Prolog

1 0 0
                                    

Awal mula, kehidupanku dan dia baik-baik saja. Kegiatan sehari-hari ku dengan dia juga baik, sampai mendengar kabar bahwa aku akan pindah rumah, hubungan aku dengan dia menjadi jauh. Saat itu aku umur 6 thn, jadi aku masih belum ngerti apa-apa soal pindah rumah. Dan emang benar, disaat itu aku juga tidak bersedih karena aku tidak tahu apa-apa, kecuali membereskan baju, membawa mainan, dan pergi ke rumah yang baru. 

Aku, Anastasia biasa dipanggil Tasia, seorang anak perempuan biasa yang hidup normal, hidupku juga bisa dibilang sudah berkecukupan, aku sekolah dan tinggal dirumah yang sekarang, bukan dulu yang masih bertetangga dengan dia. Sungguh, sudah 8 tahun yang lalu, aku belum mendengar kabar darinya. Aku masih mengingat mukanya yang dulu sering kena debu karena sering bermain bola dengan teman tetangga lainnya, aku juga masih mengingat rambutnya yang agak keribo, membuat aku menyisir rambutnya dengan kasar karena tidak bisa turun, aku ketawa saat itu. Mengingat dia, juga mengingatkan hebohnya komplek rumah saat jam 4 sore, rasanya seperti berada di tempat bermain, ramainya jalanan karena adanya odong-odong yang lewat membuat anak-anak ingin menaikinya dan berkeliling. Kakak-kakak kelas yang selalu bermain dengan anjing peliharaannya. Para orang tua yang keluar rumah untuk saling mengobrol dengan tetangga yang lainnya. Masa itu adalah kenangan yang paling menyenangkan bagi ku, karena se-gang rumah itu tidak pernah membuat aku bosan untuk keluar, orang-orang yang baik dan saling mengenal satu sama lain, rasanya aku ingin mengunjungi gang-gang rumah itu lagi, mungkin mengenal muka-muka baru lagi dan saling mengingat ketika melihat satu sama lain.

Dan sekarang di umurku yang 15 tahun, rasanya hampa karena di tempat tinggalku skarang membosankan, tinggal di rumah besar dan tidak memiliki teman, awalnya aku punya ketika aku baru 2 tahun pindah kesini aku memiliki teman perempuan namanya Aisyah, dia tinggal pas disebelahku, kita sering bermain saat sore hari, naik sepeda bersama bahkan ketika dia ulang tahun, aku selalu mampir kesana untuk merayakan ulang tahunnya bersama-sama, tapi tak lama dia juga pindah,Aku sendirian lagi.

Sampai skarang dia tidak pernah balik lagi dan rumahnya juga sudah tumbuh tumbuhan liar disekiternya bahkan dijual. Jujur, sepertinya ketika aku semakin bertumbuh, rasa ingin bermainku menjadi hilang dan tidak mood untuk keluar karena buat apa, ingin keluar hanya jalan-jalan dan diam saja, rasanya bosan. Aku butuh teman untuk menemaniku seperti dia, teman sekaligus kakak yang selalu mengajakku untuk bersenang-senang dan berkeliling komplek bersamanya, bahkan selalu bermain dengan teman lainnya. "Apa kabarmu, skarang?, kamu sudah pindah atau belum?,bagaimana keadaan disana?",semua pertanyaan selalu didalam pikiranku untuk menanyakan kabarnya. Semoga dia masih mengingatku.

Dont want to lose youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang