Ningning yang heran dengan kelakuan kakak sepupunya.
"Ya emang gak boleh kalau Puppy dibawa ke salon? Dia butuh dipijet biar badannya rileks. Badan dia suka sakit-sakit karena sering Kakak mainin," jawab Renjun sembari melihat Puppy yang berada di dalam kandang.
"Emangnya bisa? Puppy kecil kayak gitu nanti kalau malah mati kepencet gimana?"
"Gak akanlah! Lagian Kakak juga kenal sama owner pet salon ini jadi tenang aja."
"Terus mana Pak Jeno? Katanya mau kesini juga."
Renjun berdecak kecil kemudian memutar bola matanya malas. "Kamu bisa berhenti nanya gak, sih? Kakak juga gak tahu kenapa Pak Jeno belum datang. Daritadi 'kan Kakak disini sama kamu."
Tring!
Suara bel yang berada di pintu masuk berdenting. Mereka berdua sedikit menoleh dan mendapati orang yang dari tadi ditunggu akhirnya datang. Tetapi sepertinya Jeno belum menyadari eksistensi dua orang berbeda jenis kelamin tersebut.
"Pak Jeno datang, tuh," bisik Ningning.
"Bodoh. Kakak juga lihat kalau udah ada Pak Jeno. Oke, sekarang waktunya kita kasih kode ke Kak Kun," ucap Renjun sambil melambaikan tangannya pada pria yang sedang berdiri di belakang meja kasir. Sebelumnya memang Renjun itu telah bekerja sama dengan Kun mengenai skenario kecil-kecilan miliknya.
"Antrian kelima, Nakamoto Renjun," panggil Kun seolah-olah ia tak mengenal pemuda mungil tersebut.
Sesuai seperti rencana, saat mendengar nama Renjun disebut maka Jeno pun segera mengangkat kepalanya dan melihat kekasihnya mulai berjalan ke tempat Kun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love U, Pak Jeno! || NoRen
FanfictionHanya kisah singkat Nakamoto Renjun yang berusaha mendekati Guru Biologinya. ••• "Okay Renjun, apa yang ingin kamu tanyakan?" "Uhmm... Saya hanya mau tanya, Bapak itu beneran guru Biologi bukan, sih?" "Menurut kamu? Lagian untuk apa saya mengajar ji...